Cara Mengelola Stres ala Lisa. Jangan Ditiru Kalau Kamu Anti Kebersihan!

Jangan lakukan ini kalau kalian mager-an ya, hehe. Tapi saya yakin kok temans pembaca tuh orangnya anti mager, dan seneng bersih-bersih. Yes?


Nah gengs, stress itu jangan dihilangkan (juga jangan dibiarkan nanti bisa jadi bukit kalau dibiarin ajah). Stres itu wajib dikelola, diarahkan ke hal yang positif. Karena sepengalaman saya, kalau stres dihilangkan, kedepannya si-stres ini bisa balik kapan aja. Gawat dong kalau balik terus stres nya!

Saat masih ABG saya suka cuek kalau sedang stress. Seinget saya ngilangin stres ada beberapa cara : makan, tidur, balur-balurin aroma wangi disekujur tubuh setelah mandi, dan jalan-jalan ke tempat yang baru sendirian. Pengennya yang instan gitu hilang stresnya. Hilang sih hilang memang, tapi beberapa waktu kemudian stres itu balik lagi. Kemudian saya inget-inget lagi, saya suka bersih-bersih. Rupanya bersih-bersih ini bikin stres mereda sekaligus bikin nambah aura positif dipikiran.

Alhamdulillah nya, sampai sekarang kebiasaan ini masih terpelihara. Ngga di Surabaya ngga di Taipei, semua kudu wajib bersih dan uda auto-ngomel deh kalau suami ngga ikut jaga kebersihan. Efek uda jadi istri dan ibu ya, kalau ngga kita yang bersih-bersih, lalu siapa lagi huhuhu.

Saya pribadi juga suka nata-nata, terutama nata jilbab dan tas. Kalau pas ngelipet jilbab nih, seneng lihat 'warna-warninya', seneng lihat 'motif-motif dan beragam modelnya', terus inget-inget 'ini beli dimana ato dikasih siapa', terus jadi keinget juga deh 'wah uda berapa tahun ya pakai jilbab'. Langsung deh auto bersyukur banget karena dengan jilbab ini diri terjaga dari hal-hal yang negatif. Masuk deh itu aura positif ke pikiran.

Nah kalau tas ini hmmm ngebersihin dan nata-nya ngga bole asal. Jeleknya saya nih, saya suka tuh eman-eman awet-awet, beda banget sama adik saya yang suka gonta-ganti beli baru yang lama dibuang, saya suka ngawet-ngawetin barang apalagi kalau barang itu bernilai mahal dan ngga pasaran. Wuh setengah mati saya jaganya.

Entah kenapa, pagi ini saya kepengen bersih-bersih tas dan dompet. Ini real kepingin bersih-bersih ya, bukan bersih-declutering yang lagi ramai jadi perbincangan belakangan ini. Dibukalah lemari yang isinya tas-tas ituh. Isi lemari saya tas dan dompetnya Made In Indonesia semua betewe, tiga tahun dinegeri orang koleksinya malah impor dari Indonesia. Salah siapa produk Indonesia bagus banget!


For your information aza, sepengalaman saya, brand tas pioneering Indonesia kayak Elizabeth dan Sophie Martin, dari segi kualitas bahan maupun modelnya ngga kalah sama brand tas macam Coach, Tory Burch LLC, Kate Spade, Louis Vuitton, Robin May dan kawan-kawannya. Malahan nih kalau dilihat macam kreatifitas modelnya, lebih beragam punya Elizabeth dan Sophie Martin looo.


Bicara ngawet-ngawetin barang, saya jagonya! Haha. Ngebersihin tas dari kulit baik yang asli maupun yang imitasi berbeda dengan ngebersihin tas dari kanvas atau kain cordura. Kalau tas yang terbuat dari kanvas maupun cordura bisa tuh dicuci manual atau pakai mesin cuci. Kalau tas yang dari kulit masuk mesin cuci, yaaa wassalamualaikum. Engga boleh ya, jangan ditiru pemirsahhh.

Karena saya cuma punya dua merk tas, maka polishbag nya pun juga ada dua macem. Polishbag is a must !. Lebih baik nih saat kita membeli tas, beli juga pembersihnya di toko yang sama. Polishbag sophie martin punya berbentuk cream padat dan polishbag punya elizabeth berbentuk cream cair. Yang cair lebih enak pakainya gengs, tinggal dituang ke kain lap (yang lembut) lalu kain lapnya tinggal digeser-geser ke permukaan tas nya.

Kalau pakai yang cream padat, kita kudu kerja dua kali. Pertama, kita colek cream nya terus dioleskan secara merata kepermukaan tas lalu tunggu beberapa menit. Kemudian yang kedua, kita lap permukaan tas tersebut dengan kain yang lembut. Nge-lapnya kudu pelan-pelan yaa, digeser-geserr, bukan digosok gengs haha.

Berikut detail cara membersihkan tas ala Lisa :

# Baik pakai polishbag cair maupun cream, isi dalam tas dengan kertas tissue atau kertas roti. Pakai kertas biasa juga boleh. Tujuannya agar tas dapat terjaga bentuknya saat dibersihkan.

# Colek cream dengan tiga jari dan oleskan ke (dimulai dari) tali atau pegangan tas hingga rata.


# Kemudian colek cream lalu oleskan sisi bawah tas. Setelahnya kita lap (dengan lembut) bagian tali atau pegangan tas.

# Beri cream sisi kanan dan kiri tas dan ratakan. Lalu lap bagian bawah tas tadi.

# Lakukan hal yang sama dengan bagian sisa tas yang belum teroles cream. Tunggu beberapa menit kemudian lap semua sisi tas.

