Jadi Pelatih Renang Otodidak

Akhir bulan itu selalu menjadi sebuah hal penyebab stress tersendiri ketika pencapaian bulanan belum maksimal. Itu yang selalu aku rasakan, deg-deg an, frustasi, jengkel, mangkel dan lain sebagainya.

Tapi dering telepon rumah pagi ini menepis semua frustasi. Dua keponakan kecil-kecil berebut memegang telepon dan mengajak (faktanya, meminta dan memaksa ala anak kecil) untuk berenang hari ini. Sebenarnya mereka meminta si adik (selaku guru les mereka) untuk berenang sudah lama banget, tapi baru terealisasi sekarang, dan karena mereka memberi tahu nya terlambat (alasan si adik) dia tidak bisa menemani berenang hari ini. Alhasil si adik menawarkan aku untuk menggantikannya. Daripada ga ngapa-ngapain dirumah karena hari ini hari Minggu, berenang juga tidak buruk untuk dilakukan di akhir bulan.


Kami bertemu pada waktu dan tempat yang telah ditentukan : pukul 9 lebih di kolam renang Manyar - Surabaya. Dua keponakanku diantar oleh bapaknya dan ditunggu oleh bundanya. Sudah yuk, cus langsung renang. Ehh lupa,, bayar tiket masuk dulu hihihi.

Tempat beli tiket masuk

Harga tiket masuk saat weekend gini lumayan mahal nih, untuk dewasa dikenakan harga Rp 40.000,- dan untuk anak-anak yang tingginya kurang dari 100 centimeter dikenakan harga Rp 30.000,-. Kalau weekday (Senin-Jum'at) harga tiket untuk dewasa adalah Rp 35.000,- dan untuk anak-anak Rp 25.000,-

Pintu masuk menuju kolam renang

Kami bertiga (aku, bening dan al) langsung menuju pintu masuk dan kamar ganti, sementara mbak Atik (bundanya bening - al yang juga sepupu aku) tidak ikut masuk dan menunggu di ruang tunggu.

Kamar ganti wanita

Karena Al masih kecil dan masih belum bisa dibiarkan ganti di kamar ganti sendiri, aku ajak sekalian deh masuk ke kamar ganti wanita. Saat itu kamar ganti wanita sangat penuh sesak pengunjung. Untung saja kami sudah pakai baju renang dari rumah, jadi ga perlu repot-repot antri untuk ganti baju.

Di luar kamar ganti (wanita dan pria) terdapat loker untuk meletakkan barang bawaan. Aku belum tau sistem loker nya bagaimana sih, karena mbak Atik bersedia menunggu barang kami. Alhamdulillah.. Matur nuwun mbak ^^

Setelah meletakkan barang bawaan di kursi dekat ruang tunggu, aku minta bening dan al untuk pemanasan. Bening nurut, dia mau mengikuti gerakan pemanasan yang aku contohkan, sementara Al cuma epek-epek in tangan dan kakinya. Haduh Aaalll o(>.<)o. Dia uda ga sabar pingin nyemplung air.

Kolam air hangat, kolam 100cm dan kolam besar

Di kolam renang Manyar ada 3 bagian kolam dan 1 kolam air hangat. 3 bagian kolam tersebut terdiri dari kolam dengan kedalaman air 100cm, kolam 120cm dan kolam besar. Sudut kanan dan kiri kolam besar memiliki kedalaman yang berbeda dimana kedalaman 130cm (dekat dengan kolam 100cm) hingga 280cm.

Sisi kolam besar dengan kedalaman 280cm

Aku, Bening dan Al pertama kali berenang disini. Sempat kebingungan juga dimana letak pintu masuk, ruang ganti dan tentang kedalaman kolam. Tapi disekeliling kolam terdapat beberapa penjaga yang senantiasa meniup peluit dan berteriak apabila ada sesuatu yang berjalan tidak sesuai dengan aturan. Penjaga-penjaga tersebut juga bersedia menjawab dan menjelaskan sejelas-jelasnya apa-apa yang kita tanyakan. Pelayanan yang bagus  b^^

Sempat ketir-ketir ketika Al, "keponakan" laki-laki yang tidak tau takut langsung njebur ke salah satu kolam renang yang aku pun tidak tau ukuran kedalamannya. Untung saja dia lompat di kolam dengan kedalaman 120cm. Sementara Bening, "keponakan" perempuan yang tindak tanduknya ala putri Solo, selalu berhati-hati dan memperhatikan tiap kata-kata ku. Benar-benar siblings dengan sifat 180 derajat berbeda.

Berenang 'hanya' dengan anak-anak adalah kali pertama untukku. Awalnya bete karena aku harus memantau Bening dan Al, tapi kupikir lagi apa salahnya membaur dengan anak-anak, pasti lebih dari sekedar have fun. Lagipula kuperhatikan Bening dan Al berenang tanpa arahan alias cuma main air. Yuk mari kita ajarkan sesuatu yang baik ^^

Pikiran kemudian membawaku flashback kebelakang. Bapak aku jago berenang dan pernah menjadi pelatih renang. Ketika aku masih kecil, setiap Minggu aku dan adik selalu diajak berenang di kolam renang Brantas, Surabaya (kini kolam renang yang juga menjadi salah satu aset cagar budaya di Surabaya tersebut sudah tak ada). Dan setiap itu pula aku hanya bermain air. Aku ingat kala itu aku bandel banget, diajarin bapak berenang tapi akunya ga mau, aku cuma main dan main air. Kini ketika bapak sudah berumur dan jarang terjun ke kolam renang, aku jadi getun (merasa kecewa terhadap diri sendiri), karena ternyata skill berenang itu memang sangat dibutuhkan sementara sudah tak ada lagi guru yang setiap saat bisa memberi contoh dan pelajaran berenang.

Al dan Bening

Jelas aku tidak mau nantinya Bening dan Al merasakan getun seperti yang aku rasakan. Aku mulai mencoba mengarahkan mereka berdua secara bergantian untuk melakukan gerakan dasar berenang. Sempat menjadi pusat perhatian, karena aku bersuara sedikit galak untuk memacu semangat Bening dan Al tetap mengayuh kaki dan tangannya.

