Ikan Tuna, Bahan Pangan Bergizi Tinggi

Tertarik dengan salah satu keponakan yang tinggal jauh di ibukota (kota yang menurut saya penuh dengan kebisingan, keramaian, polusi, banyak penyakit yang timbul akibat alasan-alasan tersebut, serta tingkat keamanannya yang rendah). Keponakan satu ini istimewa, sangat luar biasa pintarnya, ketika TK sudah mahir dua bahasa, selalu juara kelas, selalu dipilih menjadi pemimpin, tidak pernah mau ketinggalan info tentang teknologi. Mendorong keingintahuan saya untuk mencoba mencari tahu apa rahasianya. Ternyata semua berasal dari kebiasaan sang ibu, bagaimana pola pengajaran sang bapak serta fasilitas apa saja yang diberikan kakek dan neneknya. Tetapi yang membuat saya lebih tertarik lagi adalah ketika sang ibu membagi sedikit rahasianya dan alangkah senangnya ketika rahasia itu adalah merupakan bagian dari studi yang saya ambil.


Melejitnya permintaan pasokan ikan Tuna di Bali. Source : antaranews.com

Sang ibu selalu membuat aneka masakan berbahan dasar ikan, kebanyakan ikan yang dikonsumsi adalah ikan Tuna. Alasan sang ibu karena Tuna adalah ikan yang mampu membantu mencerdaskan otak lebih dari susu bernutrisi kalengan untuk anak-anak. Telah diketahui Tuna mempunyai kandungan omega-3 28x lebih banyak dibanding dengan ikan air tawar. Asam lemak omega-3 pada ikan dibagi menjadi 2 yaitu EPA (eicosapentaenoat acid) dan DHA (dekosaheksaenoat acid). DHA inilah yang berfungsi untuk mengaktifkan sel-sel otak, sangat efektif diberikan pada anak sehingga saraf dan konektor pada otak anak mampu terkait sempurna dan membantu meningkatkan kecerdasan. Jika dalam masa pertumbuhan, anak kekurangan omega-3, akan mengakibatkan daya ingat menjadi jelek, kecerdasan menurun, depresi, kelemahan belajar, disleksia, kurang fokus dan lemah dalam berkonsentrasi, pikun, penyakit saraf degeneratif, sklerosis ganda dan pandangan lemah.

Selain berperan membantu mencerdaskan otak, asam lemak omega-3 juga memiliki kegunaan dan manfaat lain.

EPA merupakan asam lemak tak jenuh yang mempunyai manfaat antara lain memperlebar saluran darah, mencegah pergeseran cairan darah atau menurunkan kekentalan cairan darah yang dapat merusak otak dan jantung, menurunkan tekanan darah, menurunkan lemak netral dalam cairan darah, meningkatkan HDL (high density lipoprotein), dan menekan LDL (low density lipoprotein) sehingga dapat mencegah penyakit jantung, mencegah kegemukan karena menekan bertambahnya sel-sel lemak serta mencegah timbulnya beberapa jenis alergi.
DHA juga merupakan asam lemak tak jenuh yang memiliki kegunaan mencegah kanker, memperlambat proses penuaan dan kepikunan, menurunkan kepekatan kolesterol dalam cairan darah, mencegah pergeseran cairan darah dan menghambat hitamin penyebab alergi.

Suatu penelitian menyebutkan bahwa mengkonsumsi ikan tuna 30 gram sehari dapat mereduksi resiko kematian akibat penyakit jantung hingga 50%. Ikan tuna juga kaya akan selenium. Mengkonsumsi 100 gram ikan tuna cukup memenuhi 52,9% kebutuhan selenium pada tubuh. Selenium berperan penting dalam tubuh karena dapat mengaktifkan enzim glutathione peroxidase yang dapat melindungi tubuh dari radikal bebas penyebab berbagai jenis kanker. Cocok sekali dikonsumsi masyarakat yang tinggal didaerah tinggi polusi.

Bisa disimpulkan bahwa ikan tuna tidak hanya baik dikonsumsi oleh anak-anak saja, tetapi juga baik dikonsumsi oleh segala umur. Tetapi ada yang mengeluhkan: Ikan Tuna itu mahaaall…!! Hmmm, saya mengerti. Sebagai calon ibu, saya mulai berfikir antara asupan gizi yang akan diberikan pada calon anak dan harga yang akan ditanggung oleh calon suami sebagai pencari nafkah. Tetapi, karena ketertarikan saya akan dunia perikanan, tidak akan menyurutkan minat saya untuk mencari alternatif lain yang lebih murah dari bidang perikanan.


Ayo gemar makan ikan. Source : www.kesekolah.com

Sebagai negara maritim, Indonesia berpotensi untuk mengekspor dan membudidayakan ikan. Ikan di Indonesia tidak hanya ikan tuna, banyaaakk ibu banyaak. Tinggal dipilih mau yang berasal dari air tawar : ikan Nila, Lele, Patin, Gurami, Bawal dll. Atau yang berasal dari air payau dan laut : ikan Kerapu, Kakap, Cakalang, Tongkol dll. Atau produk non ikan seperti Udang, Rajungan dan Kepiting. Semua hasil dari perikanan memiliki nilai gizi yang baik untuk kesehatan, kecerdasan otak dan daya tahan tubuh kita. Tentunya juga perlu diperhatikan mengenai cara mengolah dan menyajikan aneka masakan ikan.

Bagaimana ibu, sudah makan ikan hari ini?
Mari tanamkan sejak dini gerakan tiada hari tanpa makan ikan :)

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Segitu dulu cerita kali ini. Terima kasih temans membaca artikel ini sampai akhir. Semoga bermanfaat.
Saya sangat ingin mendengar komentar temans setelah membaca. Silahkan, temans bebas berkomentar apa saja namun harap tetap menjaga kesopanan.
Sayang sekali komentar dengan subjek Anonymous akan terhapus otomatis, jadi mohon kesediaannya untuk memberi nama asli ya.
Terima kasih ^^.
Love, Lisa.