Chirashi Zushi - Japanese Food Street di Surabaya

Jadi ceritanya hari ini aku bosan banget dirumah. Mau keluar tapi diluar sedang hujan lebat disertai angin kencang, baru reda sekitar pukul 4 sore. Nah mau keluar jam segitu pun nanggung, bentar lagi maghrib. Eh lha kok mendadak hujan turun rintik-rintik pula. Ya uda deh niatan mau keluar rumah batal.

Tapi lama-lama rasa bosan didalam rumah makin membesar. Akhirnya, aku mengiyakan perasaan ingin keluar rumah, abis sholat maghrib aku menuju gerai takoyaki, ga jauh dari rumah. Sesampainya disana, aku kecewa, gerai mininya tutup, weleh.. Ya uda deh, aku move nyari gerai takoyaki di tempat lain yang lumayan jauh. Karena ga kunjung ketemu gerai takoyaki yang buka (kebanyakan gerai makanan mini masih tutup karena liburan), dengan pasrah aku pulang kerumah.

Tiba-tiba dijalan aku teringat kalau ada teman yang memberi informasi kalau di sekitar jalan Raya Nginden ada tempat food street hits banget yang mengusung tema Japanese food. Kebetulan aku juga belum pernah merasakan makanan disana. Yaa, kesanalah aku diantar si putih (motor kesayangan aku hihi).

Namanya Chirashi Zushi bertempat di jalan Raya Nginden. Wohoo~ tempatnya ramai banget. Ke 6 pegawainya (kalau aku ga salah hitung hehe) pun sigap-sigap dan ga ada yang menganggur, ada yang meracik makanan, ada yang melayani pembeli dan ada yang membersihkan peralatan makannya. Aku langsung duduk ditempat yang aku suka. Sambil menunggu pelayannya datang, aku melihat sekitar, memandangi si pembuat sushi (dan si pembuat sushi juga memandangiku balik ha ha awkward), dan pembeli yang datang. Pembeli disini tak selalu yang membawa mobil dan bermata sipit. Tapi ada yang berpenampilan sederhana, ada yang membawa keluarga, ada mahasiswa-mahasiswi,, menandakan ini food street yang merakyat dan bisa dinikmati siapa saja.

Makanan Chirashi Zushi berasal dari dapur beratap itu
Kemudian seorang mbak pelayan yang ramah dan santun datang memberi list menu dan bersiap mencatat apa pesananku. Karena aku pertama kali kesini, aku butuh waktu memilih menu, apalagi aku ga ngerti apa maksudnya beberapa nama makanan jika diartikan ke bahan makanan Indonesia (hehehe katrok banget). Aku meminta mbak pelayannya untuk ditinggal dulu, nanti aku ke mbaknya untuk memberikan nota pesanannya,, dengan santun mbaknya mengiyakan.

Dan inilah daftar menu nya.



Biar ga lama-lama, langsung deh aku pilih 2 menu makanan dan 1 menu minuman : teriyaki roll, kani katsu dan vanilla milk shake, dan kutulis di nota pesanan. Kemudian aku memberikannya ke mbak pelayan yang tadi.

Waktu menunggu semakin kerasa karena aku penasaran sama rasa dan bentuknya. Dan hfuallah, setelah 20 menit lamanya menunggu, pesanan aku datang satu persatu, dimulai dari teriyaki roll lalu vanilla milk shake lalu kani katsu.

Itadakimasu !
Kebanyakan tempat makan menyajikan makanan tidak sama persis dengan yang ada di daftar menunya (di daftar menu terlihat besar dan oke, tapi aslinya engga). Berbeda dengan Chirashi Zushi, makanan aslinya lebih WOW dibanding dengan yang terpampang di daftar menu. Niatnya cuma jajan lah ini seperti makan besar. Apa karena ini efek aku makan sendiri ya...

Teriyaki roll

Vanilla milk shake

Kani katsu
Jika tidak salah aku mengartikan (jika salah maafkanlah dan mohon diralat, karena aku bukan spesial food blogger), Teriyaki roll adalah nasi lembut yang didalamnya berisi onigiri, kyuri (timun Jepang), tamago (telur), dan ayam yang digoreng, kemudian digulung dan diberi sesame (semacam biji wijen) dan saos teriyaki. Rasa sushi ini ga kalah enak sama sushi jenis yang sama (tapi aku lupa namanya) di restoran Sushi Tei. Justru aku lebih suka cita rasa sushi disini.

Kemudian ada Kani katsu. Kupikir kani katsu adalah sejenis gorengan Japanese cuisine yang tidak terlalu berbobot karena ukuran didaftar menu begitu kecil dan sedikit. Pas lihat aslinya, wew, ini kalau dicampur nasi uda bisa jadi makan malam. Ternyata kani katsu adalah daging crab stick yang dibalut dengan sejenis tepung roti, ha ha ha, pantesan berat banget.

Aku suka vanilla milk shake disini, karena vanilla nya lumayan kerasa. Mungkin yang bikin ga ngeh itu es serutnya kebanyakan, bikin gigi ngilu hehe.

Ada sepasang cowo cewe dimeja sebelah terus-terusan melirik ke arahku. Aku dengar yang cewe berbisik ke si cowo, "cewe itu badannya kecil makannya banyak...". Xixixi. Kalau aja tadi sebelum keluar rumah ga makan nasi dulu, sudah tentu aku pesan 3 menu makanan mbak. Tadi memang keluar rumah niatnya hanya untuk jajan, tapi yang dipesan ndak kerasa malah WOW gini.

Setelah dirasa cukup full ini perut, aku segera menghabiskan vanilla milkshake lalu berkemas, membawa 4 roll teriyaki dan 3 kani katsu ke mbak pelayan yang tadi untuk dibungkus, kemudian bayar di kasir. Letak kasir bersebelahan dengan meja kerja pembuat sushi.

Yak, ini dia meja kerja sang pembuat sushi
Harganya ga terlampau mahal sis bro, sungguh. Dari ke 3 menu yang aku pesan, aku hanya mengeluarkan uang berwarna biru, itupun masih diberi kembalian 2 lembar uang, yang satu berwarna abu-abu yang satu berwarna kuning keemasan (apaan sih ini malah tebak-tebakan harga).

Harga pesanan :
1. Teriyaki roll   Rp 18.000,-
2. Kani katsu   Rp 15.000,-
3. Vanilla milk shake   Rp 10.000,-

Sambil menunggu mbak pelayan membungkus makanan aku, aku foto deh dapur Japanese Food Street ini. Agak malu sih ya emang foto-foto. Karena kesini niatnya jajan bukan ngumpulkan data untuk nulis artikel hehe. Mbak pelayan selesai membungkus makanan aku, dan aku cuss langsung pulang kerumah.

Chirashi Zushi
Jl. Raya Nginden no. 30 Surabaya
08563036010
Open Monday - Sunday, 18.00 - 23.00 WIB

2 komentar

  1. Langgananku ini hehe
    Pokoknya love sushi deh ♥

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sammaa, aku juga sering kesini, dekat rumah soalnya hihihi #toss

      Hapus

Segitu dulu cerita kali ini. Terima kasih temans membaca artikel ini sampai akhir. Semoga bermanfaat.
Saya sangat ingin mendengar komentar temans setelah membaca. Silahkan, temans bebas berkomentar apa saja namun harap tetap menjaga kesopanan.
Sayang sekali komentar dengan subjek Anonymous akan terhapus otomatis, jadi mohon kesediaannya untuk memberi nama asli ya.
Terima kasih ^^.
Love, Lisa.