Boleh saya jawab duluan? YES PERLU!
Even you do not work, you must have an account bank. Kenapa? Karena benar bahaya tinggal di ibukota kalau ada banyak uang cash di dompet.
Saya Lisa Maulida pemilik blog www.limaura.com, berzodiak Libra, yang hidupnya 70% gemi dan 30% boros. Inilah cerita saya membuat rekening bank dan mengapa bilang harus punya tabungan di bank.
~oOo~
Seperti yang saya tulis tadi, tinggal di ibukota sejatinya kalau ngga waspada pasti bahaya. Walaupun yaa mengasyikkan juga karena terpapar kemajuan teknologi yang begitu pesat. Pasti temans yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya juga merasakannya. Selain teknologi yang bisa dibilang maju pesat (dan berkiblat ke Amerika), fashion juga sangat menonjol di Taipei mengingat tingginya kebutuhan untuk memenuhi lifestyle warganya. Tentu saja fashion di Taipei menjadi percontohan untuk kota-kota lainnya di Taiwan.
Well, warga di Taipei yang mayoritas bekerja inilah yang dituntut untuk memiliki gaya hidup yang "bagus" ini secara tidak langsung meng-influence warga asing (seperti kami) hanya dengan sekali pandang. Contohnya, baru saja kemarin iPhone 12 launching, hari ini sudah ada tuh yang pegang si iPhone 12. Seminggu kemudian satu gerbong kereta banyak yang pakai iPhone 12, bahkan remaja yang memakai seragampun juga sudah punya. OMAIGAT.
Ngga ketinggalan pula, tas; sepatu dan baju branded (yang masing-masingnya harganya bisa sama dengan biaya hidup satu bulan kami) yang mentereng seolah-olah menarik perhatian mata ditiap saya jalan-jalan ke mall. Kemudian kalau kami makan di restoran, itupun sebenarnya juga bisa menguras dompet kalau ngga dipilih menu yang ramah lidah dan kantong.
Nah kalau saja mata mengontrol tangan tanpa melewati otak dan hati, bisa tuh ikut-ikutan mentereng kayak mereka. Tapi selanjutnya apa? Perut apa ya ngga perlu diisi, rumah dan isinya apa ya ngga perlu biaya, sekolah apa ya ngga perlu dibayar. Tentu saja untuk membayar semua itu saya lebih memilih untuk tidak pakai credit card seperti yang "biasa dilakukan" oleh warga Taipei. No no, I hate using credit card if the fungtion is for lifestyle. Kalau buat KPR rumah ya gapapa~.
So, having an account bank is a must, I think. Dengan tujuan agar kita seimbang, selain ada pengeluaran juga punya saving yang bisa digunakan sewaktu-waktu kalau benar-benar kepepet. Kalau bisa uang yang direkening bisa jadi dana abadi.
Pilih Akun Bank
Awalnya saya kebingungan karena ada puluhan nama bank (baik yang asli Taiwan punya maupun bank asing) yang berada di Taiwan. Namun yang lebih banyak dikenal karena mesin anjungan tunai mandirinya terlihat ada dimana-mana hanya beberapa nama bank lokal seperti Chunghwa Post Bank, Cathay United Bank, dan CTBC Bank. Ketiga bank ini dalam penempatan mesin ATM bekerja sama dengan 7 Eleven; Family Mart dan Hi-life, which is temans pasti tau disetiap blok selalu ada mini market ini. Ini penting banget sih ya (buat saya yang tidak suka pakai kartu kredit), kalau semisal kehabisan cash bisa langsung tarik tunai di ATM terdekat. Bahkan di platform stasiun MRT juga terdapat ATM dari salah satu bank tersebut. Termudahkan sekaliii~
Kemudian saya putuskan untuk samaan dengan rekening bank mas husband : Chunghwa Post Bank (atau yang biasa kami sebut Bank Post Office/BPO). Bank Post Office punya mas husband dibuat saat dia studi magister, kemudian sekarang ambil doctoral juga masih pakai rekening bank tersebut untuk menerima beasiswa. Rupanya, BPO ini merupakan salah satu program pemerintah Taiwan untuk pelajar asing dimana pelajar dapat fasilitas menabung dan tabungan perbulannya tidak dikenakan biaya administrasi. Selain bebas bunga, fasilitas lain seperti kartu ATM nya dapat menjadi kartu debit dan kredit dan dapat ditarik disemua jenis mesin ATM di Taiwan. Keren puwolll.
Masalahnya, yang seperti saya ini, bukan pelajar dan tidak memiliki ijin bekerja di Taiwan, apakah boleh membuka rekening? Nah gimana kalau tidak diperbolehkan dengan alasan : dari mana asal uang yang akan ditabung nanti? Yaaa, kalau ngga bisa nabung ya ngga usa buka rekening. Simpan aza dibawah bantal hehe. Yang penting kan uang halal bukan hasil mencuri yaa, so be brave and let's see.
Siapkan Persyaratan
Saya cari tau lewat internet, sudah banyak bertebaran vlog tentang bikin rekening di Taiwan. Persyaratan untuk mengajukan rekening bank hanya dengan membawa kartu identitas (ARC atau APRC), paspor, dan incang. Kartu identitas dan paspornya harus yang masih berlaku ya.
