Part 3 - Menang Kompetisi Nasional Membuatku Harus Lebih Rendah Hati

Aku sudah bangun sebelum alarm Subuh (waktu Surabaya) membangunkanku. Walaupun kamarnya sempurna dan nyaman, tapi namanya ditempat asing dan tidur seorang diri, tetap saja tidur tidak bisa nyenyak. TV yang menyala membuat perutku berbunyi "lagi" karena sedari kemarin channel TV eropa-amerika ini menyiarkan acara kuliner terus-terusan. Hmmm... Kubuka selambu penghalang jendela, kubereskan tempat tidur plus kurapikan seperti sedia kala (walau cover bed nya sedikit lecek dan tak bisa kembali seperti semula hihihi) lalu bersiap untuk bersih diri.

Nola, Arinta dan aku membawa semua barang bawaan bebarengan turun ke lantai dasar karena sudah ditunggu oleh seorang panitia koordinator pemenang (bernama mbak Riyas) di lobby hotel. Kami sepakat untuk langsung check out sebelum berangkat ke acara di hotel Aryaduta. Setelah check out kami ber-enam (ketambahan pak Puji dari Purwokerto - pemenang karya tulis HARKONAS katagori Wartawan, yang datang malam hari dan menginap satu kamar dengan Haikal dan mas Ade) dipersilahkan untuk sarapan terlebih dulu. Rombongan kami bisa disebut dengan rombongan berbatik hahaha, kami diwajibkan memakai pakaian batik saat menghadiri acara nanti.


I don't know about you but I'm feeling twenty two ~_^
(Lisa 91, Nola 93, Haikal 97, Arinta 90)

Sebenarnya aku puas bertanya dan meminta semua keterangan tentang apapun selama di Jakarta kepada panitia koordinator pemenang sebelum berangkat, hal ini pun juga ikut meyakinkan ibu dan mas Yanto untuk mengijinkanku berangkat. Tapi yang masih membuatku bertanya-tanya adalah bagaimana rundown acara nanti, tidak pernah diberi tahu oleh panitia. Hmmm. Ternyata Nola dan Arinta mempertanyakan hal yang sama, mereka pun tidak mendapatkan jawabannya.


Cheese!

Sarapan pagi yang nikmat, berada disuasana yang mewah dan ditemani oleh taman hijau yang asri dan memanjakan mata. Aku makan tak banyak, walau semalaman perutku terus berbunyi hahaha, selain melihat Nola dan Arinta hanya makan kue dan minum susu, aku tak ingin rasa kekenyangan membuatku mengantuk saat acara berlangsung, jadi makan asal perut terisi saja. Setelah sarapan dan pembagian "amplop" yang berisi hadiah masing-masing plus "amplop" transport, kami langsung cus berangkat ke Hotel Aryaduta. Pak Sule sudah menunggu sedari tadi. Maaf dan selamat pagi pak Sule ^^.

Hotel Grand Alia dengan Hotel Aryaduta sebenarnya berdekatan, hanya selisih 16 nomor rumah (Alia nomor 28 dan Aryaduta nomor 44). Tapi, untuk mencapai Hotel Aryaduta, pak Sule harus memutar mobilnya agak jauh karena traffic yang dibuat melingkar sebagai solusi padatnya kendaraan di Jakarta. Dibanding dengan kemarin malam (yang demikian amat dan amit-amit macetnya), saya lebih suka jalanan Jakarta pada jam-jam segini (sekarang pukul 8 lebih).

Kami masuk bebarengan ke dalam hotel setelah diturunkan oleh pak Sule. Kami berjalan mengikuti mbak Riyas menuju aula yang menjadi tempat penyelenggaraan acara oleh Kementrian Perdagangan hari ini. Beberapa orang dengan memakai batik (yang aku duga mereka juga bagian dari panitia penyelenggara) menghampiri mbak Riyas untuk berkoordinasi. Kurang lebih tiga menit kami dibiarkan menunggu didepan pintu aula, hingga akhirnya kami dipersilahkan masuk dan menempati meja buffet depan pojok kanan (bersebelahan dengan meja buffet VIP yang rencananya akan menjadi meja jajaran DJPKTN KEMENDAG).




Dalam undangan tertulis bahwa acara dimulai pukul 08.30, namun nyatanya sekarang hampir pukul sembilan dan hanya segelintir tamu yang datang. Kami diminta untuk mengisi absen lalu pindah ke kursi paling pojok (bukan termasuk meja buffet) yang disediakan untuk pemenang oleh ibu Ganef Judawati, duduknya pun harus urut berdasarkan katagori lomba. Tiga deretan pertama harus diisi oleh pemenang 1,2,3 katagori wartawan. Tiga deretan berikutnya diisi oleh pemenang 1,2,3 katagori blogger. Dan tiga deretan terakhir diisi oleh pemenang 2,2,3 katagori mahasiswa (tidak ada juara pertama katagori mahasiswa).

