Asyikkkk, Dapat Rejeki Dari Menang Fapiao Taiwan, Gimana Caranya?


Caranya, baca bismillahirrohmaanirrokhiim terlebih dulu, kemudian setiap belanja jangan lupa kumpulkan fapiaonya (struk pembelanjaan), tiap akhir bulan pantau aplikasi Invos Taiwan dan yang terakhir (yang paling penting) 'jangan ngarep ketiban durian runtuh dinegeri orang' (karena di negeri orang belum tentu ada musim durian) hehehe.


Baca dulu : Dapat Jackpot Fapiao Taiwan !


Ada temans sesama istri expat yang kasih saran gimana kalau dipublikasikan juga cara penukaran hadiah menang fapiaonya. Baique, buat temans apa sih yang engga, informasi saya kasih semuaaa, gratiss tidak dipungut biaya, temans tinggal baca sampai akhir yaa.

Saat tau menang undian fapiao, maunya saya ingin langsung ditukar hadiah pas besoknya. Kebetulan uda akhir bulan kan ya waktu itu, wes menurut saya pas lah buat nukar hadiah (wkwkwk otak emak satu emang ingin buru-buru kalau soal uang, betewe ini siapa yang samaan?xixi). Kemudian pass ada mbak-mbak TKI kasih info kalau ternyata penukaran hadiah menang fapiao baru bisa dilakukan setelah tanggal 6 awal bulan depan. Lha masya allah suwineee~

Memang saya harus dituntut untuk bersabar. Tapi kadang sabarnya saya nunggu sampai lupa dan kebablasan, ngga segera ditukar hadiahnya hadeeehh. Untung diingatkan sama mas husband, jadilah kami tukar hadiah fapiaonya hari Jum'at minggu kemarin saat halan-halan ke Tamsui.


Penukaran hadiah dimana?

Berdasarkan informasi yang kami dapatkan, hadiah (maksimal 1000NTD) dapat ditukar di convenience store seluruh Taiwan. Kalau kami, lebih suka ke Seven Eleven karena ada dimana-mana hehe. Jadi yang terjangkau kaki saja kalau mau tukar hadiah, ngga perlu rempong naik je'in (tulisan : Jié yùn atau 捷运 atau MRT/kereta bawah tanah) dulu ato bus, mak kesuwen.

Untuk hadiah yang besar : lebih dari 1000NTD, hadiah utama jackpot senilai 10juta dan atau 2juta dolar Taiwan hanya bisa dilakukan di bank ya.


Apa yang perlu disiapkan sebelum penukaran?

Siapkan ID Card, ini yang paling utama, kalau di Taiwan mau kemana-mana jangan sampai lupa bawa ID Card ya, takut dikira kaburan (orang asing yang tinggal di Taiwan secara ilegal).

ID Card ini berupa ARC (Alien Resident Certificates; untuk penduduk luar Taiwan yang hanya tinggal sementara di Taiwan) dan atau APRC (Alien Permanent Resident Certificates; untuk penduduk luar Taiwan yang menetap tinggal di Taiwan; kalau kita menikah dengan orang Taiwan atau bekerja dan berprestasi sehingga mendapat pengakuan kantor dan negara maka kita dapat mengajukan kartu ini).

Kemudian siapkan sejumlah uang juga untuk membayar administrasinya. Ngga banyak koq, kemarin saya dikenakan biaya 4NTD untuk penukaran hadiah di Seven Eleven.


Runtutan penukaran hadiahnya bagaimana?

Ini berdasarkan pengalaman kemarin saya tukar hadiah ya, bismillah semoga ngga ada yang terlupa.

Pertama, kita datang ke convenience store terdekat. Kalau saya lebih memilih Seven Eleven karena pasti dapat kita jumpai dimana-mana.

Kedua, sapa mbak atau mas penjaga kasirnya. Lalu bilang 對不起,我想交換發票禮物 (Duìbùqǐ, wǒ xiǎng jiāohuàn fāpiào lǐwù). Artinya : Permisi, saya ingin menukar hadiah fapiao.

Ketiga, penjaga kasir nantinya akan berkata sesuatu, kemungkinan besar dia akan meminta kita untuk menunjukkan ID card dan bukti fapiao yang kita menangkan. Berikan ARC dan fapiao ke penjaga kasir. Mereka akan mencatat beberapa hal dari identitas kita.

Keempat, penjaga kasir kemungkinan akan bertanya mau diberi cash atau masuk ke Easycard atau kartu lain?. Nah ini sesuai kebutuhan ya. Kalau temans suka cash, ya diambil cash. Kalau suka yang simple atau ngga mau pegang uang dengan alasan uang itu banyak bakterinya (ada lhooo yang kayak gitu) maka hadiahnya dimasukkan ke Easycard atau kartu lain.