# Cek bagian dalam tas. Jika bagian dalam tas terbuat dari bahan kulit asli atau imitasi, maka wajib dibersihkan.

# Angin-anginkan tas.


Definisi angin-angin kan ini bener dikasih angin sih kalau saya. Sementara tas saya jejer, didepannya ada kipas angin yang geleng kanan kiri. Beberapa menit kemudian saya balik sisi tas agar sama rata terkena anginnya.

# Bungkus tas dengan dustbag atau plastik sebelum disimpan.


Untuk dompet saya membersihkannya kurang lebih sama dengan cara membersihkan tas. Dimulai dari sisi tersempit lalu sisi dalam dompet dan yang terakhir sisi terluar dompet.

Sisi tersempit dompet.


Sisi dalam dompet.

Kemudian kalau menemukan tas yang sudah mengelupas kulitnya bagaimana? Wah, kalau tas nya tidak punya kenangan apa-apa atau itu tas pemberian mantan, absolutely langsung saya buang. Tapi kalau tas nya punya kenangan atau limited edition gitu, otomatis masih saya simpan. Cara membersihkannya pun sama seperti tas normal lainnya, mungkin yang diperhatikan lebih adalah bagian kulit yang mengelupas. Jadi saat kita mengoleskan cream polishbag, kita oles dari luar kulit yang terkelupas menuju ke dalam, agar kulit yang terkelupas tidak semakin lebar.

Ini tas mahar dari mas husband, sayang banget kulitnya keburu mengelupas.

Somehow, merawat koleksi barang itu bikin kita ngga pengen nambah barang lhooo. Weird but true. Coba deh kalau aja kita yang sudah sibuk dengan pekerjaan lalu juga ngurus rumah anak dan suami, kemudian ngeliat koleksi kita. Kayak jadi "wah banyak juga ya koleksiku", jadi kalau mau nambah koleksi, mikir dulu akan berapa lamakah ngebersihinnya haha.


Cara mengelola stres tiap orang pasti beda-beda. Dewasa ini cara mengelola stres ala saya adalah bersih-bersih rumah ditemani celotehan Kia si #singkekkriwul. Kalau temans gimana cara mengelola stres nya?

5 komentar

  1. Cara kita hampir sama mbaaa 😂

    Saya suka bangettt mandi sama lipat pakaian dan vacuum ruangan. Pokoknya kalau stres, larinya nggak jauh dari sana. Rasanya habis keramas dan pakai lotion wangi tuuuh jadi fresh pikiran 😆

    Selain itu, lipat pakaian adalah hobi saya. Lihat pakaian tersusun rapi, ada yang digantung dan dilipat rasanya menyenangkan. Ditambah tumpukan handuk dan seprai selimut yang rapi bisa buat mata saya sehat hahahahaha 🤣

    Tapi untuk urusan tas, saya nggak telaten mba. Sebab saya nggak pernah polish tas-tas saya. Paling hanya saya susun di lemari yang terjaga kadar kelembabannya (nggak too much) agar nggak gampang berjamur dan rusak 🙈 Sepertinya next time perlu hunting polish bag 😍

    Thanks for sharing, mbaaa 💕

    BalasHapus
  2. #toss mbak!hehe
    Kalau semuanya rapi, pasti bikin mata sehat ^^.
    Boleee saya bantu rapiin sinih tasnya mbak hihihi. Nanti saya dapat tiket wahana theme park nya yaaa xD

    BalasHapus
  3. Aku agak susah kalo pake cara ini mba :p. Yg ada malah makin stress, karenaaaa kalo udh bersih2, penyakit perfeksionisku kumat. Bersihinnya bisa detiiiiiiil byangetttt, dan bukan ngomel lagi kalo org rumah ga support. Bisa emosi jiwa... Jd kalo aku bersih2, aku kepengin itu orang2 rumah mdning kluar, yg jauh, dan lamaaa, sampe aku selesai hahahahaha.

    Skr aku jarang bersih2 sendiri, demi ga makin Sutris :p. Si mbak aja akhirnya.

    Kalo caraku ngilangin stress, dulu sblm pandemi sih pasti jalan kluar ato arrange liburan. Tp Krn LG ga bisa, aku jdnya lari ke bacaan dan......mandi hahahahah. Aku bisa tuh mandi sering, pake lulur dan pake parfume . Ada yg bilang, memakai parfum terlalu srg, itu tanda stress sbnrnya. Mungkin benar. Karena tiap aku ga mood, ku suka nyemprotin parfum, ke ruangan, baju, badan, apapun yg bisa aku cium aromanya. Trus lgs ngerasa enakan aja. Walo ga lama :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahihihi, mbak Fanny cocoknya jadi traveller sejati b^^d

      Hapus
  4. Sekarang tantangannya mengelola stres atas dampak pandemi. Karena sudah berbulan2 tentunya udah banyak tas dan dompet yang dibersihkan yah :)

    BalasHapus

Segitu dulu cerita kali ini. Terima kasih temans membaca artikel ini sampai akhir. Semoga bermanfaat.
Saya sangat ingin mendengar komentar temans setelah membaca. Silahkan, temans bebas berkomentar apa saja namun harap tetap menjaga kesopanan.
Sayang sekali komentar dengan subjek Anonymous akan terhapus otomatis, jadi mohon kesediaannya untuk memberi nama asli ya.
Terima kasih ^^.
Love, Lisa.