4 Hal Menarik dari Taipei 101 dan Puncaknya

Sudah dari luamaaaaa direncanakan naik ke puncak Taipei 101 atau yang lebih dikenal dengan Taipei I Ling I ini. Baru akhirnya terealisasi bulan ini. Dua tahun menunggu.....ha ha.



Berangkat pagi sekali, sekitar pukul sembilan dari rumah, sampai disana rupanya masih suepi. Beberapa gerai dan tenant terlihat ada yang sudah buka, ada yang masih sedang berbenah dan bahkan ada yang masih gelap tanda pegawainya belum ada yang datang. Makin naik lantai, tampak makin tak ada kehidupan haha.

Buat yang belum tau, Taipei 101 ini dibuka untuk umum hanya sampai lantai 5 ya guys, itupun dibagi menjadi dua bagian--bagian perkantoran dan bagian komersial. Nah, kita yang tujuannya kesini untuk plesir hanya bisa memasuki bagian komersialnya saja. Jangan ditanya tentang yang bagian perkantoran ya, kalau mau masuk, pastikan kalian punya akses khusus. Untuk naik ke puncak i Ling i, kita harus membeli tiket terlebih dulu di lantai 5.

Di puncak Taipei 101 nanti kami berencana mengunjungi ruang yang dibuka untuk publik : dibagi jadi 3 tempat atau lantai : Indoor Observatory (lantai 89), Puncak Menara atau Outdoor Observatory (lantai 91) dan Wind damper & cafe 88 (lantai 88). Sebenarnya kami juga sudah lama mengincar ingin pergi ke lantai 35, ngopi santai di gerai terkemuka Starbucks. Sayangnya.. Ada beberapa hal dari review yang saya baca bikin urung niat pergi kesana. Pan-kapan aja deh.

Kami harus menunggu hingga jam 11 siang agar bisa naik ke puncaknya. Jalan-jalan dulu lah.. Lihat-lihat suasana i Ling i saat baru dibuka.



Saat kami bersantai sambil ngemil di foodcourt lantai 1F (dan memandangi si mungil bobo siang di strollernya), nampak beberapa orang tua beserta anaknya berlarian melewati kami yang saat itu sedang bersantai di foodcourt lantai dasar. Pikir kami bebarengan, mereka pada cepet-cepetan berebut naik ke puncak. Sesegera mungkin kami beberes dan bersiap untuk naik ke lantai 5 : pintu masuk menuju ruang observasi. Jadi ceritanya, liburan kali ini kami akan naik ke puncak Taipei 101, memanfaatkan tiket murah (as usual dong haha). Tapi... tiket murah ini hanya berlaku untuk 300 pengunjung pertama. Akankah kami mendapatkannya?



ALHAMDULILLAH  DAPAT ! HA HA

Walau ngantri sudah mengular, rupanya kami masih berkesempatan dapat tiket potongan harga. Belajar dari sebelumnya, dimana saat pengumuman diskon naik ke puncak Taipei 101, kami susah payah datang lalu antri puanjang, eeehh rupanya salah waktu haha. Harus datang pagi kalau mau dapat tiket diskonan!


Yess !




Jadi nih ada 4 hal yang menarik dari Taipei 101 dan puncaknya, apa saja?


1. Puncak Gedung Tertinggi di Negara Taiwan

Negara Taiwan? Kita doakan saja yaa supaya bisa segera jadi negara ^^.

Gedung Taipei 101 ini memiliki nama asli Gedung Finansial Internasional Taipei (臺北國際金融大樓), biasa kita dengar dengan sebutan Taipei 101 karena memiliki 101 tingkat atau lantai didalamnya. Serem ya gengs, walau saya ngga punya phobia sama ketinggian, tapi waktu baca artikel tentang Taipei 101 ini dan kini bisa menapaki lantai teratasnya bikin saya amaze.


2. Punya Lift Tercepat di Dunia

Kalau kamu naik ini, siap-siap tutup telinga sebelum lift nya melesat ke atas ya. Pasalnya yang saya rasakan selain rasa pusing, telinga pun ikut mendengung selama perjalanan kami dari lantai 5 menuju lantai 89 yang hanya dirasakan selama beberapa detik saja. Bagaimana tidak, kecepatan lift nya mencapai 1010 meter per menit. Gilak lu ndro! Kalah rollercoaster.

Miniatur lift atau elevator Taipei 101

Pernah mencetak rekor lift tercepat didunia !

Datang dan rasakan sendiri kecepatannya !