Kelima, sebelum penjaga kasirnya menyerahkan uang hadiah, kita akan diminta biaya administrasi. Biaya administrasi ini kemungkinan tergantung dimana kita menukar hadiahnya. Saya menukar hadiah di Seven Eleven Tamsui District dikenakan biaya administrasi sebesar 4NTD.

Keenam, jangan lupa bilang Xie xie nii atau dalam bahasa Indonesianya Terima kasih yaa. Juga jangan lupa ambil kembali kartu identitas kita (jangan kayak saya, saking euforia nya dapat hadiah, sampe lupa ngga ambil ARC dari penjaga kasirnya, alhasil seminggu kemudian balik ketempat yang sama untuk ambil, coba bayanginnn Banqiao-Tamsui mameeennn).

Ketujuh, kalau ingin lebih mengerti bahasanya, sebelum memulai transaksi bisa bertanya dulu ke penjaga kasir, Can you speak English? atau Ni keyi ingwen ma?. Nah, semoga temans mendapati mbak atau mas penjaga kasirnya bisa English, karena sejatinya kebanyakan mereka hanya sedikit mengerti English.



Guampang banget ya. 

Jadi begitulah cerita saya menang fapiao Taiwan. Sebenarnya saya masih penasaran dengan cara pengambilan uang di bank,, itu kalau semisal saya menang hadiah besar hihihi. Engga berani ngarep durian jatuh saya, tapi teteup berdoa semoga kalau dapat hadiah--rejekinya barokah. Aamiin.

Terima kasih temans sudah membaca artikel saya, sampai jumpa di artikel selanjutnya ^^.

Dapat Jackpot Fapiao Taiwan ! Beneran Nih ?

Fapiao itu apasih?

Dikenal dengan nama Chinese Tongyi Fapiao (統一發票), artinya faktur seragam. Hahahaa aneh ya artinya. Begini maksudnya, pemerintah Taiwan mengadakan undian setiap dua bulan sekali untuk mendorong konsumen membeli barang di toko-toko yang membayar pajak. Fapiao atau struk pembelian ini adalah sebagai bukti jika toko tersebut membayar pajak rutin ke pemerintah, sekaligus jadi trigger masyarakat untuk membeli karena adanya undian tersebut. Undian ini legal dan sekiranya bukan termasuk judi ya.

Uniknya, yang foreigner macam kami ini punya kesempatan mendapatkan hadiahnya lhooo. Kalau semisal kita dapat nih, kita bisa menukarnya di convenience store (contohnya yang terkenal 7-11 dan atau Family Mart, karena disetiap sudut blok gedung muzti ada) maksimal hadiah 1000NTD. Dan jika mendapat jackpot lebih dari nilai tersebut, kita bisa redeem ke bank. Tentunya harus membawa identitas diri dan bukti fapiao nya saat penukaran.

Ini ngomongin hadiah duluan bikin ngiler. Belum tentu dapat jugak khan. Dapat ngga ya kira-kiraaa.

Rajin kumpulin fapiao dulu~

Jadi ceritanya, saya mulai (kembali) tertarik mengumpulkan fapiao saat bulan September kemarin. Entah mengapa rajin gitu ngumpulinnya dan dimasukkan ke dalam box kecil, setiap belanja di luar. Awal-awal tahun kedatangan ke Taiwan pun saya pernah rajin ngumpulin, tapi karena minim informasi dan waktu pengundian kami ngga dapat, selanjutnya kami males ngumpulin lagi hihihi.

Semalam disela waktu santai sepulang dari jalan-jalan ke night market dekat rumah, kami iseng buka box yang isinya kumpulan fapiao dari bulan September. Masya Allah, lumayan banyak ya #uhuk. Saya pisahin itu fapiao. Karena diundi tiap dua bulan sekali, saya pisahin fapiao yang periode sekarang (Sept-Okt) dan yang periode kedepan.

Biar cepat pakai aplikasi 'Invos'

Struk pembelanjaan atau fapiao di Taiwan yang saya tau ada dua bentuk lembaran pendek dan lembaran panjang. Untuk yang lembaran pendek terdapat barcode yang bisa langsung di scan di aplikasi Invos. Untuk yang lembaran panjang, ada sih barcode nya tapi kebanyakan tidak bisa terdeteksi di aplikasi, jadi kita harus mencocokkan secara manual.

Kita buka aplikasi Invos (download dulu di Play Store ato App Store).