Al tetap menjaga semangatnya hingga akhir, dia anak laki-laki yang kuat dan siap menghadapi ketakutannya. Aku salut sama dia. Sementara mbak nya, si Bening, duh biyung, putri Solo biangett, penakut dan tidak ada keinginan untuk mencoba menghadapi rasa takut tenggelamnya. Padahal kita ada di kolam renang dengan kedalaman 100cm.

Perlu ada yang mengarahkan keberanian Al, perlu juga ada yang mengarahkan dia untuk berenang dengan benar, karena ketangkasan dan semangatnya itu jika bisa diarahkan dan diajarkan dengan baik, pasti dia akan berhasil dalam bidang ini. Untuk Bening, hmmm, aku masih belum bisa memaksa dia untuk mencoba, aku juga belum bisa memasukkan pengertian akan pentingnya berenang dalam pikirannya. Dia mengatakan bahwa tidak masalah jika tidak bisa berenang. Baiklah... Semoga pemikirannya itu bisa pudar seiring berjalannya waktu.


~oOo~


Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya disertai angin kencang. Kami berteduh dekat ruang tunggu. Disana mbak Atik langsung mengeluarkan makanan untuk Bening dan Al, sementara aku makan bekal yang aku bawa : alpukat cincang dengan sedikit kopi dan gula. Nyam nyam.

Hujan turun cukup lama dengan intensitas berat, duhai angin nya itu yang bikin badan menggigil. Baju handuk pink kesayangan lumayan untuk menghangatkan badan. Kemudian Al minta dibelikan nasi goreng ke bunda nya. Dan hfuallah, kami pergi ke kantin untuk memesan nasi goreng.

Kantin
Sekitar 15 menit kami menunggu nasi goreng dan selama itu pula hujan mulai mereda. Alhamdulillah..

Kami langsung membawa nasi goreng ke tempat semula. Al dan Bening bebarengan menghabiskan. Sayangnya mereka tidak bisa menghabiskan dan memintaku untuk menghabiskan. Ya uda deh, aku dan mbak Atik bebarengan menghabiskan. Porsinya lumayan banyak untuk harga Rp 20.000,-

Usai makan, kami lanjut deh renangnya.

Lorong santai


~oOo~


Jam-jam terakhir berenang, aku berkenalan dengan seorang anak perempuan berusia sekitar 5 tahun (dia mengaku masih sekolah TK B) bernama Caca. Pertama dia berenang dengan mama nya kemudian entah kemana mamanya itu tiba-tiba meninggalkan anak kecil ini sendirian berenang. Haddeehhh. Tapi, pertama kali melihat Caca yang tidak takut naik perosotan, aku yakin ini anak pasti pemberani. Ga heran kalau mama nya tiba-tiba ninggalin dia, mamanya begitu percaya dengannya. Usut punya usut, ternyata mama nya sedang jaga adik laki-laki nya yang juga berenang di kolam mini. Lalu kemana papa nya...??? Entahlah...

Akibat aku sering mengajak si Caca ngobrol, ini anak ngintilin aku terus ha ha ha. Alhasil aku ngurusin 3 bocah-bocah dehhh. Rempong karena semuanya minta diperhatikan tapi senang juga wkwkwk.

Ada satu kejadian saat aku leluasa berenang di kolam besar, awalnya 3 bocah ini istirahat dan main air di kolam kedalaman 100cm. Aku bisa memantau mereka walau dalam keadaan berenang. Ketika wajah muncul ke permukaan untuk bernafas, aku melihat mereka bertiga tiba-tiba gerudukan berjalan menghampiriku. Lho lho lho. Sek rek!

Pertama aku minta Al untuk turun pelan-pelan, biar Bening dan Caca bisa lihat seberapa dalamnya kolam ini untuk mereka. Kaki Al jinjit dan dia tidak mempermasalahkan itu. Bening dan Caca masih memperhatikan. Al bertingkah semakin seru, dia minta untuk ditangkap ketika terjun bebas ke kolam itu. Adu dek! Ternyata Caca tertarik meniru Al dan minta ditangkap, sementara Bening agak ragu tapi wajahnya seakan terlihat mau untuk mencoba. Satu persatu mereka bertiga terjun dan kutangkap. Sekali, dua kali lalu berkali-kali. Yang paling seru ketika mereka berebut untuk digendong. ASTAGA, lha ya mana bisa aku T_T. Caca nampaknya terlihat curang, dia ga mau dilepas dari gendongan, membuat Al dan Bening semakin berteriak berebut. Pusying pala Barbie...

Setelah adegan berebut, aku minta Bening dan Caca di kolam mini saja. Sementara Al yang masih bersemangat untuk berenang aku ajak ke kolam yang agak dalam, tapi dengan berenang. Dia ayo ayo aja. Al kuminta untuk rileks, luruskan tangan kedepan, tetap mengayuh kaki dan membenamkan muka di air. Ketika aku bilang up, dia harus menarik wajahnya dari air dan bernafas. Dan ketika aku bilang down, dia harus kembali menenggelamkan wajahnya ke air. Aku menjaga agar badan Al tetap lurus diatas permukaan air selama dia mengayuh kakinya dengan benar. Dia menuruti semua apa yang aku suruh. Dan tanpa dia sadari, perlahan aku menarik tangan dan dia bisa berenang. Ketika dia sadar, dia kehilangan keseimbangan dan otomatis badannya tertarik ke dasar air. Itu konsekuensi nya dan dia sedikit memahami. Kami berhasil melewati jarak kurang lebih 10 meter, dan bolak-balik dari kolam dengan kedalaman 130cm hingga 160cm, bolak-baliknya itu tak terhitung jumlahnya. GOOD JOB AL!

Lalu Bening minta ditemani berendam di kolam air hangat, baiklah yuk..

Kolam air hangat

Air di kolam ini hangat cenderung dingin. Mungkin ini efek hawa dingin usai hujan ya... Jadi air yang semula hangat-panas jadi hangat-dingin. Fffhhh.. Still menggigil.


~oOo~


All right! Waktu menunjukkan pukul 2 siang. Aku meminta Al dan Bening untuk menyudahi renangnya. Kami bergegas menuju ruang tunggu untuk mengambil barang kemudian menuju kamar ganti. Setelah mandi dan ganti baju, kami bertiga keluar menuju parkiran.

