Perhiasan GF Tak Pernah Bisa Jadi Abadi

Semua orang pasti sudah tau hal ini. Tapi terkadang manusia (terutama perempuan) itu lebih sentimentil jika itu berhubungan dengan barang berharga dan atau barang yang bernilai fantastis.



Termasuk saya, kadang kalau menyangkut (membeli) barang berharga yang nilai rupiahnya itu melebihi 20% dari pendapatan bulanan mas husband itu saya selalu melibatkan perasaan emosi yang dangkal. Ditambah lagi saya ingin sesuatu yang sempurna (ngga boleh ada cacat barang), sentimentilnya itulho nabrak banget. Kalau mau beli mikirnya ribuan kali, kalau uda dibeli kudu dirawat banget banget. Ada yang samaan?hehe.

Nah masih ingatkah teman pembaca terhadap artikel yang saya bikin awal bulan Juli lalu? Betewe GF yang saya maksud ini bukan Girl Friend yak, melainkan Gold Filled.


Baca untuk mengingat : Bracelet Gemstone Aksara Jawa


Saking saya suka karena keunikannya, saya menghadiahkan sang Ibunda gelang motif sama namun dicustom berbeda. Gelang Ibu saya jadi di akhir bulan Juli dan dipakai terus setiap hari. Pulang ke Surabaya pun ngga pernah dilepas. Hingga akhirnya...

Dilepas diakhir bulan Oktober karena salah satu sisi gelang tiba-tiba putus saat beliau keluar dari kamar mandi. Beruntung putusnya saat Ibunda ada di Yogya ya, jadi bisa sat set sat set saya cuzz perbaiki ke tempat pembuatannya (yang letaknya hampir 10kilometer dari rumah). Tinggal cari waktu berkunjung ke studionya.



Setelah dirasa pas waktunya, saya berkunjung ke studio tempat pembuatan gelang. Mbak Fida nya bilang kalau gelang bisa disambung kembali, tinggal mau ditunggu atau dikirim.

"Kalau ditunggu, berapa menit mbak?", sambil nyengir tapi ga kelihatan karena pakai masker. "Saya ninggal bayi sama eyang soalnya..."

"Oh ngga lama koq mbak, 10 menit aja".

Hah sepuluh menit? Cius?

Selama sepuluh menit itu ngga kerasa keki nunggunya karena saya ditemenin sama si kakak #SingkekKriwul. Yep, waktu yang tepat untuk berkunjung adalah setelah jemput kakak dari sekolah. Keaktifan si kakak (yang ngga abis-abis ini) mondar-mandir lihat berbagai macam perhiasan dan bling-bling gemstone bikin pandangan saya sibuk melihat ke-exciting-annya. Sambil waspada ya gaes ya, kali kali tangannya nyenggol apa gitu pan parno saya kalau ada yang rusak.

Terdengar bunyi ceklak ceklik yang berirama, kirain apa ternyata gelangnya eyang dipotong lalu disambung lagi. DIPOTONG DAN DISAMBUNG LAGI???


Tuh kan, walau bernilai berharga, yang namanya perhiasan memang tak akan pernah jadi abadi. Pasti akan ada kotor dan atau kerusakan didalamnya. Kasus gelang Ibunda ini menurut mbak Dina (salah satu artisan yang membuat dan atau memperbaiki jewelry di studio), ada satu jembatan yang patah dan tiga jembatan gemstone yang ringkih dan akan patah (dikemudian hari jika tidak diganti sekarang). Menurut dia memang jika gemstone bracelet yang (wire atau jembatan) berisi 1 bola akan lebih kuat dan awet ketimbang yang berisi 2 bola (berdempetan) jika dipakai sehari-hari. Ini jelas tidak ditampilkan di iklan mereka yep.

Mungkin temen-temen bakal ngetawain, beli gelang harga hampir sejuta tapi ada "keringkihan" didalemnya. Gelangnya bukan emas murni lagi. Pas mau diperbaiki ngga ada garansinya. Mikir beribu kali lah buat ngebeli.

But, saya beli keunikannya dan ini prodak lokal buatan warga Yogya. Saya uda mikir ribuan kali sebelum beli punya saya, namun saya tidak mikir dua kali sebelum menghadiahkannya untuk Ibunda saya. Dan yakalo gelangnya ngga bisa dipakai karena rusak, selama bisa dijangkau harga dan tempatnya, hajar aja langsung perbaiki ngga perlu banyak mikir yak.

Biaya perbaikannya start di 30k. Asumsi saya karena ada empat wire yang perlu diganti maka biaya yang harus saya bayar jadi 120k, tapi saya dikenakan harga 100k. Yaodalah ya bayar aza, uda pusing mikirin perjalanan 10kilometer panas-panasan tengah hari sebab kami naik motor, tak maulah banyak tanya gimana perhitungan perbaikan itu. Biar cepet pulang ketemu si bayi dan biar sang Ibunda bisa istirahat siang.


Balik lagi ke mbak Dina yang dengan cekatan dan teliti melihat barang kecil macam bracelet gemstone ini. Melihat mbak Dina yang cekatan ini, gatel dong mulut saya ingin tanya-tanya. Mau ngobrol ama mbak Fida, eh ada customer. Yodah ngobrol ama mbak Dina aza.

Kira-kira dalam sehari ada berapa produk yang bisa dibuat untuk satu orang? Dan produk apa yang best seller disini? || Mbak Dina bisa bikin gelang maksimal lima dalam sehari karena perlu memperhatikan detail gelang gemstone nya.. Tapi kalau cincin bisa lebih banyak lagi karena lebih mudah pengerjaannya. Dan dilihat dari cerita mbak Dina nampaknya yang paling banyak dipesan itu cincin dan gelang hektor. Uwuw.


Saya ngga melihat jam, apakah waktu yang sudah berlalu itu sepuluh menit atau kurang dari itu atau bahkan lebih dari itu. Saat mbak Dina menawarkan untuk mencuci gelang agar bisa kembali shiny splendid, tandanya harus bayar dan segera pulang.

"Ibu, mau gelang..", kata si kakak #SingkekKriwul.

"Hmmm, kalau kakak sudah berusia 13 tahun baru boleh beli dan pakai gelangnya ya. Tapi tidak untuk dipakai di sekolah ya."

"Aku mau gelang yang kayak Ibu sama Eyang..."

"Oke, nanti kalau kakak umurnya sudah 13 tahun ya, berarti berapa, tujuh tahun lagi ya, sabar.. Sekarang nabung dulu aja"


Akhir Oktober gelang Ibunda udah sembuh, sudah dipakai lagi seperti sedia kala. Lah ndilalah hari ini (seminggu setelah perbaikan) putus lagi. Putusnya dititik yang diperbaiki mbak Dina atau bukan, saya tak tau pasti. Tapi yang pasti, saya jadi kecewa lho. Sudah ngga ada garansi, biaya perbaikan lumayan mahal, nanti setelah diperbaiki jadi parno putusnya dititik yang mana lagi. Enaknya diperbaiki lagi ngga ya?




Perhiasan memang tak akan pernah jadi abadi, namun karena bahasa cinta saya memberikan kado, maka yang akan dikenang itu alasan untuk memberi kado perhiasan pada sang Ibunda adalah karena saya ingin sesuatu yang unik dan custom dimiliki oleh Ibu ❤❤❤.

Doain ya yang, saya dapat rejeki banyak jadi bisa kasih perhiasan beneran...