Lihat dan klik paling bawah bagian tengah ada gambar kotak (yang ditengahnya putus) dengan tulisan 對獎器 (prize counter). Kita bisa langsung scan barcode lembaran pendek fapiao tadi.




Jangan lupa untuk menyalakan suara media handphone kita ya. Jadi biar berasa gitu kalau semisal dapat jackpot haha.

Kalau fapiao punya kita ngga cocok dengan undian, akan muncul gambar seperti ini.


Oiya, ternyata tidak semua fapiao lembaran pendek terdeteksi, terutama fapiao yang lecek karena kelipet-lipet dan juga ada yang cetakan barcode nya yang tidak sempurna. Solusinya, kita harus mencocokkan secara manual. Mencocokkan secara manual ini juga berlaku untuk fapiao lembaran yang panjang ya.

Caranya, di laman scan tadi, disebelah kiri terdapat lingkaran warna kuning yang bertuliskan angka 888 dan 中獎號碼 (prize number), klik lalu muncul angka undiannya seperti ini.


Dari sini kita cocokkan angka yang tertera di aplikasi dan di fapiao. Nyocokin angkanya mulai dari yang belakang ya gengs. Kalau saya langsung ke empat digit angka terakhirnya, biar cepet gitu.

Kalau dapet?

Alhamdulillah dapet! Kalau dapet, aplikasinya nanti bunyinya lebih nyaring dan meriah gitu. Dan tampilannya jadi seperti ini.

Hampir dapat jackpot 40.000 NTD !

Seandainya nih, lima angka terakhir disalah satu lembaran panjang 'hampir' sama dengan yang tertera di undian. Kalau sama, dapet deh jackpot. Tapi sayang belum beruntung hihihi. Angkanya meleset sedikiiitt. Kata mas husband ngga ikhlas, "ini struk belanja dapat dari mana sih, dua orang sebelum kita yang beruntung nih!" Hahaha. Emang belum rejeki ya mau gemana lagii hihi.


Gapapa ngga dapat jackpot, malah bersyukur akhir bulan dapat rejeki dari Allah. 1200NTD lumayaaannn buat jajan hehe, maka nikmat mana yang bisa didustakan... Alhamdulillah.

Mas husband udah bikin video menang fapiao, lihat video youtube kami ya, klik disini.

Sampai jumpa di artikel selanjutnya ^^.

Qingtiangang Grassland, Wajib Didatangi Kalau Berkunjung ke Taipei !

Siapa bilang Taipei sebagai ibukota sekaligus kota tersibuk di Taiwan tidak punya tempat hijau yang asri dan indah?


Ya begitulah, pemerintah Taiwan memang patut diacungi jempol kalau berurusan dengan ruang publik dan tempat wisata. Mereka tak pernah setengah-setengah dalam hal membangun dan menjaga asetnya. Sebagai penduduk pendatang kami sangat dibuat nyaman tinggal disini

Daerah Qingtiangang (擎天崗) ini masuk di kawasan Yangmingshan (陽明山) yang mana pegunungannya masih asri dan terjaga banget. Kawasan pegunungan sekaligus taman nasional Yangmingshan ini luas banget gengs. Kalau tidak salah lihat di peta, kawasan ini diitari tujuh distrik (Shimen; Jinshan; Wanli; Shilin; Beitou; Tamsui dan Sanzhi) sekaligus dan berada di dua kota (Taipei dan New Taipei). Untuk Qingtiangang Grassland (擎天崗草原) nya terletak dekat dengan distrik Shilin dan termasuk dalam wilayah kota Taipei.

Kemarin, saat cuaca cerah kami putuskan (secara dadakan) untuk pergi ke Qingtiangang (lagi). Kebetulan mas husband hanya ada jadwal singkat bertemu profesor siang hari, jadi setelahnya kami langsung cuss naik naik ke puncak gunung deh. Ini adalah waktu yang tepat menurut saya. Selain karena musim gugur adalah musim favorit saya, juga karena hawanya yang segar (berangin namun tak terlalu dingin) ditambah sinar mataharinya yang melimpah bikin naik mood buat jalan-jalan ke luar menikmati pemandangan.

Rupanya naik mood ini tak hanya saya rasakan, namun beberapa warga lokal juga. Saat sampai di Yangmingshan, saya lumayan kaget ada banyak orang yang siap dengan peralatan lengkapnya untuk hiking dan olahraga ke gunung. Malah kebanyakan yang hiking ini usianya diatas 50 tahun looo. Dahsyat emang warga lokal ini! Beberapa kelompok keluarga bersama anak dan orang tuanya juga terlihat 'akan pergi piknik'. Subhanallah...