Pintu masuk dan keluar area terdapat kolam ikan mas dan louhan. WOW
Parkir mobil
Parkir motor

Kolam renang yang terletak di jalan Manyar Tirtoyoso II ini bagus dan berkualitas, recommended kalau mau renang disini ^^. Kalau kalian lupa membawa baju renang, disini juga disediakan store khusus menjual baju renang untuk segala jenis umur.

Tertarik mencoba?

Akhir kata, alhamdulillah.. Today is amazing and remarkable day!

Pertama Kali Membuat Pelet

Hayoo, kalau ada kata pelet, apa yang kalian pikirkan?
Ini bukan pelet magis untuk menarik dan memaksa orang lain agar suka sama kita lho ya. Yang aku maksud pelet disini adalah pakan untuk ikan.
Sebelum beranjak ke paragraf berikutnya, ketahui dulu pengertian dasar pakan ikan ya.
Makanan untuk manusia disebut dengan pangan, sementara untuk hewan dan tumbuhan disebut pakan.
Pakan yang diberikan untuk hewan (dalam hal ini adalah hewan khusus Ikan) terdiri dari dua macam seperti pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami adalah makanan untuk ikan yang berasal dari alam seperti fitoplankton, zooplankton, hewan kecil hingga hewan yang berukuran sedang. Pakan buatan yaitu makanan yang sengaja dibuat oleh manusia. Pelet merupakan bagian dari pakan buatan.
Jadi, ini ceritanya aku sedang flashback kebelakang untuk mengingat beberapa materi perkuliahan. Ketika sedang buka file mata kuliah Tehnologi Pakan Ikan (TPI), aku menemukan beberapa kegiatan praktikum yang menarik untuk diceritakan. Semoga aku masih ingat ya..hehe
Namanya juga jurusan Budidaya Perairan, para mahasiswanya harus mengetahui bagaimana cara membuat pakan ikan. Pada praktikum TPI ke VI, kelompok aku kebagian membuat pelet berbentuk cake untuk ikan hias air tawar. WOW cake? Berarti ukurannya besar dong?! Nah, kalau ukurannya besar sementara kebanyakan mulut ikan kecil, bagaimana caranya ikan makan. Hehehe, yang dimaksud cake disini adalah pelet berbentuk lempengan yang tipis seperti biskuit.
Bahan yang kami siapkan untuk membuat pelet adalah tepung ikan, bungkil kedelai, dedak padi dan tepung jagung. Singkat cerita, setelah melalui penimbangan dan pengayakan (sehingga kami mendapat berat dan nutrisi pelet sesuai dengan nutrisi yang harus didapat ikan serta keseragaman ukuran butiran yang diinginkan), semua bahan tersebut dicampur dan diaduk dengan tangan. Kemudian campuran bahan diberi air sedikit demi sedikit hingga bahan tercampur dan membentuk sebuah adonan.
Adonan yang telah jadi didiamkan sebentar. Sementara kami melakukan persiapan lain : menyiapkan plastik (untuk mencetak adonan) dan mengambil wadah plastik yang telah dijemur dibawah sinar matahari. Sekitar 5 menit kemudian dua orang dari kami mencetak adonan diatas wadah plastik dan dua orang yang lain memipihkan adonan sehingga berbentuk seperti biskuit (cake).
Selanjutnya adonan yang telah dicetak, dijemur dibawah matahari hingga kering. Begitu seterusnya kami lakukan hingga bahan utama habis.
Sayang sekali dalam praktikum kali ini pelet kami tidak sempurna bentuknya. Ada satu formula yang tidak kami masukkan dalam bahan, yakni formula binder atau bahan perekat. Binder bisa berasal dari bahan pokok yang bila dipanaskan akan bersifat seperti lem, misalnya tepung gaplek; empok; ketela rambat; tetes tebu (molasses) dan sebagainya. Oleh karenanya, pelet yang kami buat menjadi pecah.
~oOo~
Mengapa ikan diberi pakan buatan? Terkadang nutrisi alami yang ada di perairan tidak mencukupi kebutuhan ikan, apalagi jika kita memiliki tujuan untuk budidaya, tentu saja kecukupan nutrisi pada pakan ikan harus tetap terjaga, oleh sebab itu dibutuhkan pelet dengan tambahan nutrisi pada komposisi bahannya. Yang kedua, pelet lebih ekonomis dibanding dengan pakan alami yang dikomersilkan. Yang ketiga, kita bisa mengatur berapa karbohidrat, protein dan sebagainya dengan tujuan tertentu pada ikan yang dibudidayakan, entah mungkin untuk pemijahan; pertumbuhan; pembesaran dan untuk tujuan lainnya.
Pakan buatan memang baik untuk ikan, tetapi sisa pakan buatan yang tersebar dalam perairan tambak sering menimbulkan pencemaran akibat banyaknya nutrient yang terakumulasi. Jika nutrient tidak dapat dikendalikan maka hal yang selanjutnya akan timbul adalah kemunculan penyakit ikan. Menanggapi permasalahan pencemaran perairan tersebut, dewasa ini pembudidaya tambak lebih mengupayakan untuk menumbuhkan pakan alami pada perairan dengan bantuan mangrove. Jika ingin membudidayakan ikan bandeng, kita juga bisa menambahkan rumput laut dan udang dalam tambak, budidaya ini disebut dengan polikultur. Ada juga inovasi terbaru membudidayakan tumbuhan dan hewan secara bersamaan atau yang biasa disebut dengan akuaponik. Cara-cara tersebut adalah cara berbudidaya dengan pencemaran minim.
Nah, siapa yang tertarik untuk budidaya ikan? Yuk yuk kita kembangkan potensi perikanan negara kita ^^

Semangatnya Ibu-ibu dan Bapak-bapak DKP Bengkulu Belajar Mengolah Mangrove

Kegiatan baru, pengalaman baru plus, tentu saja kenalan dan kawan baru ^^

Kali ini Poktan Mangrove Wonorejo Rungkut Surabaya kedatangan tamu dari dinas kelautan dan perikanan Bengkulu. Mereka patut diacungi empat jempol karena telah datang jauh-jauh dari Bengkulu untuk belajar mengolah buah dan daun mangrove menjadi sirup dan teh mangrove langsung dari sumbernya. Saya saluuutt!

