Lepas Lelah dengan Makan di Feng's Halal Beef Noodle, Alhamdulillah !



Saya teringat, saat masih tinggal di Yonghe, sekitar pertengahan tahun lalu, kami sering jalan ke Shilin Night Market dan melewati resto Feng's Halal Beef Noodle ini. Saat itu teman-teman kampus masih belum banyak yang tau, sehingga saat kami meng-instastory-kan resto halal ini--banyak teman yang bertanya : sebelah mananya Shilin Night Market sih?

Kalau kalian pernah jalan-jalan ke Shilin Night Market dan sempat makan di KFC nya. Nahhh, resto ini tepat sederetan dengan KFC. Jadi dari KFC mengarah ke MRT Jiantan, kalian bisa melihat Feng's Halal Beef Noodle tepat dipojokan. Tempatnya asyik dan sering dilalui pengunjung. Selain itu, dari kejauhan kita bisa menilai kalau ini resto halal dari hiasan dinding luarnya.

Ada teman yang memberi informasi, kalau makanan disana mahal-mahal. Iya itu tidak salah juga tidak benar sih. Tidak salah karena yang memberi informasi, sumber pemasukan hidupnya dari beasiswa dan suka makannya di kampus (yang makanan dikantin disubsidi sebesar 50% dari kampus). Tidak benar karena setara lah harga dan rasa makanannya. Ini Taipei men, IBUKOTA Taiwan, wajar kalau harga makanan diluar kampus dipatok harga segitu hehehe #peace.

All right, mari jangan berdebat tentang harga makanan atau mungkin berdebat tentang masalah handsanitizer home made.


Nah, karena hari ini kami sepedaannya sudah sampai Jiantan (menuju rumah Shilin) dan bingung mau makan apa--kalau makan kaefci bosyen--maka kami putuskan untuk mencoba makan di Feng's Halal Beef Noodle.

Terenyuh hati saya, saat masih memarkir sepeda, kami sudah disambut dengan salam oleh salah seorang pria paruh baya yang walaupun jalannya sudah membungkuk namun semangat bekerjanya masih sangat ketara. Mas husband yang menggendong Kia langsung bercengkerama dengan beliau, mereka masuk resto lebih dulu sementara saya masih sibuk cekrek-cekrek.



Dari depan resto, ketara banget deh kalau ini Taipei banget, sedikit banget huruf latinnya cyiiiinnn. Bahkan menunya pun tak ada huruf latinnya. Huft, karena kami keburu lapar dan tak ingin mempersulit 'bapaknya' dengan bahasa yang tak ia mengerti (beliau hanya mengerti Zhongwen betewei), jadilah kami menunjuk ingin makan 'ini' dan 'ini'. Kalau sudah bertemu tempat yang all in bahasa Zhogwen, jalan satu-satunya untuk mengerti hanya lewat foto atau gambar.

Menu lembar pertama.

Menu lembar kedua.

Untung aja ada foto menu yang terpampang jelas di dinding resto. Jangan tanya menu apa ya, karena kami pun tak tau ha ha maaffkanlah. Yang jelas, kami memesan dua mangkuk noodle, satu mangkuk kuah bening dan satu mangkuk kuah merah. Setelah memesan, bapaknya mengatakan harus membayar lebih dulu. Oke pak.

Bayar disini dengan bapak ini ^^.

Usut punya usut, resto halal beef noodle ini milik kakak dari bapak pria paruh baya tadi. Mas husband mengakui mengerti sedikit-sedikit saat bapaknya bercerita (iyalah do'i S2 sampai kini lanjut S3 di Taiwan, rugi kalo ngga ngerti orang lokal ngomong apa, kek saya nih, saya ngerasa rugiii ngets, hampir dua tahun di Taipei masih terbatas aja bahasa Zhongwennya). Saat ini resto sedang sepi pengunjung, layaknya tempat lain di Shilin Night Market. Bahkan di weekend seperti ini, night market paling populer di Taipei dan tak pernah sepi ini, hampir kayak kuburan. Seharusnya tak seperti itu, ini karena corona guys... Astaghfirulloh..

Ayah ini ngomong apa aja sih sama Akong..

Walaupun sepi, kami bersyukur, karena melepas lelahnya bisa lebih leluasa. Sekitar 10 menit kemudian, pesanan kami datang diantar oleh juru masak. Ekspektasi mas husband, noodle yang berkuah bening (difoto) agak kental dan yang berkuah merah (difoto) pertanda pedas. Realitanya, yang berkuah bening sama sekali tidak kental dan yang berkuah sama sekali tak pedas. Tapi tunggu sebentar hmmmm, baunya enak banget.

Pesanan Mas husband.

Pesanan saya.

Tak menunggu lama, saya langsung incip kuahnya lebih dulu. Punya saya yang berkuah bening dan punya mas husband yang berkuah merah. Dan masya allah, ini beda banget sama makanan Halal Beef Noodle di Taiwan lainnya. Rasa kaldunya tak dikuasai oleh rasa daging, bagi saya inilah yang membuang rasa bosan terhadap beef noodle saat awal makan. Biasanya kalau makan beef noodle di resto lain, saya sampai tak habis dibuatnya, karena rasa bosan muncul terlebih dulu. Tapi yang ini beda. Rasanya hampir mirip dengan kuah sop yang pernah dibuat Ibu dan almarhumah nenek saya. Yang otomatis bikin saya mampu menghabiskan satu porsinya. Kia pun juga tak menolak makanan ini, dia makan dengan lahap dan sampai habis. Beda dengan mas husband yang nampaknya kurang puas dengan pesanannya, yang pada akhirnya saya yang menghabiskan haha.

So, kesimpulan yang saya dapat ambil adalah resto sepi bukan berarti makanannya tidak enak dan mahal. Kecuali kalau kita yang membuktikan sendiri, kita tidak boleh langsung percaya dengan pendapat negatif orang ya. Feng's Halal Beef Noodle ini menu noodle nya enak dan ngga bosenin, citarasanya beda gitu sama beef noodle Taiwan yang lainnya.

Alhamdulillah, kami kenyang dan puas, tergantikan sudah lelahnya. Saatnya lanjut nggowes sampai rumah.

Sampai bertemu di artikel kuliner selanjutnya!



Feng's Halal Beef Noodle
No.41, Wenlin Road, Shilin District, Taipei City.
Open Monday-Sunday (11.30-21.00).
<<Don't entry yet at Google Maps>>

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Segitu dulu cerita kali ini. Terima kasih temans membaca artikel ini sampai akhir. Semoga bermanfaat.
Saya sangat ingin mendengar komentar temans setelah membaca. Silahkan, temans bebas berkomentar apa saja namun harap tetap menjaga kesopanan.
Sayang sekali komentar dengan subjek Anonymous akan terhapus otomatis, jadi mohon kesediaannya untuk memberi nama asli ya.
Terima kasih ^^.
Love, Lisa.