Kalau mau ke Qingtiangang, dari Yangmingshan naik bus I Ling Pa yaa. Bus nomor 108 maksudnya (I Ling Pa = 108). Tapi perlu diingat, naik busnya I Ling Pa yang berwarna merah ya. Lihatnya bukan dari warna bus nya, melainkan warna angka yang tertera di bagian depan bus. Kemarin kami salah hahaha, naik bus I Ling Pa yang warna hijau. Alhasil kami di 'suruh turun' di daerah wisata Zhizhu dan harus menunggu bus I Ling pa yang warna merah agar bisa lanjut ke Qingtiangang. Kalau semisal kita ada kesalahan atau ada keperluan apa, disetiap daerah wisata terdapat Visitor Center gaes, tinggal tanya aja disana apa butuhnya kita. Ngga perlu pakai bahasa lokal koq, mereka (walau penjaganya sudah berusia lanjut dan terlihat berwibawa) bahasa Inggris nya fasih-fasih.


Sampai di Qingtiangang, kami naik ke atas dan zonk ! hiks

Zonk karena tujuan kami ingin melintas jalan setapak ke arah rumah bunker, namun kemarin jalan setapaknya sedang diperbaiki dan pengunjung 'benar-benar dimarahin pekerjanya' kalau dengan sengaja melintas di jalan setapak yang sedang diperbaiki. Jangan dibayangkan jalan setapaknya sini mirip jalan setapaknya Indonesia yaa wkwkwk.

Jalan setapak di Qingtiangang berupa jalanan lebar yang di aspal agar bisa dilalui oleh kendaraan kecil yang beroda (termasuk stroller pengunjung). Nahkan, jalan setapaknya diperbaiki (walau pasti terlihat belum rusak--hanya perbaikan rutin--orang Taiwan mah gitu walau ngga rusak kalau sudah saat perbaikan dan pergantian; barang yang masih buagus pun yaa dibuang lalu diganti dengan yang baru), kedepannya untuk kenyamanan pengunjung, namun ada saja pengunjung (warga lokal--kelihatannya masih muda muda gitu) yang acuh dan melintas disana. Ngga heran pekerjanya jadi marah-marah.

Pekerjanya working hard. Semangat pak ! Maaf kami hanya lihat dari jauh.

Ada jugaa khan warga lokal Taiwan yang ngga patuh aturan, adaaa, banyaaakk, jadi sama kayak di Indonesia kan ada yang ngga taat peraturan. Bedanya kalau warga sini, yang ngga taat peraturan sekali saja dimarahin atau dikenakan sanksi hukuman, kemungkinan mereka ngga akan ngulangi lagi. Karena sanksi hukuman disini ngga main-main (kadang kalau sanksi berupa denda, nominalnya sama dengan biaya hidup kami sebulan), penegaknya tegas dan ngga asal kasih hukuman serta warganya juga ngga ngeyelan. Kapaaann Indonesia bisa meniruuu..ha

Jalan setapak kelihatannya masih lama diperbaikinya, takut kalau menunggu mereka selesai waktu akan terbuang sia-sia. Ya sudah kami belok saja ke grassland nya. Arahnya disebelah kiri dari pintu masuk jalan setapak. Nah di grassland ini, stroller dan apapun yang beroda ngga bisa jalan. Selain jalanannya yang tanah bebatuan, jalanannya juga berundak naik turun. Stroller Kia parkir dulu di pintu masuk grassland, agak sembarangan sih tapi ya wes bismillah aja, ilang lak yo wes. 

Sepanjang jalan disuguhi potret pemandangan pegunungan yang hijau nan indah. Hawanya segar, anginnya yang sumilir dan sinar mataharinya yang cerah bikin enjoy banget buat jalan terus. Kami dibuat penasaran, apakah ujung dari jalanan berundak grassland ini?

Dari balik bukit, tibalah kami di padang ilalang. Jika naik ke atas dataran padang ilalang ini, kami bisa melihat bukit-bukit lain. Subhanallah.. Jalanan berundak masih panjang namun kami memutuskan untuk tidak melanjutkan. Kami memilih untuk bersantai di dataran padang ilalang. Padahal kaki si mungil #SingkekKriwul kelihatan masih belum capek, ehtapi Kia mah emang engga ada capeknya. Non stop moving non stop groving, motto hidupnya.

Apa yang dilakukan setibanya di dataran padang ilalang? Ambil gambar dan video! haha. Lha abis gimana, ngga ada orang makan juga ngga ada orang tiduran wkwkwk. Mereka cuma duduk dan bercengkerama, lah kami ya bosan gituu xixixi.

Seperti inilah gambar-gambar kami ^^.