Pak Soni menjelaskan tentang pelatihan yang akan diberikan
Seperti yang biasa dilakukan, sebelum belajar untuk mengolah produk mangrove, kami jalan-jalan ke hutan mangrove (yang tidak jauh dari markas poktan) untuk mengenali jenis-jenis mangrove (yang nantinya akan diolah) terlebih dahulu. Peralatan yang kami bawa adalah wadah untuk buah bogem, gunting dan capit kue.

Pak Soni menjelaskan tentang tanaman druju
Tanaman druju atau yang juga dikenal dengan Acanthus ilicifolius memiliki duri yang tajam pada daunnya guys. Druju lebih dikenal orang sebagai semak belukar, tumbuh di kawasan mangrove asosiasi (yang mendekati daratan atau perairan tawar). Kalau kalian sedang jalan-jalan di kawasan mangrove dan menemukan tanaman ini, berhati-hati ya. Walau tidak terlalu sakit tertusuk duri, tapi biasanya kagetnya itu lho yang agak lebay hehe.

Diskusi
Wah, bapak-bapak ini ramah sekali. Tapi kenapa tanyanya menjurus bukan ke arah mangrove ya hehe. Saya jadi canggung..

Pak Soni menjelaskan tentang tanaman bogem
Nah, ini adalah tanaman yang menghasilkan buah bogem dan biasa kami sebut tanaman Sonneratia casiolaris. Buah bogem mengandung kadar yodium dan vitamin C yang tinggi. Buah bogem merupakan satu-satunya buah yang memiliki kadar yodium tinggi dan dapat dikonsumsi manusia. Karena kandungan vitamin C yang tinggi menyebabkan rasa dari buah ini sangat masam, saking masamnya banyak orang yang tidak mau memakannya. Terinspirasi dari melihat monyet lokal memakan buah ini, pak Soni mencoba untuk mengolah buah bogem menjadi produk jadi yakni sirup bogem.

Setelah selesai berkenalan dengan tanaman mangrove serta memetik beberapa buah dan daunnya, tanpa membuang waktu kami langsung menuju markas poktan untuk mengolahnya.

Mengolah Sirup Bogem
Saya semakin salut dengan ibu-ibu dari DKP Bengkulu ini. Sekali diarahkan, beliau-beliau langsung menjadi ahli dan cekatan dalam memproses tahapan-tahapan membuat sirup. Bagi ibu-ibu ini hal tersebut menjadi rintangan kecil yang harus dilakukan. Menurut mereka, hal-hal yang menjadi rintangan besar adalah ketika para suami protes dan menyepelekan pekerjaan ibu rumah tangga. Hahaha. Ibunya malah curcol ^^

Mengolah Teh Druju

Kemudian giliran saya untuk membagi resep pengolahan teh dari tanaman Acanthus ilicifolius ini. Seperti sebelumnya, ibu-ibu ini bersemangat melalui tahapan-tahapan pengolahan. Duh, saya jadi ikutan bersemangat!

Sekitar pukul 2 siang kegiatan pun selesai. Sirup bogem pun sudah di packing dalam botol dan teh druju pun sudah dikemas dalam plastik ukuran 3 gram. Tamu spesial pun berpamitan dan tidak lupa membawa produk dari mangrove yang telah mereka olah untuk dijadikan oleh-oleh. "Semoga berkenan dan semoga ilmunya bermanfaat", kata Pak Soni.

Yak, untuk teman-teman, ibu-ibu atau mungkin bapak-bapak yang ingin belajar produk olahan mangrove dan olahan lain, monggo silahkan mengirimkan email yang tertera di kontak ya ^^

Green, Remind Me : Do Not Forget To Be Happy

In this article, the most photos (this time) I will share is photograph togetherness. Ya, as same as the title : Do Not Forget To Be Happy. I think green is the perfect color to show happiness. And family is the best choice to be happy with.

Now, I'll show you that I'm the happiest person in the world ha ha. Even when I smile or laugh, my eyes can't open bigger.
Green On The Veranda
 This photos taken in my cousin's house, near MAS (Mosque Al-Akbar Surabaya)

Say Yeaiy!
And we took photos, exactly facing the mosque. Unfortunately, the weather was cloudy and we could not took photos of MAS.

With Our Cousin
Cousin invite us went to mall. So, me; sister; cousin and two son of her walked in mall together. We played, ate, played again, ate again. My stomach was full, but I was happy with them.

Hey sis, you don't remind me to see the camera!
The small thing : togetherness, can make me happy. So, if you love me, do not leave me ^^. Or you can lose me forever.

Love You. Do Not Forget To Be Happy ^^
Happy monthversary day!

Bubur Ayam Jakarta Legendaris di Surabaya

Kira-kira lebay ndak ya aku memilih judul itu?hehe

Ini postingan terlarut aku kesekian kalinya. Belum sembuh dan ngga bisa tidur itu alasannya. Hihihi. Hari ini aku ga mau kayak kemarin : "ngelimprek" di tempat tidur karena kesakitan. Lantas aku memilih untuk bangkit dan beraktivitas apa saja untuk melupakan dan kalau bisa menghilangkan sakit di perut. Aku teringat kata teman saat SMA yang biasa dipanggil nyak. Nyak bilang, "Aku itu lis, wes sakit gak sakit pokoknya makan, ga ngurus aku gendut pokoknya aku makan. Dengan makan maka akan ada suplai energi tambahan untuk tubuh, otomatis tubuh kita punya energi untuk melawan rasa sakit...". Aku menuruti kata Nyak, mencoba untuk memanjakan lidah dan perut walaupun harus ke luar rumah untuk membelinya, yang penting aku cepat sembuh.

Pagi aku beli sop ayam dan ayam goreng plus sambal super pedas. Sore aku beli roti sisir butter spesial. Dan malamnya aku beli bubur ayam.


Well, aku ingin share tentang bubur ayam legendaris ini. Sejujurnya aku ga tau toko bubur ayam ini resmi launching pada tahun berapa, tapi aku teringat sepupu aku yang jarak umurnya sekitar 11 tahun lebih tua dariku pernah bilang, "Pas rumah manyar masih ada, aku sering kesitu sama bude pakdemu. Orang dari kamu kecil, bubur ayam itu sudah ada...". Berarti bisa dibilang tempat ini legendaris kan...