3. Punya Wind Damper yang Dibuka untuk Publik

Apa sih Wind Damper itu? Wind = Angin. Damper = Peredam. Gampangannya begini, wind damper diciptakan untuk sebuah gedung pencakar langit agar bisa steady dan berdiri tegak.

Tau kan ya pepatah "Semakin Tinggi Suatu Pohon, Semakin Kencang Pula Tiupan Angin Yang Dirasakan". Nah ini bisa dipikir secara logika, kalau semakin tinggi gedung dibuat, semakin berat pula beban yang dihadapi. Angin kencang lah, anti gravitasi lah. Apalagi Taiwan ini berada diatas lempengan bumi yang selalu bergeser, yang mana selalu (dan sewaktu-waktu) membuat Taiwan dilanda gempa. Maka wind damper adalah sebuah solusi yang tepat agar sebuah bangunan dapat berdiri tegak.

Tidak banyak gedung pencakar langit di dunia yang wind damper nya dibuka untuk publik. Nah, di Taipei 101 ini salah satunya. Makanya sayang banget kalau kita berkunjung kesini dan melewatkan melihat dan mempelajari tentang wind damper ini. Ruangan wind damper di lantai 88-89. Kalau temans ingin melihat lebih detail wind damper, bisa langsung ke lantai 88 nya.








Gimana caranya wind damper yang beratnya setara dengan 32 gajah ini dinaikkan hingga lantai 88 ya ???hmm


4. Selalu Kasih Diskonan

Agar Taipei 101 bisa dinikmati semua masyarakat. Pemerintah dan pihak gedung men-discount harga masuk di beberapa waktu. Nah kami datang pas menjelang liburan musim panas, jadi kami dapat tiket seharga 150NT saja untuk 300 pengunjung pertama tiap harinya. Harga normalnya 600NT/orang dewasa.


Saat akan masuk ke ruang antri lift (mantan elevator tercepat didunia), kami menunjukkan tiket ke petugasnya. Mereka heran kenapa kami membeli tiga tiket lalu menyarankan agar mengembalikan satu tiket ke petugasnya dan menukarnya dengan uang. Usut punya usut, Kia tidak dihitung masuk biaya tiket guys. Tapii yaa sudahlah, daripada mengantri lagi, lebih baik di ikhlaskan saja.


Well, itulah 4 hal menarik dari Taipei 101. Lalu kalau sudah sampai lantai 89, apa selanjutnya? Apa yang menarik dari puncak bangunan tertinggi di Taiwan ini? Oke, stay scroll down.


Kita akan menyadari bahwa kita itu kecil !


Melihat gedung-gedung tinggi itu jadi kayak melihat miniatur kota dalam sebuah kaca. See, kita itu kecil dan yaa saya langsung refleks istighfar banyak-banyak, mohon ampun sama yang maha kuasa.


Taipei itu selain kota modern, juga memperhatikan ruang hijau !


Beruntungnya kota modern nan maju Taipei dikelilingi oleh bukit dan pegunungan. Pemerintah dan masyarakatnya tak lantas membabat habis hutan untuk didirikan bangunan. Mereka tetap melestarikan hutan dan membuat taman tengah kota sebagai pusat produksi oksigen.


Ada si kecil yang baru bangun tidur dan langsung memandang takjub di jendela kaca.


Nah kalau Kia mah, ngga ada kata "TAKUT" di kamus kehidupannya..haha.


Ada spot foto instagramable.


Malangnya nasibku, uda bawa tripod kece, pas digunakan rupanya fotonya jadi begini. Siang hari, menantang matahari. Wess, bukan rejeki. Bagusnya foto malah kalau welfie.




Bisa naik ke Puncak tower !



Puncak towernya ada di lantai 91 ya temans, bisa naik tangga dan juga bisa naik elevator. Eits, tapi elevatornya ini eksklusif bangettt dan letaknya pun 'agak' tersembunyi.

Ceritanya, waktu kami sudah menjelajah semua (lantai 91 dan 89) dan ingin turun ke lantai 88 (untuk melihat wind damper), rupanya ada missed communication sama petugasnya. Kami diantar ke ruangan khusus (yang sumpah awalnya saya mbatin apakah kami punya salah sehingga digiring ke ruangan khusus?) sama si petugas. Petugas ini membawa walkie talky (WT) dan mimik wajahnya seperti memberitahukan ke teman di ujung WT yang dia genggam agar disiapkan sesuatu. Rupanya petugas ini mengantar kami ke lantai 91 dengan elevator khusus. Kaget dong kami, mas husband langsung bilang ke petugasnya bahwa kami baru saja dari lantai puncak dan ingin ke lantai 88. Alhasil kamipun diantar ke lantai 88 (via elevator lantai 89) dan harus antri (saran saya ke lantai 88 nya naik tangga saja biar ngga ngantri haha).