Mungkin ujung jalan berundak ada disana.

Rumah bunker ada di ujung sanahh

Fotografer dan Model Cilik Muslimah ^^

Hiii :D

Mmuuwwwaahhh xD

Alhamdulillah happy ^^

Matahari mulai berangsur tak tampak, sinarnya pun ikut meredup. Degadrasi warna yang cantik nampak dari belakang bukit disebelah timur dan bukit sebelah barat sudah lebih dulu gelapnya. Sungguh indah ciptaan-Nya. Semoga temans yang ikut melihat foto pemandangan ini bisa melihat yang asli dan yang lebih indah yaa !

#Update : Vlog Qingtiangang Grassland di Youtube Channel Limaura




Cara Mengelola Stres ala Lisa. Jangan Ditiru Kalau Kamu Anti Kebersihan!

Jangan lakukan ini kalau kalian mager-an ya, hehe. Tapi saya yakin kok temans pembaca tuh orangnya anti mager, dan seneng bersih-bersih. Yes?


Nah gengs, stress itu jangan dihilangkan (juga jangan dibiarkan nanti bisa jadi bukit kalau dibiarin ajah). Stres itu wajib dikelola, diarahkan ke hal yang positif. Karena sepengalaman saya, kalau stres dihilangkan, kedepannya si-stres ini bisa balik kapan aja. Gawat dong kalau balik terus stres nya!

Saat masih ABG saya suka cuek kalau sedang stress. Seinget saya ngilangin stres ada beberapa cara : makan, tidur, balur-balurin aroma wangi disekujur tubuh setelah mandi, dan jalan-jalan ke tempat yang baru sendirian. Pengennya yang instan gitu hilang stresnya. Hilang sih hilang memang, tapi beberapa waktu kemudian stres itu balik lagi. Kemudian saya inget-inget lagi, saya suka bersih-bersih. Rupanya bersih-bersih ini bikin stres mereda sekaligus bikin nambah aura positif dipikiran.

Alhamdulillah nya, sampai sekarang kebiasaan ini masih terpelihara. Ngga di Surabaya ngga di Taipei, semua kudu wajib bersih dan uda auto-ngomel deh kalau suami ngga ikut jaga kebersihan. Efek uda jadi istri dan ibu ya, kalau ngga kita yang bersih-bersih, lalu siapa lagi huhuhu.

Saya pribadi juga suka nata-nata, terutama nata jilbab dan tas. Kalau pas ngelipet jilbab nih, seneng lihat 'warna-warninya', seneng lihat 'motif-motif dan beragam modelnya', terus inget-inget 'ini beli dimana ato dikasih siapa', terus jadi keinget juga deh 'wah uda berapa tahun ya pakai jilbab'. Langsung deh auto bersyukur banget karena dengan jilbab ini diri terjaga dari hal-hal yang negatif. Masuk deh itu aura positif ke pikiran.

Nah kalau tas ini hmmm ngebersihin dan nata-nya ngga bole asal. Jeleknya saya nih, saya suka tuh eman-eman awet-awet, beda banget sama adik saya yang suka gonta-ganti beli baru yang lama dibuang, saya suka ngawet-ngawetin barang apalagi kalau barang itu bernilai mahal dan ngga pasaran. Wuh setengah mati saya jaganya.

Entah kenapa, pagi ini saya kepengen bersih-bersih tas dan dompet. Ini real kepingin bersih-bersih ya, bukan bersih-declutering yang lagi ramai jadi perbincangan belakangan ini. Dibukalah lemari yang isinya tas-tas ituh. Isi lemari saya tas dan dompetnya Made In Indonesia semua betewe, tiga tahun dinegeri orang koleksinya malah impor dari Indonesia. Salah siapa produk Indonesia bagus banget!


For your information aza, sepengalaman saya, brand tas pioneering Indonesia kayak Elizabeth dan Sophie Martin, dari segi kualitas bahan maupun modelnya ngga kalah sama brand tas macam Coach, Tory Burch LLC, Kate Spade, Louis Vuitton, Robin May dan kawan-kawannya. Malahan nih kalau dilihat macam kreatifitas modelnya, lebih beragam punya Elizabeth dan Sophie Martin looo.


Bicara ngawet-ngawetin barang, saya jagonya! Haha. Ngebersihin tas dari kulit baik yang asli maupun yang imitasi berbeda dengan ngebersihin tas dari kanvas atau kain cordura. Kalau tas yang terbuat dari kanvas maupun cordura bisa tuh dicuci manual atau pakai mesin cuci. Kalau tas yang dari kulit masuk mesin cuci, yaaa wassalamualaikum. Engga boleh ya, jangan ditiru pemirsahhh.