Ga pake lama deh aku langsung pesan setengah porsi bubur ayam untuk makan ditempat. Sambil menunggu pesanan diantar, aku jelajah tempat deh (kan akunya orang yang ga bisa diam hehe), terus foto-foto.

Suasana tempat makan dalam ruangan
Suasana luar ruangan
Di dinding dalam ruangan tergantung foto pemilik bubur ayam ini. Dan aku mantap untuk posting disini karena pemiliknya orang Indonesia - Jawa asli. Setidaknya aku ikut bantu promosi saudara setanah air sendiri lewat ini...^^

Ga sampai 10 menit, pesanan aku datang.

Bubur Ayam 1/2 porsi
Kelihatannya bubur ayam ini dingin ya, tapi hati-hati guys, jangan langsung di santap lho walau lapar sekalipun. Aku pernah kalap pas diajak makan sama ibu bapak disini, langsung melahap satu sendok bubur ini karena laper banget, lha dalah panasnya bukan main di mulut. Sontak aku langsung deh muntahin itu makanan, hehehe. Oleh karena itu, hati-hati ya guys...

Komponen bubur ayam ini ada beberapa macam : bubur dengan kaldu ayam, ayam suwir, cakwe yang dipotong-potong, daun bawang yang dipotong-potong, bawang goreng dan satu komponen (yang menyerupai bawang goreng) yang aku ga tau namanya. Lalu ada kerupuk yang cucok banget jadi sandingan si bubur.

Kemudian ada yang unik nih kalau makan bubur ayam. Kalau aku menuangkan kecap manis diatasnya kemudian mengaduk rata buburnya, aku merasakan rasa asin di lidah. Dan juga sebaliknya, kalau menuangkan kecap asin diatasnya, aku merasakan rasa manis di lidah. Apakah rasa ini cuma ada di lidahku atau kalian juga merasakan hal yang sama? Akhirnya, aku menuangkan keduanya (kecap manis dan kecap asin) secara seimbang agar rasanya ga timpang...

Ga sampai 10 menit pula bubur ayam ini habis (busyett ini lapar apa doyaann??!). Sengaja memang aku makan panas-panas biar pas diperut bubur ini bisa bikin badai angin diperut reda. Yapp,, aku kena maag yang mendekati akut. Makanya aku harus tetap makan dan jangan membiarkan angin dan asam lambung di perut ini berkuasa (#apasih). Minta doanya ya biar aku cepat sembuh ^^

Okelah yuk, langsung bayar dan cus pulang..

Tempat pesan, dapur dan kasir jadi satu disini
Price :
* Bubur Ayam 1/2 porsi   Rp 10.000,-

Kok ga pake minum? Biar jaga-jaga aja buat kesehatan, aku (selalu) bawa minum air putih dari rumah. Kalau ada yang bertanya untuk harga 1 porsi bubur ayam disini, disini bervariasi harganya tergantung mau pesan bubur ayam model apa. Ada bubur ayam polos, bubur ayam spesial, ada yang setengah porsi dan ada yang satu porsi. Untuk kisaran harga sekitar Rp 10.000 - Rp 21.000 per mangkoknya.

Nah, guys yang mau mencoba bubur ayam uenak, kesini aja ^^. Tapi aku ga bisa beri tahu bubur ayam ini buka - tutup jam berapa kemudian liburnya hari apa aja ya, karena sejujurnya aku juga sering kecelek kalau mau kesini. Kadang weekend mereka buka kadang juga engga. Tapi sepengalamanku, aku pernah makan siang disini dan aku juga sering makan malam disini... *nyengir*

Bubur Ayam Jakarta
Jl. Raya Manyar No. 83
Surabaya

When I am Comfortable With Black

Guys, what is your favorite color for the first time and color you like right now? Are they similar or different? And why do you like them?

As in the previous article, Just shoot is a label for some article that contains photos. Not many descriptions that I write, so let the photo describing for you ^^. But first, let me answer my questions about favorite color. It sound's weird, isn't it? :))

For the first time I fall in love with color "pink" when I just little girl. Just like other girl who likes pink so much in her life. I like pink so much and I like collect many stuff which pink is their dominan color. There are many stuff "pink" in my room and I still keep them now.
Now, I grow up, mature and cool. I guess I do not want to be childish anymore. I start to change style and my attitude. In other words, I like black. I just like black unconditionally. I started comfortably with black.

I want to show you, my look is one hundred percen different when I wear black. Not because my make up but come on, just scroll down this article ^^. This photo was taking in one of historical street in Surabaya, Indonesia.

Incisive
On Historical Bridge
They called it "majestic"
Decided to move from pink to black, I did not need a long time. As I said, I like black unconditionally and black make me feel comfort.

But why my feeling about someone also change when I moved from pink to black? When I like pink, I could love someone with full of heart. But when I turned to black, I love someone with half of heart. Euummm... Could you help me to explain it?

KB | Kalau si Lip bicara...


Apa liat-liat...?!
Belum pernah lihat kura-kura gendut embul nan seksi macam aku ya?
Walau aku gendut, aku ga pernah mengecewakan pemilikku lho. Aku selalu menghabiskan semua makanan tanpa sisa, jadi pemilikku ga perlu repot-repot membersihkan tempat makanku. Bahkan aku juga membantu membersihkan dan menghabiskan makanan kakak ku. Aku hebat kan.
Aku juga kuat lho, lihat aja badanku, banyak otot yang menggelambir (baca: lemak).
Aku pernah deketin kitty putih yang pernah dipelihara sama pemilikku. Aku bermaksud untuk mengajaknya berkenalan tapi si kitty malah geram dan menghindariku. Setiap pagi ketika matahari bersinar masuk ke halaman, aku dijemur pemilikku. Setiap itu pula aku selalu berusaha mendekati kitty cantik itu, tapi tetep, si kitty justru takut lalu menghindar. Mungkin ini hanya salah paham...
Aku suka banget sama yang namanya makan. Semua aku makan kecuali yang namanya sayur dan buah. Entah kenapa rasa mereka itu engga enak di perut (lho kan indera perasa ada di mulut, lha ini kok di perut). Aku pun heran, kenapa kakakku suka banget makan buah. Mungkin itu sebabnya kakakku langsing banget badannya.
Aku suka dan bisa melakukan apa saja yang biasa dilakukan sama kura-kura. Tapi ada dua hal yang ga terlalu suka aku lakukan : berjemur dibawah matahari dan tidur di air. Emmhhh aku lebih suka tidur ndusel di celana pemilikku.
Aku yakin pemilikku sudah menunjukkan foto-foto seksi aku ke kalian. Gimana, oke ga aku?
Oya, sampai lupa memperkenalkan diri, namaku KeceBadai (halah), tapi aku biasa dipanggil Lip. In sya allah aku langsung noleh kalau dipanggil, apalagi kalau dikasih makanan.
Salam kenal ya.
Dibawah ini adalah foto aku dan kakak ku. Kakak ku sayang banget sama aku, makanya tiap waktu aku selalu diciumnya haha hihi. Tapi lama-lama risih juga ya, kan kita uda gede.