Berikut foto di lantai 91, lantai terakhir yang dibuka untuk publik.


Nikmat mana yang mau kamu dustakan wahay Ayah, diapit cewek-cewek jelita wkwk.


Anginnya kencang guys, kalau boleh saya beri saran, kalau datang kesini bawa topi (yang ada tali ikat bawah lehernya).


Ada Taipei 101 Souvenir Shop di lantai 89.


Mon maap ngga sempat foto toko souvenirnya, tapi yang jelas kalau datang kesini, temans ngga akan kekurangan yang namanya souvenir, kekurangan uang iya bhahhaha.

Pengen lihat toko souvenirnya? Mas husband rupanya sempat mengabadikannya dan sudah menayangkan di channel youtube Limaura. Seperti apa? Ini dia !




Liburan ke Miaoli. What a Remarkable Weekend!


Kami liburan ke Miaoli tak hanya bertiga (seperti biasanya), melainkan bersama rombongan!



Adalah IB Team, yang disponsori oleh Big Boss IB Team--kami sangat sangat berterima kasih karenanya--kami bisa melepas penat dan refreshing mengunjungi tempat baru di Taiwan selama dua hari semalam. Sudah direncanakan dari bulan lalu dan terlaksana weekend kemarin. Kami sekitar 50 orang berangkat dengan bus besar dari Taipei menuju Miaoli. Kemana aja sih kami selama di Miaoli? Keep scrolling ^^.


1. Shang Shun World 尚順育樂世界 - Miaoli

Day 1.
Sesampainya di Miaoli, kami belum boleh langsung check in hotel. Mungkin karena check in hotel di Taiwan mulai pukul 14.00--mungkin semua hotel di Taiwan begitu. Jadi, kami hanya meletakkan barang-barang di sebuah ruangan dekat dengan lobby hotel Grand Royal Hotel 尚順君樂飯店 , tempat kami menginap.

Bos memberi kami dua tiket untuk bermain di Shang Shun World, tapi tidak sempat kami gunakan karena tak tahan dengan laparnya perut, apalagi perut Kia jadi tak embul-embul karena kosong dan sudah waktunya diisi dengan makan siang, maka kami langsung melipir cari makanan (yang bisa dimakan ha ha, remember ini bukan Indonesia).



Perut kenyang dan setelahnya seolah jiwa travelling kami terpanggil untuk explore isi dari Shang Shun World ini. Rupanya disini tak jauh beda dengan Taipei, disini kami menemukan ada banyak restoran dan brand-brand dunia oke punya. Bedanya hanya terletak di HARGA! Kalau diumpamakan, harga di Taipei sama seperti harga di Jakarta dan juga Miaoli dengan Sidoarjo.

Well yeah, karena harga produknya miring, uang kami terkuras disini ha ha. Dari makan, kursi pijat otomatis, jajan Starbucks, jeans Levis, store baju Net, sepatu Palladium dan kawan-kawannya. Bikin kami kalap belanja sekaligus cuci mata (ngga kebalik, Lis?). Untung Kia bobo imut di strollernya, jadi kami berdua sekalian pacaran dong xixixi.

Oke stop ya belanjanya, bisa masuk rumah sakit nih dompet kalau diteruskan. Kami kembali ke lobby untuk menunggu rombongan yang lain. Tak lama bos datang kasih kartu kamar dan kami bisa lanjut check in hotel.


2. Grand Royal Hotel 尚順君樂飯店 - Miaoli

Hotel bintang 4 yang oke bangettt. Waktu pertama kali masuk kamar 807, pikiran saya 'wah ngga salah kamar nih kami?'. Pasalnya ada dua bed size King nangkring ditengah ruangan, sementara kami kalau kemana-mana terbiasa tidur keruntelan di satu kasur. Oke baiquelah, ditunggu saja mungkin ada yang mau tukar kamar.










Sekitar pukul 6 sore kami turun untuk makan malam. Bebarengan dengan cool and strong cece cece, kami menghabiskan makan malam. Tak ingatlah ya makan apa saja malam itu, yang jelas semuanya masuk, ya seafood, ya daging, ya ayam, ya salad, ya apalagi lupa deh maafff.