Karena saya cuma punya dua merk tas, maka polishbag nya pun juga ada dua macem. Polishbag is a must !. Lebih baik nih saat kita membeli tas, beli juga pembersihnya di toko yang sama. Polishbag sophie martin punya berbentuk cream padat dan polishbag punya elizabeth berbentuk cream cair. Yang cair lebih enak pakainya gengs, tinggal dituang ke kain lap (yang lembut) lalu kain lapnya tinggal digeser-geser ke permukaan tas nya.

Kalau pakai yang cream padat, kita kudu kerja dua kali. Pertama, kita colek cream nya terus dioleskan secara merata kepermukaan tas lalu tunggu beberapa menit. Kemudian yang kedua, kita lap permukaan tas tersebut dengan kain yang lembut. Nge-lapnya kudu pelan-pelan yaa, digeser-geserr, bukan digosok gengs haha.

Berikut detail cara membersihkan tas ala Lisa :

# Baik pakai polishbag cair maupun cream, isi dalam tas dengan kertas tissue atau kertas roti. Pakai kertas biasa juga boleh. Tujuannya agar tas dapat terjaga bentuknya saat dibersihkan.

# Colek cream dengan tiga jari dan oleskan ke (dimulai dari) tali atau pegangan tas hingga rata.


# Kemudian colek cream lalu oleskan sisi bawah tas. Setelahnya kita lap (dengan lembut) bagian tali atau pegangan tas.

# Beri cream sisi kanan dan kiri tas dan ratakan. Lalu lap bagian bawah tas tadi.

# Lakukan hal yang sama dengan bagian sisa tas yang belum teroles cream. Tunggu beberapa menit kemudian lap semua sisi tas.

# Cek bagian dalam tas. Jika bagian dalam tas terbuat dari bahan kulit asli atau imitasi, maka wajib dibersihkan.

# Angin-anginkan tas.


Definisi angin-angin kan ini bener dikasih angin sih kalau saya. Sementara tas saya jejer, didepannya ada kipas angin yang geleng kanan kiri. Beberapa menit kemudian saya balik sisi tas agar sama rata terkena anginnya.

# Bungkus tas dengan dustbag atau plastik sebelum disimpan.


Untuk dompet saya membersihkannya kurang lebih sama dengan cara membersihkan tas. Dimulai dari sisi tersempit lalu sisi dalam dompet dan yang terakhir sisi terluar dompet.

Sisi tersempit dompet.


Sisi dalam dompet.

Kemudian kalau menemukan tas yang sudah mengelupas kulitnya bagaimana? Wah, kalau tas nya tidak punya kenangan apa-apa atau itu tas pemberian mantan, absolutely langsung saya buang. Tapi kalau tas nya punya kenangan atau limited edition gitu, otomatis masih saya simpan. Cara membersihkannya pun sama seperti tas normal lainnya, mungkin yang diperhatikan lebih adalah bagian kulit yang mengelupas. Jadi saat kita mengoleskan cream polishbag, kita oles dari luar kulit yang terkelupas menuju ke dalam, agar kulit yang terkelupas tidak semakin lebar.

Ini tas mahar dari mas husband, sayang banget kulitnya keburu mengelupas.

Somehow, merawat koleksi barang itu bikin kita ngga pengen nambah barang lhooo. Weird but true. Coba deh kalau aja kita yang sudah sibuk dengan pekerjaan lalu juga ngurus rumah anak dan suami, kemudian ngeliat koleksi kita. Kayak jadi "wah banyak juga ya koleksiku", jadi kalau mau nambah koleksi, mikir dulu akan berapa lamakah ngebersihinnya haha.


Cara mengelola stres tiap orang pasti beda-beda. Dewasa ini cara mengelola stres ala saya adalah bersih-bersih rumah ditemani celotehan Kia si #singkekkriwul. Kalau temans gimana cara mengelola stres nya?

Jalan-Jalan di Taipei Zoo, Ngga Cukup Sehari !

Beneran iniihhh, kalau mau ke Taipei Zoo (台北市立動物園), temans harus meluangkan waktu sehari penuh untuk menikmati keanekaragaman hewan dan keindahan disetiap sudutnya. Pasalnya, kebun binatang terbesar se-Asia ini memiliki luas gabungan 165 hektar dengan ruang publik sebesar 90 hektar.


Oiyaa, kalau mau ke Taipei Zoo, temans bisa langsung naik kereta Brown Line (BR/Wenhu Line) jurusan atau menuju ke Muzha atau Taipei Zoo. Tinggal duduk manis sambil menikmati pemandangan modernnya kota Taipei, lalu sampai deh di tujuan (ngga perlu oper-oper). Di ujung MRT brown line ini terdapat dua destinasi wisata : Maokong Gondola dan Taipei Zoo. Untuk Taipei Zoo kita harus keluar melalui Exit 1.


