UKM | Ga Rugi Beralih ke Produk UKM Susu Kedelai

Haloo teman-teman.
Hari ini aku mau cerita dan berbagi sedikit informasi nih. Dua bulan terakhir, aku hobi banget minum susu kedelai. Gara-garanya tiga bulan yang lalu “ga sengaja” konsultasi dengan seorang teman yang pekerjaannya berhubungan dengan gizi manusia. Kebetulan hobi kita sama “berenang”, jadi waktu berenang kami pergunakan untuk share satu sama lain. Dari flashback kebelakang (mengingat masa-masa indah barengan ketika SMA), masalah percintaan, keluarga, prospek kerja dan kesehatan. Karena kami berteman kurang lebih 8 tahun lamanya, kami tau buruk baik masing-masing ha ha.
source : google.com

Cerita dimulai ketika kami membicarakan tentang kesehatan (padahal sebelumnya membicarakan tentang prospek bisnis perikanan ha ha). Aku mengeluh karena punggungku sering sakit, tapi setelah berenang sakitnya hilang karena tulangnya ketarik. Nah, disitulah Aan mulai beraksi ha ha. Begitu banyak kalimat-kalimat kesehatan yang dia lontarkan. Intinya, dia mengatakan bahwa aku perlu asupan kalsium yang rutin tiap harinya. Tiap harinya? Wow, biasanya aku minum Calc (vitamin tulang) yang disediakan ibu dirumah tiap 2 hari sekali, itupun kalau ingat, kalau engga ya kadang seminggu sekali atau seingatnya. Dan Aan pun kembali cerewet (as usual). Dia mengatakan bahwa tulang manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menyerap kalsium, tergantung pola makan manusianya atau lifestyle nya atau kebiasaan dan lingkungan tempat tinggalnya. Jadi harus diperhatikan konsumsi vitamin tiap harinya.

Kalsium dapat dimasukkan dalam tubuh dengan cara yang bermacam-macam,, ada yang berupa tablet, ada yang berupa cairan (susu) dan ada yang berupa kalsium alami yang terdapat pada makanan. Nah Lis (kata dia), asupan kalsium dari makanan itu sebenarnya kadarnya ga cukup untuk tubuh kita, perlu ada tambahan asupan kalsium lain. Lalu dia memarahin aku : kamu itu uda enak ibumu apoteker nyediain vitamin macem-macem dirumah tapi gak kamu minum rutin (peace an peace, sabarrr), makanya kamu kudu rajin minum susu lah kalau males nelen vitamin.

Aan menjelaskan perbedaan antara susu hewani dan susu nabati. Susu hewani berasal dari sapi, kambing dan kuda. Susu hewani memang bisa langsung diserap oleh tulang, tetapi tidak semua orang bisa meminumnya, diantaranya orang yang memiliki alergi susu dan orang lanjut usia. Berbeda dengan susu nabati, memang proses penyerapannya lambat namun aman untuk diminum siapa saja. Susu nabati yang paling terkenal adalah susu kedelai. Keuntungan lainnya dari susu kedelai ini adalah terdapat di kandungannya yang dapat menghaluskan kulit. Nah, kalau sudah bicara tentang kecantikan, mata aku jadi berbinar. Tinggal googling ajah manfaat yang lain.

Karena pembicaraan inilah aku mulai tertarik untuk membeli susu kedelai. Mulailah aku bergerilya mencari susu kedelai yang berkualitas, kuantitas isi dan harganya harus sepadan. Dari supermarket besar hingga mart-mart kecil yang menjamur didekat rumah. Mencoba satu persatu merk susu kedelai daaan hfuallah, aku menemukan satu produk yang sesuai dengan selera aku : Cimory Soya Milk. Aku mulai rajin minum dan setelah sebulan aku merasa tulang ga “cekot-cekot” walau tidak berenang. Tapi, setelah menghitung pengeluaran selama satu bulan, aku rasa produk ini terlampau mahal jika dijadikan minuman rutin.

Pertama kali beli

Pertanyaannya, kenapa kok ga bikin sendiri? Hmmm, jadi malu-malu ini jawabnya. Aku suka yang praktis dan kebetulan aku juga masih disibukkan dengan beberapa pekerjaan dan penelitian. Jadinya, untuk urusan minuman yang ribet begini, aku lebih memilih untuk membelinya.

Tepat dua bulan yang lalu ketika ibu dan bapak ada di Surabaya, beliau membeli susu kedelai. Aku bertanya, beli dimana dan harganya berapa. Susu kedelai ini didapat dari penjual daerah Nginden dan harganya murah sekali. Jadilah aku meninggalkan produk Soya Milk supermarket dan beralih ke produk UKM masyarakat. Tidak hanya harganya yang murah, tetapi rasanya pun asli dan tidak encer, berkualitas deh pokoknya. Recommended banget dijadikan minuman rutin. Dan percaya ga percaya, produknya laris banget.


Penjual susu kedelai ini bernama mas Fajar, dari logat bahasanya aku rasa dia Jawa asli karena dialeknya yang halus banget. Orangnya juga ramah dan sabar lho, dengan pelan dan telaten beliau menjawab dan menjelaskan berbagai pertanyaan pelanggan. Karena aku rutin beli, aku jadi sering melihat beliau berinteraksi dengan pelanggan. Oke yuk, move ke produk. Susu kedelai ini dijual kisaran 2000 hingga 3000 rupiah per plastiknya, tergantung permintaan pembeli. Kalau aku sukanya beli susu kedelai hangat dengan harga Rp 2000,-. Penasaran dengan berapa mililiter yang aku dapat dari harga dua ribu rupiah, aku iseng mentakarnya dengan gelas ukur dirumah. Gelas ukurku menunjukkan angka 400ml. Dan yah, aku ga mau berpindah lagi ke susu kedelai supermarket.


Tertarik?
Mas Fajar mulai berjualan dari jam 10 pagi hingga produknya habis (sekitar jam 2 siang) tiap hari Senin hingga Sabtu. Lokasi beliau berjualan di Nginden gang II nomor 25 atau tepat di seberang Nginden gang V.
Penjualnya ramah, produknya murah dan enak,, aku yakin semakin banyak yang tertarik ingin membeli dan jadi pelanggan tetap (kayak aku hehe). Yuk ah, tidak perlu banyak mikir hehe. Kalau kamu datang sekitar jam 12 siang, bisa jadi kamu akan menemukan rombong tunggal dengan banyak pembeli disekitarnya.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Segitu dulu cerita kali ini. Terima kasih temans membaca artikel ini sampai akhir. Semoga bermanfaat.
Saya sangat ingin mendengar komentar temans setelah membaca. Silahkan, temans bebas berkomentar apa saja namun harap tetap menjaga kesopanan.
Sayang sekali komentar dengan subjek Anonymous akan terhapus otomatis, jadi mohon kesediaannya untuk memberi nama asli ya.
Terima kasih ^^.
Love, Lisa.