Baca dulu : Apa Incang Itu?
Selain itu, kita juga harus persiapan empat digit angka untuk password buku tabungan dan enam digit angka untuk PIN ATM.
Datang Ke Kantor Bank Terdekat
Maunya kami ke kantor BPO dekat sama rumah, tapi terbesit dipikiran takut petugasnya tidak bisa English, dan kebetulan siangnya ada acara di kampus NTUST, jadi wes ke kantor BPO dekat sama kampus saja. BPO Gongguan MRT jadi jujukan kami bikin rekening.
Kami masuk kantor dan diarahkan petugas untuk mengambil nomor antrian. Biasanya petugas terdepan kantor (baik Bank atau Rumah Sakit) adalah volunteer yang kurang bisa berbahasa Inggris, jadi wajib bersabar ya. Saya dapat nomor antrian 91, ngga sampai tunggu lama (malahan belum sempat duduk di kursi) eh sudah dipanggil.
Untuk petugas teller bisa berbahasa Inggris ya, jadi tinggal dengarkan arahan dari mereka. Untuk awalnya akan ditanya tujuan datang apa, saya jawab mau buka rekening. Kemudian saya diminta untuk mempersiapkan persyaratan : ARC, paspor dan incang. Semua persyaratan diberikan ke petugas. Sejurus kemudian saya disodorkan beberapa formulir untuk diisi (yang sudah dilingkari petugas).
Formulirnya diberikan dua kali. Yang formulir pertama (dua lembar kertas) cetak tinta huruf berwarna hitam dan ada bahasa Inggrisnya, merupakan data diri pembuat rekening. Sementara formulir yang kedua (satu lembar kertas) kertasnya lebih kecil dan cetak tinta berwarna merah dengan dominan huruf Zhongwen, berisi berapa jumlah nominal yang akan ditabung dan tanda tangan kita.
Setelah diisi dan ditandatangani, formulir tersebut diberikan ke petugas dan kami diminta menunggu. Lumayan lama nunggunya, setengah jam lebih berdiri ha ha, sampe deg-degan nih, mbak petugasnya terlihat seolah membaca dengan seksama karena menatap layar komputernya serius gitu. Deg-degan khawatir kalau ngga bisa mengajukan buka rekening.
Benar sudah, beberapa menit kemudian mbak petugasnya bertanya, "Do you work?". I said directly, "No". Dia jawab, "Okay".
Kira-kira lolos ngga ya?
Finally..
Alhamdulillah pengajuan rekening diperbolehkan.
Saya diminta menyerahkan nominal uang sesuai dengan yang ditulis tadi di formulir kecil bertinta merah. Lalu saya diminta untuk menekan tombol angka (empat digit) untuk password buku tabungan dan (enam digit) untuk PIN ATM. Setelahnya, saya diminta menghadap kamera berwarna hitam untuk diambil foto sebagai syarat kelengkapan.
Beberapa menit kemudian, mbak petugasnya menyerahkan buku tabungan dan ATM pada saya. Tandanya pengajuan saya sudah disetujui dan saya sudah mulai bisa menabung. Karena waktu awal saya tidak ditanya tentang penggunaan ATM, maka setelah saya pegang si ATM saya memastikan ke mbak petugasnya 'apakah ATM bisa digunakan untuk transfer dan kredit'. Beliau menjawab bisa. Mengapa saya bertanya seperti itu? Karena ada kasus (di youtube), ada seorang mbak tenaga kerja Indonesia yang membuat rekening dan dapat ATM yang hanya bisa untuk ambil uang saja (tidak bisa transfer dan lain-lain).
Kalau fungsi ATM bisa dipilih, beda lagi dengan gambar tabungan dan gambar ATM ya. Kalau gambar buku tabungannya sepertinya sama semua (milik mas husband yang dibikin tahun 2015 juga bergambar sama dengan punya saya). Tapi untuk gambar ATM nya tercantum ada tiga gambar yang berbeda. Saya mbatin, semoga dapat yang bergambar burung merpati, eeehhh dikabulkan dan dapat ATM bergambar merpati hihihi.
Sudah selesai semua, alhamdulillah. Sebelum meninggalkan kantor bank, jangan lupa cek kelengkapan dulu ya, seperti ARC; paspor; incang; buku tabungan dan ATM.
~oOo~
Kalau diingat-ingat, hidup di Taiwan dua tahun kemarin, sebanyak apapun pemasukan, pengeluaranpun ikut banyak. Sebagai bahan pelajaran karena kami masih silau dan beradaptasi dengan lifestyle orang-orang Taipei, tapi saya bertekad untuk tidak boleh mengulangi kembali ketularan sifat hedonisme warga ibukota. Kalau sudah punya buku rekening tabungan kan jadi aman si duit NTD ini. Bikin makin giat saving saat awal gajian dari mas husband hehe. Yuk kawans semua, mari budayakan menabung!
Terima kasih temans pembaca, semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel selanjutnya ^^