Taipei Zoo memiliki 2 kawasan pameran nih : Indoor dan Outdoor. Untuk Indoor dibagi jadi 9 area : pusat edukasi, rumah insektarium, lorong konservasi, teater anak-anak, rumah koala, rumah giant panda, rumah konservasi energi dingin, rumah amfibi dan reptil dan rumah pinguin. Untuk kawasan Outdoor dibagi menjadi 12 area : area binatang formosa, area taman pakis, taman kupu-kupu (lembah serangga), kebun binatang anak-anak, area binatang hutan hujan tropis asia, taman air, area binatang gurun, area binatang australia, area binatang afrika, dunia burung, area binatang yang tinggal di iklim sedang, dan taman lahan basah. Temans bisa lihat maps Taipei Zoo disini.


Maka dari itu, hmmm, kami menjelajah kebun binatang ini secara acak. Kami hanya punya waktu sekitar dua sampai tiga jam untuk menjelajah sebelum kebun binatang tutup. Pun ini musim panasss, pastinya ngga bakal tahan berlama-lama berada di outdoor.

Sebelum masuk area, kami diperiksa suhu terlebih dulu oleh petugas volunteer, sekarang sudah menjadi kewajiban walau sudah beberapa waktu Taiwan dinyatakan nol case covid. Eh, kebetulan mbak volunteer nya orang Indonesia yang nampaknya sedang libur kuliah. Ngga banyak ngobrol sih, takut keburu tutup kebun binatangnya heheh.

Cek suhu disini


Setelah dicek suhu dan kelengkapan (menunjukkan bukti kami punya ARC/Resident permit/ID Card), kami menuju ke mesin pencetak tiket. Yup, self service guys. Ngga perlu bingung ngga perlu khawatir, walau petugas di kebun binatang hampir tidak kelihatan (atau pas sedang istirahat ya mereka), di mesin pencetak tiket sudah tertera tata cara kalau mau beli tiketnya. Jadi, budayakan membaca ya ;).



Total kami dikenakan biaya 120 NT. Anak kecil tidak dihitung ya. Mau masuk ke kebun binatang, kami harus scan barcode dari kertas tiket (yang kami bayar di vending machine tadi) terlebih dulu baru pintu gate akan terbuka.

Masuk disini

Well, persis seperti yang saya baca di internet, kebun binatang ini buessaaaaarrr sekali. Waktu lihat peta nya bingung dong kami mau mulai dari mana dulu. Mana hawanya suwumukk puoll. Passs, saya lihat dikejauhan ada shuttle train station gitu. Wes naik aja itu dulu. Masalah nanti mau kemana, dipikir nanti wae, yang penting sekarang kena 'angin' dulu hahaha.

Menuju Shuttle Train

Shuttle train station ini berada persis disebelah rumah koala gengs. Kami membayar lagi 5 NT/orang untuk sekali jalan. Karena cuma 5 NT, kenapa engga bayarnya pakai Easy Card. Praktis ! Menunggu kereta nya yang sabar ya, ngga sampai 5 menit kereta nya akan datang lagi.



Shuttle train ini membawa kami menuju barat laut kebun binatang (jika dilihat dari peta). Sekitar 10 menit kemudian kereta berhenti di area outdoor dunia burung. Asyiknya di pintu masuk area ini ada penyewaan stroller gengs, secaraaa nantinya akan banyak jalan, jadi kalau semisal temans datang bawa bayi atau batita dan pas tidak bawa stroller, bisa pinjam disini. 


Melihat-lihat sekitar, hawa semakin panas. Bagaimana kalau ngadem dulu di area indoor. Yuuuukkk ! Kami langsung melesat masuk ke rumah amfibi dan reptil. Mak nyesss. Sambil ngadem sambil keliling. Kia sudah ngga sabar pengen turun dari stroller, kakinya uda loncat-loncat pengen lari-lari wakakak. Sabarr ya dek, sabaaarrr..



Koleksi rumah amfibi dan reptil ini sangat beragam. Mulai dari yang kecil seperti jenis kura-kura, lalu ada banyak macam ular, hingga buaya dalam akuarium pun juga ada. Subhanallah.

Keluar dari rumah amfibi dan reptil rupanya kami ngerasa kurang lama ngademnya huhuhu. Asli yaaa, musim panas di Taipei ini ngga seperti musim panas di Surabaya. Blasss ngga ada angin lewattt. Kalau ingatingat saat latihan menwa, yang namanya baju itu langsung kering walau habis lari-lari dan berkeringat hebat. Lah ini, yang namanya keringat ngga kering-kering. #mengeluhModeOn Astaghfirulloohh...