Ini Nafkah Batin Yang Diinginkan Istri Dari Suami

Salah satu kewajiban seorang laki-laki terhadap seorang wanita yang telah ia nikahi atau yang disebut sebagai istri ialah memberikan nafkah, baik lahir maupun batin. Jika kewajiban tersebut tidak dilakukan, maka berdosalah ia karena hukum agama telah mengatur tentang pemberian nafkah pada istri sudah sangat jelas. Namun, apa yang terpikir dalam pikiran kamu ketika berbicara tenatang nafkah?

Mungkin kebanyakan dari kita menafsirkan bahwa nafkah adalah pemberian seorang suami kepada istrinya. Sebenarnya, tanpa kita sadari terkadang kita salah dalam memaknai arti nafkah yang sesungguhnya. Kebanyakan dari kita mengartikan nafkah lahir itu berupa materi yang wujudnya terlihat, sedangkan nafkah batin adalah pemenuhan kebutuhan biologis saja.

Padahal nafkah batin tidak hanya sebatas itu saja. Menurut kebanyakan kaum hawa, nafkah batin tidak selalu terletak pada pemenuhan kebutuhan biologis, melainkan ada yang lebih dibutuhkan oleh mereka. Mungkin “iya” saat di awal pernikahan. Tapi, seiring perjalanan usia pernikahan, hadirnya berbagai masalah juga kelelahan dalam proses berumah tangga, nafkah batin yang tadinya identik dengan hal yang bergelora, kemudian berubah menjadi biasa saja. Beberapa hal ini mungkin dilihat dari sisi humanisme wanita.

Source : google.com
Sesungguhnya inilah bentuk nafkah batin yang diharapkan para istri dari suami mereka berdasarkan pengalaman dari kebanyakan wanita yang telah menjalani hidup berumahtangga.

1. Para suami, luangkan waktu untuk membantu pekerjaan rumah tangga
Pekerjaan ibu atau istri dirumah tidak ada habisnya. Waktu luang untuk ongkang-ongkang kaki atau duduk manis menonton televisi mungkin menjadi sesuatu yang langka. Beberapa jam saja “diam” ( tidak melakukan apa¬apa) dipastikan pekerjaan ibu akan semakin bertambah dan menggunung. Piring dan cucian yang menumpuk, dapur berantakan, teras yang kotor, dan mungkin masih banyak lagi yang lain.
Buat para ayah atau para suami, cobalah saat anda pulang bekerja bisa sedikit rapih. Simpan baju bekas pakai anda ditempat yang semestinya, bukan dilempar atau disimpan semaunya. Belum lagi langsung perintah minta ini dan minta itu. Apalagi masih ditambah komentar tentang kondisi rumah yang tidak rapi, atau anak¬anak yang belum mandi.. jika para ibu memiliki suami seperti ini sabar ya.
Padahal jika saja para suami atau para ayah sepulang kerja bertanya dengan katakata yang lembut, “Mau dibantu apa sayang?” hmm..mungkin istri yang tadinya mau meminta anda membantu pekerjaan rumah, menjadi tidak tega meminta bantuan pada anda.

2. Berikan kepercayaan penuh untuk mengelola keuangan
Perlu diketahui bahwasannya Nafkah lahir, bukan soal berapa nominalnya. Tetapi terletak pada seberapa terbuka suami terhadap istrinya. Keterbukaan dan komunikasi menjadi hal yang amat penting dalam hal ini.
Hendaknya suami memberi kepercayaan kepada istri untuk mengelola keuangan rumah tangga, jangan mencurigai apalagi mengungkitungkit nominal yang diberikan atau mengatakan kalimat ini "Masa uang belanja belum juga seminggu udah habis?" kalimat seperti ini terkesan menyalahkan istri. Padahal terkadang ada kebutuhan¬kebutuhan rumah tangga yang harus dipenuhi yang sifatnya mendadak atau ada alat¬alat dapur yang terpaksa harus dibeli.
Ga mungkin juga kan ketika kita membeli peralatan dapur, menunggu izin suami dulu. Tapi pesan untuk para istri bukan berarti juga anda menggunakan uang belanja bulanan atau mingguan yang diberi suami seenaknya tanpa perhitungan dan tanggung jawab. Beli sesuatu itu harus sesuai kebutuhan tidak boleh berlebihan.
Bagi para suami, istri anda akan merasa bahagia ketika anda percaya padanya. Lebih berbahagia lagi saat anda memberikan nafkah sambil mengatakan “Ini gajiku sayang, sekian rupiah.. kamu pegang ya, jika nanti tidak mencukupi untuk membiayai rumahtangga kita, sampaikan saja, aku akan bekerja lebih keras lagi,” hmm.. seorang istri pasti akan luluh hatinya dan tidak akan minta macam¬macam tuh.

3. Menerima istri apa adanya dan tidak membandingkannya dengan wanita lain
Seperti apapun keadaan istri sekarang, ingatlah bahwa ia adalah jodoh terbaik untuk anda. Dialah yang menerima anda dengan kelebihan dan kekurangan anda. Dialah yang selama ini mendampingi anda baik saat senang atau susah, yang merawat anda saat anda sakit, menguatkan anda saat terpuruk.
Hargai pengorbanannya, jangan memuji wanita lain dihadapannya atau membandingkannya dengan wanita lain. Meski topiknya hanya sekadar warna Baju atau jilbab. Tidak ada wanita yang suka dibandingkan dengan wanita lain. Walaupun kalimat yang anda ucapkan bertujuan untuk memotivasi istri anda tetap saja hal itu akan menyakiti hatinya. istri suka dihargai sesuai keunikan pribadi mereka masing¬masing.