After dinner, baliklah kami explore sekeliling, cari angin segar sebelum balik kamar. Dan yash, rasa bosan datang terlalu cepat, akhirnya kami balik ke kamar untuk...........mberantakin kamar haha. Dirasa ngga ada yang mau tukar kamar khan yaa, yawes bebas deh kami ngacak-ngacak kamar #ehh. Tenang mister dan miss cleaning room service, nanti kami balikin ke semula koooqq.

Day 2.
Keesokan harinya, sekitar pukul 8, kami sarapan pagi di buffet yang sama namun dengan menu yang berbeda. Hmmm nyummyyy. Setelahnya, kami siap-siap check out, dan pergi ke destinasi selanjutnya.






3. Zhongshe Flower Market 中社觀光花市花海 - Taichung

Antara pas dan tidak, pergi kesini saat summer begini. Bagai ingin menikmati keindahan tata letak bunga tapi harus bertempur dengan sumuknya hawa serta garangnya sinar matahari. Gosong gosong dah kulit. But it's okay, ntar khan balik lagi warna kulitnya. Kapan Lis? Meibe yes meibe no.

Cuaca di Taiwan ini unpredictable memang, sebelum berangkat ke Miaoli, saya cek cuaca, bakal turun hujan saat kedatangan ke Miaoli. Namun ternyata, mataharinya bersinar terang selama dua hari ini. Tapi disitulah tantangan orang travelling khan? Kalau sudah terprediksi nantinya ya mana asik.





Perkenalkan, Bos IB Team.


Honey market.

Saya yang basic nya sering terjun ke laut ini, saat berhadapan dengan berbagai tanaman cantik di Zhongshe Flower Market ini langsung speechless. Selain ngga ngerti namanya, juga yaa cuma bisa pepotoan doang. Cobak sang ibu tercinta ikut serta, pasti beliau senang luar biasa, no one can't stop her to do her passion about pharmacy and flowers. Celoteh sana sini tentang bunga dan pasti dikaitkan dengan saat beliau masih berkecimpung didunia farmasi.

Ini pemandangan favorit saya :




"Psssttt, kalau mau ambil gambar, biasakan ijin dulu ya. Tiga gambar tadi sudah diberi watermark, it means itu punya saya dan jika kalian ambil gambar tersebut tanpa ijin, bisa dikenakan sanksi. Mengerti ya. Apa perlu dijabarkan undang-undang hak miliknya?"

Koq cuma foto pemandangan aja si Lis? Mana foto bertiga-nya?

Ini ini iniii..






Entah mengapa, di foto bertiga ini, posisi saya selalu berada di sebelah kanan .-.

Abis panas-panasan, kami menikmati hidangan makan siang yang biasa disebut dengan Taiwanese Barbeque. Bakar-bakar rek!. Tempat ini begitu ramai dan padat, tampak beberapa keluarga menghabiskan weekend bersama disini. Senang ya melihatnya.



Lalu.. Makan apa aja kitaaa??? Kalau saya, sembari ndulang Kia, pinginnya makan daging bakar. Padahal saya tidak terlalu suka daging, tapi entah mengapa lihat daging yang dibakar hingga hangus gitu rasanya pingin ngabisin semuanya. But stop stop, leher udah seret nih.

Sambil nurunin makanan di perut, sambil jalan-jalan lihat berbagai tanaman hias yang khusus dijual murah, tempatnya tak jauh dari tempat makan tadi. Saya sebenernya kepingin beli, tapi mengingat tanaman kaktus (peninggalan Ci Santy) di rumah yang abis dikruwes Kia (maaf ya ci..), alhasil saya urungkan niat membeli tanaman cantik ini. Sebagai gantinya, saya mengabadikannya lewat foto.




4. Houlong Cape of Good Hope 後龍鎮半天寮休閒文化園區 好望角 - Miaoli

Abis tadi dengan suka rela berjemur lalu dibakar eh bakar-bakar, maka tujuan selanjutnya pun ngga jauh berbeda dengan tempat sebelumnya. Summer oh summer. Kemanapun kita pergi, seolah matahari ikut ngintil.

Ini tempat yang paling saya suka selama perjalanan ke Miaoli. Merasakan kumpulan angin menerpa dirimu hingga serasa kamu ikut terbawa olehnya. Kumpulan angin inilah yang menggerakkan kincir angin raksasa kemudian kincir angin raksasa ini akan menggerakkan turbo dibawah tanah dan kemudian diubah menjadi aliran listrik atau lainnya, entahlah.