Melewati kandang beruang kutub, sayang ngga kelihatan beruangnya. Foto keluarga sajalah.

Kami langsung menuju ke utara : rumah penguin. Hmmm saya sudah bayangin ngadem se-adem-ademnya bikin pengen cepet-cepet kesana. Namun saat sudah sampai sana... Dinginnya ngga jauh beda saat di rumah reptil hahaha nasibbb.

Kalau tidak salah hitung, saya melihat ada dua jenis penguin di rumah penguin ini. Jika temans pernah melihat film Happy Feet yang pertama dan kedua, nahhh, koleksi penguin disini mirip dengan penguin yang ada di film tersebut. Di website resmi Taipei Zoo menyebutkan sebenarnya ada 18 spesies penguin yang ditemukan di benua antarktika dimana habitat aslinya sebagian besar dekat dengan perairan, namun yang dapat diadaptasikan dalam kebun binatang ada dua jenis : penguin raja dan penguin afrika. Lucu bangettt aslinya, sayang ngga bisa pegang. Pikiran saya dan Kia samaan hehehe.

Sudah lihat tas Kia yang berbentuk penguin? Lucu ya, bibirnya mirip bibir Kia hahaha. Ayahnya nih yang tetiba belikan Kia tas punggung itu saat berada di souvenir shop dekat dengan rumah penguin. Katanya uda yuk pilih satu sebelum barang-barang toko ditata Kia di lantai. Bhahahaha, Kia mah gitu orangnya, suka nata-nata.

Keluar dari rumah penguin, kami bingung mau kemana lagi. Yaudin jalan aja ngikutin arah lorong wkwk. Karena lumayan capek, kami beristirahat di sebuah taman kecil dekat dengan Hi-life. Kia yang ngga ada capeknya, berjalan-jalan kesana kemari. Ada seekor burung mirip spesies flamingo namun berwarna putih berjalan melintas didepan kami. Tanpa tunggu lama, Kia pun mengikuti burung tersebut.


Burungnya tidak terbang tapi jalannya sangat cepat. Kia cuma bisa duduk melihat burungnya pergi. Kemudian tiba-tiba ada seekor tupai datang dari belakang mas husband. Tupai tersebut mendatangi tas saya kemudian berjalan menuju stroller Kia. Nampaknya tupai itu mengendus sesuatu.

Oh hi !

Yakkk, si tupai mengendus ada bau harum kentang goreng dibagasi stroller Kia. Perhatian Kia langsung tertuju pada si tupai. Kia baru pertama melihat tupai (biasanya cuma lihat diyutub), bikin dia terus mendekati si tupai, bahkan ingin terus menyentuh si tupai. Padahal si tupai lagi asyik makan kentang goreng.

Kemana si tupai pergi, Kia mengikuti. Saat dirasa ada kesempatan jari mungil Kia mencoba menyentuh kepala tupai. Anaknya mah santuy, ortunya yang khawatir takut tupainya salah gigit.

Tupainya juga santuy ~

Usai tupai pergi, kami lanjut perjalanan. Ngga kerasa uda hampir jam 5, it means kudu cepat ke stasiun shuffle train tadi. Mas husband mengajak jalan sampai ke pintu keluar sih, saat dilihat di map yang tertampang besar didekat tembok, beuh, harus menempuh lebih dari 1000meter agar sampai ke pintu keluar. Lah yooo nangis.

Engga wes engga, naik kereta saja. Lebih cepat dan dapat angin hehe.



Byee


Ngga lama, kami sampai di pintu awal shuttle train dekat rumah koala. Sebelum keluar kebun binatang, rasanya kurang afdhol kalau ngga masuk ke Zoo Gift Shop nya. Masuk dan berkeliling, woowww harganya lumayan ngga menguras kantong gengss, tapi kalau beli banyakan yaa kalau ngga di rem juga bikin kantong bolong haha. Tapi beneran deh temans kalau belanja disini, dijamin puas karena ada banyak pilihan oleh-oleh dari Taipei Zoo ini.



Baiique, segitu dulu cerita ke kebun binatang Taipei ya, mamak mau main sama Kia dulu hehe. Temans bisa juga lihat hasil rekaman kami jalan-jalan ke Taipei Zoo di youtube channel Limaura ^^.


Ada yang sudah pernah ke Taipei Zoo ini? Share dong pengalamannya ^^

Sampai ketemu di artikel selanjutnya !