4. Luangkan waktu untuk ajak istri jalan-jalan
Istri manapun pasti senang jika diajak jalan¬jalan. Tidak selalu berbelanja dan beli berlian.. cukup dengan mengajaknya makan siang, mengantarnya ke pasar, atau bahkan sesekali menggantikan tugasnya antar jemput anak. Itu sudah cukup menyenangkan baginya.

5 Jadilah teman curhat dan pendengar yang baik
Seandainya para suami tahu, sifat alami wanita selain mempercantik diri demi anda adalah curhat. Berikan ruang untuknya agar ia dapat menyampaikan perasaannya pada anda. Dengarkan ceritanya, keluhannya, kesedihannya, impiannya.. Meski mungkin kadang terdengar sepele dan menimbulkan kantuk bagi Anda. Seorang istri akan merasa bahagia ketika suami merespon baik apa yang di ungkapkannya saat bersama suaminya. Hal ini baik dan dapat mencegah istri anda curhat ke orang lain. Karena jika curhatnya kesalah orang, maka akan berbahaya.

6. Membiarkan istri istirahat
Nah, inilah point akhirnya. Membiarkan istri tertidur lelap tanpa mengganggunya merupakan salah satu cara menyayanginya. Terkadang ada waktu istri anda ingin tidur dengan pulas, melepas kelelahan setelah seharian bekerja mengurus rumah. Kadang membiarkan istri beristirahat, justru menjadi nafkah batin yang istimewa bagi para istri.

Itulah bentuk nafkah batin yang diinginkan dan mungkin sangat diharapkan oleh seorang istri dari suaminya. Jika hal-hal di atas dapat dipenuhi, pasti seorang istri akan merasa sangat bahagia dan merasa suaminya sangat menyayanginya. Semoga para suami dapat memahami hal ini karena wanita memang selalu dimengerti meski terkadang mereka tak mengatakannya secara langsung. Dan semoga dengan adanya saling pengertian, kehidupan berumahtangga akan selalu berjalan harmonis dan langgeng hingga hanya ajal yang mampu memisahkan.

Sumber : Cinta Islami

Namanya, Mie Jogging ?

Haaiii~

Hari ini hari Rabu ya, seharusnya aku bersiap untuk pergi ke tempat renang.. Tapi beberapa hari yang lalu ada seorang teman yang meminta tolong untuk membantunya mengambil sampel air laut dan mengukur kualitas airnya guna dimasukkan sebagai parameter penunjang di laporan skripsinya, yak pada hari Rabu ini. Ya sudah tentu aku lebih memilih teman daripada berenang duong hehe.

Tapi ternyata rencana kami berubah 100% karena cuaca hujan dari pagi dan kemungkinan akan susah untuk mengambil sampel air di laut. Alhasil kami berteduh sekaligus beribadah sholat Dhuhur di masjid Cheng Ho deh. Tak disangka, kami mendadak betah disini. Sembari menunggu hujan reda, kami sholat kemudian membaca al-Qur'an.

Lalu teman aku, namanya Engrid (hai Eng!), berkata, "Lis, laper ga? Makan yuk, dimana gitu". Aku bergumam, "Daritadi kita di kampus ketawa-ketiwi haha hihi sama anak-anak, aku kan uda bilang kalo aku laper eng. Yuk dah! Tapi dimana...". Selang waktu berlalu, diskusi kami selesai, hujan pun reda, kami langsung cus berangkat ke tempat makan.

Mie Jogging ?
Entah filosofi nya bagaimana ya sehingga dinamakan demikian. Ceritanya, aku uda 2x kesini. Yang pertama ga jadi karena aku sama Engrid mengira kalau tempatnya masih tutup (di pintu nya ditulis TUTUP - padahal engga tutup kata mbak kasirnya). Ini kali kedua kami kesini, alhamdulillah rejeki juga bisa makan disini. Aku orangnya nurut manut aja mau diajak makan dimana, asal bukan makanan yang ga halal dari segi bahan produksi dan tempatnya. Ayuklah ga usah pake lama, kita masuk aja ke tempatnya.

Kebetulan saat kami berkunjung tadi siang, tempat ini belum begitu ramai pengunjungnya. Jadi kami dengan seenaknya meletakkan tas ransel kami (yang berisi peralatan perang #eh bukan, yang bener peralatan yang dibutuhkan untuk uji sampel langsung di laut) di sofa ruang tengah dekat office Mie Jogging. Ibaratnya nge-jip tempat gitu. Lalu pergi ke kasir didepan pintu masuk untuk pesan makanan. Tapi, tidak disarankan mencontoh perilaku kami (yang menggeletakkan tas seenaknya) ini ya guys. Apalagi kalo tempatnya lagi rame... Bisa-bisa wassalam deh barang-barangnya, kalo digeletakin di tempat yang rame tanpa penjagaan.

Ngomong melulu nih, fotonya mana?
Sebentar ya, aku pesan makanan dulu, terus makan dulu, laper men., maklum perut karet xixixi. Bentar lagi deh aku kasi liat foto-foto tempatnya ya.. >_^

Yak, ini dia menu nya ^^
Disini hampir semua menu mie nya tidak berkuah alias kering-an guys.. (padahal ujan ujan begini, enaknya makan yang kuah kuah anget yak). Hanya satu menu yang dihidangkan berkuah, dialah mie Tom Yam. Lalu kami pesan deh itu beberapa menu yang tertulis di dinding (bukan cicak lho ya), terus langsung bayar deh di mbak kasir nya.

Aku pesan Mie Tom Yam cabe level 1 dan Teh Tarik Dingin. Engrid pesan Teh Leci Dingin dan nyobain menu Mie satu menu lama (Mie Sesuatu Original) dan satu menu baru (Mie Sesuatu Goreng) tanpa cabe. Bedanya apa yang lama sama yang baru? Bedanya kalau semua menu Mie yang baru (kecuali Mie Tom Yam) masaknya pakai di goreng. Biar lebi tau bedanya lagi, kita tunggu aja yuk pesanannya datang.