Aku bertanya pada panitia (yang menghantarkan absen) mengenai acara ini kemudian aku menerima beberapa jawaban yang cukup memuaskan. Acara penerimaan hadiah nanti akan dilaksanakan setelah acara dimulai, dibuka oleh bapak Syahrul Mamma (selaku Direktur Jendral Perlindungan Konsumen dan Tata Tertib Niaga), dan beberapa sambutan oleh pejabat DJPKTN. Tamu yang hadir adalah tamu perwakilan yang berasal dari UPT se-Indonesia yang berada dibawah naungan DJPKTN yang khususnya menerima bantuan dana alokasi khusus bidang kemetrologian tahun 2010-2016 dan beberapa undangan lain. Seminar nasional kemetrologian ini akan dilaksanakan dengan dua sesi dan berakhir nanti sekitar pukul 6 sore. Jadi, jika pemenang mau ikut seminar boleh ikut sampai nanti sore, namun jika tidak maka pemenang boleh meninggalkan tempat setelah coffee break yang pertama (sekitar pukul 11 siang).

"Kemetrologian itu apa ya..", tanya Haikal. "Masa, metro itu kota, logi itu ilmu, jadi ilmu perkotaan", jawab Haikal beberapa detik setelah bertanya. Ellho, yak apa sih, tanya-tanya sendiri eh dijawab sendiri haha. Kemudian aku bertanya pada bapak panitia yang mengantarkan absen tadi, karena aku pun juga penasaran, apa sebenarnya kemetrologian itu, istilah yang baru aku dengar.

"Kemetrologian itu bidang dibawah DJPKTN yang mengulas tentang alat-alat yang biasanya dipergunakan dalam hal perdagangan dan perniagaan. Jadi kalau kita mengulas dengan detail dan menelusuri bagaimana penerapan ilmu di lapangan mengenai timbangan alat perdagangan dan perniagaan, nantinya akan diketahui mengapa dan bagaimana bisa misalnya harga sembako meningkat menjelang hari puasa", begitulah jawaban dari bapak panitia (penghantar absen) yang mana aku selalu lupa menanyakan nama orang yang baru aku ajak kenalan.

Sontak aku teringat moment perbincangan dengan seorang bapak yang bekerja sebagai layar di pesawat ketika aku baru tiba di Jakarta kemarin. Lalu yang kini timbul pertanyaan di otak adalah, dengan adanya seminar ini, apakah harga di pasaran menjelang hari puasa akan kembali turun dan stabil? Kemudian adakah manfaat jangka panjang untuk masyarakat kecil di Indonesia setelah diadakan seminar ini?

Kami pindah tempat duduk ke kursi berjajar (bukan termasuk meja buffet) sembari menunggu para pemenang yang belum datang dan para undangan yang belum hadir.

Waktu berjalan dan satu persatu tamu undangan berdatangan memenuhi meja buffet. Aku sendirian diantara jajaran kursi katagori blogger, mbak Ira dan mbak Mariske belum datang, aku semakin tak sabar bertemu mereka. Yaawwwnn.

Karena waktu menunggu sambil duduk begitu membosankan, sementara ada tempat baru yang memikat untuk dijelajahi. Jelas aku tak ingin kehilangan moment menjelajah tempat baru nan mewah ini. Aku hendak pergi kekamar mandi sekaligus berkeliling sembari menunggu acara dimulai, dan Nola ingin turut serta. Akhirnya, aku dan Nola berfoto-foto ria (setelah dari kamar mandi) dalam hotel untuk menghabiskan waktu. Kami sering bersisipan dengan para pebisnis yang memakai jas formal bermerk, membawa tas tenteng, dan kebanyakan mereka sibuk bertelepon sambil berjalan. Bahasa yang mereka gunakan pun terdengar asing ditelinga, bukan bahasa Inggris British ataupun American. Eumh, entahlah bahasa apa yang mereka gunakan, menerka pun tak ada gunanya, kubiarkan pertanyaan itu berlalu bagai angin #halah.