Kincir angin raksasa?

Saking raksasanya, jarak antara parkir bus dengan tempat berdirinya kincir angin yang begitu jauh tak membuat kincir angin nampak mengecil.




Kebetulan Kia pas waktunya bobo siang saat sampai di Good Hope ini. Kia bobo di kursi bus dan kebetulan beberapa rekan kerja ada yang stay di bus, mereka bersedia menjaga Kia. *Trims buanget buat mbak Puji*. Jadi kami bisa pacaran sebentar hehe.



Kalau kita berhasil berjalan hingga ke paling ujung laut dan memungkinkan menaiki bukit kecil buatannya, maka kita akan melihat banyak sekali kincir angin raksasa yang berdiri dengan tegak disepanjang tepian pantai Houlong Cape ini. Dari yang letaknya di daratan (di bukit-bukit tepi pantai) hingga ada kincir angin yang letaknya hampir ketengah lautan. Keren banget!



Pemandangan yang jarang terlihat di Indonesia, sekalipun saya anak perikanan tapi sejauh saya melancong ke pesisir pantai Indonesia tak pernah melihat kincir angin sebesar dan sebanyak ini. Tapi, apalah saya dibuat perbandingan haha, cuma anak perikanan yang random.


Karena saya sudah merasa teramat gosong segosong-gosongnya, pada saat sampai di destinasi berikutnya bernama   , kami bertiga tidak ikut jelajah pantainya. Selain karena matahari serasa masih diatas kepala (padahal uda hampir jam 5 sore), juga karena harus melewati jembatan yang panjang tanpa iyupan diatas kepala. Aduh sudah menyerah deh kami, jadi kami hanya berkeliling disekitar bus parkir saja. Sekitar hampir satu jam menunggu, selanjutnya kami pindah tujuan berikutnya.


5. Chenghuang (City God) Temple Night Market 城隍廟夜市 - Hsinchu

Destinasi terakhir jalan-jalan kali ini ada di night market ini. Night market yang super duper ramai, padat, dan trust me this is not kids friendly. Untuk makanan, memang ada buanyak sekali pilihan (terutama street foodnya), tentu saja yg halal perbandingannya 1:9 ya, kalau yang ABUBA macam kami ini pilih yang aman saja : ikan; daging; telur dan ayam.



Awalnya opsi kami jatuh pada makanan junk food yang mendunia itu, tapi lha koq jaraknya hampir satu kilo dari tempat bus parkir. Sementara kami hanya punya waktu sekitar satu jam untuk berkeliling night market, agar tak kemalaman pulang ke Taipei. Alhasil kami random aja cari restoran yang menyediakan nasi dan pilih menu yang 'aman'. Dan setelah mendapatkan nasi plus lauk daging untuk Kia, kami kembali ke rombongan.

Not kids friendly, mungkin namanya juga night market ya, hanya banyak makanan atau jajanan jalanan, yang bisa dimakan sambil berdiri. Jadi kami dengan beberapa teman se-rombongan sambil makan sambil ngemper dipinggir toko. Ada yang kebagian tempat duduk ada pula yang makan sambil jongkok. Tapi tak apalah, namanya juga travelling, kalau isinya hanya duduk manis di restoran buffet yaa liburan aja sendiri Lis.

Yang kami nikmati bukan hanya tempat baru yang dikunjungi, melainkan suasana keakraban bersama rekan kerja. What a remarkable weekend! Ngga bisa dihapus tu memori makan bebarengan sehari di meja buffet, sehari kemudian dipinggir jalan haha. Ye khaaan?. Apalagi buat Kia, pasti ini pengalaman luar biasa buat dia melakukan perjalanan jauh bersama orang banyak.



Usai dari Hsinchu Night Market ini, kami langsung bertolak ke Taipei. Dan berakhirlah jalan-jalan kali ini. Saya yang baru pertama kali diajak jalan-jalan dari lubuk hati terdalam mengucap terima kasih buat bos sekaligus rekan-rekan IB Team. Selain pengalaman, keakraban dengan rekan-rekan IB Team makin terjalin. Next time jalan-jalan lagi yaaa ^^

Terima kasih juga buat temans pembaca yang setia mengikuti cerita dari awal hingga akhir. Mas husband sudah bikin videonya, silahkan lihat di channel youtube kami ^^




Sampai ketemu di artikel selanjutnya !