Price :
1. Mie Tom Yam   Rp 12.000,-
2. Mie Sesuatu Lama (Original)   Rp 11.000,-
3. Mie Sesuatu Baru   Rp 13.000,-
4. Teh Tarik Dingin   Rp 6.000,-
5. Teh Leci Dingin   Rp 9.000,-

Sekitar 10-20 menit, menu yang kami pesan diantar sama mas waitres nya. Dan, yak, sesuai dengan janjiku kepadamu #halah. Ini dia foto makanan yang kami pesan. Silahkan dinikmati... #ellho

Mie Tom Yam dan Teh Tarik Dingin
Mie Sesuatu menu lama (Original) dan Teh Leci Dingin
Mie Sesuatu menu baru
Mie Tom Yam yang aku pesan rasanya unik dilidah, rasanya seperti mie instan rasa soto dicampur dengan bumbu oriental seperti rasa bumbu di masakan Thailand. Bedanya yang ini ga terlalu berbobot bumbunya, warnanya juga mirip seperti mie kare ayam (kurang merah menyala ha ha). Tapi menurut aku yang bikin juara dari mie Tom Yam ini adalah kuahnya yang lebih dominan rasa dari perasan jeruk nipis, ditambah lagi bawang goreng dan bawang bombay nya yang terasa cocok dengan rasa kuahnya. Isi dari mie Tom Yam ada dua butir bola lobster dan satu keping tempura udang. Untuk bola lobster cocok lah masuk ke mie Tom Yam nya. Entah sebelumnya bola lobster itu dikukus dulu atau langsung dicemplungin ke kuah Tom Yam nya, yang penting rasanya oke dan cocok. Berbanding terbalik sama tempura udangnya, rasanya ga cocok kalau dicampur sama mie Tom Yam. Mungkin karena tempura udang cocoknya hanya di goreng dan disajikan terpisah. Yang ini rasanya menjadi lebih amis jika memasaknya dengan cara dikukus dulu atau langsung dididihkan dengan kuah Tom Yam. Bobot rasa mie Tom Yam menjadi menurun karena ada tempura udang nya. But so far, keseluruhannya, cita rasa dari mie Tom Yam ini oke banget! Apalagi kalau ditambah tingkat kepedasannya jadi level 2 atau 3, pasti lebih enak ini...

Untuk rasa teh tarik nya juga unik guys. Ketika es tube belum tercampur sepenuhnya dengan teh tarik, rasa teh tarik tersebut sangat manis dan terasa seperti benar-benar teh tarik Malaysia (dulu pernah incip teh tarik asal Malaysia punya bude aku yang dikasih sama temennya, jadi sedikit tau rasanya hehe). Tapi, pas aku aduk dan keseluruhan isi teh tarik sudah jadi dingin, rasa teh tarik ini sedikit menyerupai rasa teh Capuccino. Hahaha, lidahku ini ada ada aja ya :))

Aku diperbolehkan Engrid untuk incip 2 menu mie yang dia pesan (hehehe :p makasiyaa eng <3). Rasanya good good. Dan kini aku tau apa beda variant Mie Sesuatu Original sama Mie Sesuatu menu baru.

Mie Sesuatu Original beralaskan kulit pangsit, dan bertaburkan : bawang goreng; daun bawang; ayam suwir; dan ati ayam. Menurut lidah aku Mie Sesuatu Original ini nampaknya tidak berbumbu alias hanya mie rebus biasa. Namun cita rasanya yang kuat ada di item taburannya. Halah halah, aku kayak pengamat makanan aja. Wes yang penting ini enak kok..hehe

Beda sama Mie Sesuatu menu baru. Cita rasa Mie nya benar-benar enak dan berasa "Sesuatu" gitu. Item yang ditaburkan diatas Mie Sesuatu menu baru sama seperti item yang ditaburkan diatas Mie Sesuatu Original. Hanya saja di Mie Sesuatu menu baru terdapat item tambahan yakni telur mata sapi dan kerupuk (entah rasanya ikan atau udang - ga sempat minta incip uda diabisin Engrid T_T).

Untuk Teh Leci, aku ga minta incip punya Engrid... Sungkan wah, incip kok terus xD

Sementara menunggu Engrid menghabiskan Mie Sesuatu menu barunya, aku potret deh tu setiap sudut ruangan dari tempat ini. Mau lihat? Boleh.

Pintu Masuk


Nah, yang pake baju kuning itu Engrid! Hai Eng, noleh doong :D


Cocok banget kan buat nongkrong? Nah nah... Pada mau kesini? Silahkan langsung cus aja kesini, di jalan Bawean ya. Yang belum tau jalan Bawean, googling googling, masa hape canggih cuma dipake buat selfie doang...hehe. Buka setiap hari ini guys, dari Senin sampai Senin lagi, dari jam 11 siang sampai jam 11 malam.

Kami sudah kenyang, nongkrong bahas ini itu pun uda hampir 3 jam-an, yuk cus kami pulang deh. Lha dalah pas diluar hujannya turun deras banget. Duh, gusti kami ga bawa jas hujan juga. Akhirnya kami nunggu sampai hujan reda. Sambil nunggu hujan reda, kami seru-seruan sama pegawai Mie Jogging hihihi.

Namanya... Haiyo mau kenalan ya? Langsung aja kesini wkwkw
Pas kerja, mereka pasang tampang serius gitu. Pas foto, jadinya begini xD. Aku jadi canggung...
Ternyata Mie Jogging ini cabang dari Mie Jogging yang ada di Malang guys. Yang di Malang ada di sekitar Jalan Sukarno-Hatta (maafkan ya aku ga tau persisnya...belum pernah kesana nih...). Baru ngeh juga aku, pas tanya founder nya siapa. Mbak nya jawab, "orang Malang mbak..". Dari situlah keterusan jadi obrolan seru ha ha. Untung aja Engrid uda minta cepat balik mumpung hujannya reda, kalo ga di stop mah ga brenti-brenti ini ngobrolnya ha ha. Yuk deh cus langsung kesini aja, mau makan boleh banget, mau nongkrong juga monggo, mau kenalan sama pegawainya pun...hahaha, pegawainya ramah kok keliatan tuh kan aslinya kalo foto ^^

Mie Jogging Surabaya
Jl. Bawean No. 42 Surabaya
081334417878
Open Monday - Sunday, 11.00 - 23.00 WIB