Tergoda bermain grand piano yang dibelakang aku, tapi untuk kali ini saja enggak deh, sungkan sama waitress penjaga nya hihi
Captured by Nola

Kami masuk ke aula setelah dirasa cukup untuk berkeliling. Waktu di jam tangan menunjukkan pukul 10 kurang dan acara akan dimulai. Kami para pemenang diminta untuk pindah "lagi" oleh panitia ke meja buffet yang sedari awal kami tempati, namun tempat duduknya harus sesuai dengan urutan katagori yang telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya. Bedanya, kali ini duduknya melingkar mengitari meja buffet. Mbak Ira dan mbak Mariske pun telah datang. Mbak Ira adalah seorang blogger hebat, cekatan nan baik hatinya, pemilik blog duniabiza.com. Dan mbak Mariske adalah seorang pengacara plus dosen muda (yang cantik, ramah dan baik hati pula) di Universitas Tarumanagara, pemilik blog mariskemyeketampi.wordpress.com. Aku sangat senang sekali bisa berbincang singkat namun sangat jelas dengan mereka berdua. Aku sangat senang bisa berkenalan dengan orang-orang hebat seperti mereka.


Diapit oleh 2 orang hebat, mbak Ira dan mbak Mariske

Seminar nasional kemetrologian 2016 pun dimulai. Acara pertama adalah menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh seluruh peserta yang hadir di aula. Yang kedua adalah laporan dari Direktur Kemetrologian, bapak Hari Prawoko, Dipl. Ing. Yang ketiga adalah peresmian acara seminar nasional kemetrologian yang ditandai dengan pemukulan gong oleh bapak Direktur Jendral Perlindungan Konsumen dan Tata Tertib Niaga, bapak Inspektur Jenderal Pol. (Purn) Dr. Drs. Syahrul Mamma, SH., MH.

Sumber : ditjen.kemendag.go.id

Pembacaan laporan oleh Direktur Kemetrologian, Bapak Hari Prawoko, Dipl. Ing.

Pemukulan gong tanda acara seminar dibuka. Sumber : ditjenpktn.kemendag.go.id

Acara berikutnya adalah acara yang paling ditunggu #ehh. Penyerahan hadiah oleh jajaran DJPKTN KEMENDAG kepada para pemenang dari 3 katagori. Kami dipanggil satu persatu (sesuai dengan katagori lomba dan urutan pemenang) untuk maju kedepan.


Baca juga ya : Mencari "Made in Indonesia"


Untuk katagori wartawan, hadiah diserahkan oleh bapak Ditjen sendiri (bapak Syahrul Mamma). Untuk katagori blogger, hadiah diserahkan oleh ibu Ir. Frida Adiati, M.Sc selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. Untuk katagori mahasiswa, hadiah diserahkan oleh ibu Ir. Ganef Judawati, MM selaku Direktur Pemberdayaan Konsumen. Setelah penerimaan hadiah, kami diminta untuk tetap berdiri didepan untuk berfoto bersama dengan jajaran DJPKTN KEMENDAG. Smile!


Sumber : ditjen.kemendag.go.id

Sumber : ditjen.kemendag.go.id


Acara yang kelima adalah sambutan oleh bapak Direktur Jendral Perlindungan Konsumen dan Tata Tertib Niaga, Inspektur Jenderal Pol. (Purn) Dr. Drs. Syahrul Mamma, SH., MH. Kemudian acara pada sesi pertama ini diakhiri dengan ucapan syukur dan doa yang dipandu oleh Bapak Hidayat.


Sambutan oleh bapak Direktur Jendral Perlindungan Konsumen dan Tata Tertib Niaga, Inspektur Jenderal Pol. (Purn) Dr. Drs. Syahrul Mamma, SH., MH

Moderator menyampaikan bahwa acara sesi pertama telah selesai, para hadirin dan tamu undangan dipersilahkan untuk menikmati coffee break yang telah disediakan di ruangan tepat diseberang aula. Sementara kami para pemenang bersiap untuk meninggalkan tempat karena kami sepakat untuk tidak mengikuti acara hingga akhir. Kami menikmati coffee break sambil bincang-bincang dengan beberapa panitia dan para pemenang lainnya. Kemudian kami sesama pemenang saling berpamitan dan pulang ke masing-masing rumah, tak terkecuali kami yang rumahnya berada diluar Jawa Barat.


Pemenang dan Mbak Riyas ^^

Sampai jumpa dilain kesempatan ^^.

Note :
Daftar pemenang katagori Wartawan, Blogger dan Mahasiswa bisa klik disini.



Baca juga cerita selanjutnya ya : Part 4 - Bye Jakarta

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Segitu dulu cerita kali ini. Terima kasih temans membaca artikel ini sampai akhir. Semoga bermanfaat.
Saya sangat ingin mendengar komentar temans setelah membaca. Silahkan, temans bebas berkomentar apa saja namun harap tetap menjaga kesopanan.
Sayang sekali komentar dengan subjek Anonymous akan terhapus otomatis, jadi mohon kesediaannya untuk memberi nama asli ya.
Terima kasih ^^.
Love, Lisa.