#SingkekKriwul - A Month in Al Hadi

Judulnya pakai English ya--terinspirasi dari mbak mbak blogger yang nulis "A day in my life" saat blogwalking kapan hari. Disini saya akan bercerita tentang kegiatan si kakak a.k.a #SingkekKriwul selama sebulan sekolah di Al Hadi.


Ngga kerasa ya uda sebulan aja sekolah disana. Apa saja ya yang sudah Kia dapat selama satu bulan ini?


Bangun Pagi

Yap, hal pertama yang berubah dari hidup si kakak adalah bangun pagi setiap hari!

Berangkat saat stasiun masih sepi~

 

Empat tahun kakak tinggal di Taiwan terbiasa seperti kebanyakan anak-anak orang lokal : bangun siang. Jam sembilan baru bangun, kadang jam sepuluh, jam dua belas juga pernah wakakak. Untung si kakak tinggal ama Ibu ama Ayah yang type manusia "night owl" ini. Coba tinggal ama Eyang, udah disiram air kalo jam sembilan belom bangun wakakak.

Saya kira hanya kakak lah yang suka bangun siang, rupanya beberapa teman yang punya anak balita juga terbiasa bangun siang. Engga semua, beberapa yang kenal aza. Santai sayanya saat si kakak bangun siang, kemudian ketika kakak mulai masuk sekolah dan dituntut bangun pagi, saya langsung gercep dong ubah mindset dan kebiasaan si night owl.

Rupanya gampang kok untuk tidak terpapar lagi, tinggal konsisten berubah dan tetapin jadwal yang benar. Kunci pertama, kalau mau tidur siang harus maksimal tidur jam satu dan bangun jam tiga, agar malam bisa tidur maksimal jam sepuluh. Kunci kedua, kalau mau jalan-jalan malam, maksimal sampai rumah jam setengah sepuluh dan langsung beberes--bersih badan lalu minum susu lalu tidur.

Alhamdulillah sekolah di Al Hadi bikin si kakak selalu semangat bangun pagi, jadi sebagai Ibu yang santuy ini ngga keluar effort banyak ya buat nyuruh anak tidur cepat dan bangun pagi. Tinggal bilang aja, "Kakak kalo besok mau sekolah, malam ini tidur cepat ya dan besok bangun pagi".


Makin Rajin Berdoa

Do you know if the environment can make your habit?

Yasss, saya merasakannya dan saya melakukannya ke anak-anak. Kalau semisal 'mood' seorang Ibu juga bisa mempengaruhi sifat anak, lalu apa yang bisa menghentikan jika iklim atau lingkungan tempat anak-anak tinggal bisa mempengaruhi kebiasaan anak? It is obvious, secara langsung maupun tidak langsung anak-anak yang otaknya masih bersih ini mampu menyerap apa-apa yang terjadi disekitar mereka.

Dan saya bersyukur ya Allah, alhamdulillah, kami akhirnya memilih sekolah bernuansa islam ketimbang sekolah umum. Saya dan mas husband sempat bayangin, kalau saja masuk sekolah umum pasti dikepala Kia bulan ini waktunya ngerayain halloween (mengingat kiblatnya Taiwan itu Amerika).




#SingkekKriwul dalam waktu sebulan kemarin sudah lancar bacaan sholat (dari niat hingga salam) dan hafal kurang lebih sembilan surat pendek (juz 30). Saya ingat awal masuk Al Hadi, Kia hanya hafal empat surat pendek saja : Al Fatihah; Al Ikhlas; Al Falaq; An Nas. Hari-hari pertama masuk kelas, saya tak serta merta langsung meninggalkan Kia, saya tunggui dia dari pagi sampai sore. Ketika satu kelas membaca surat pendek yang dia tidak hafal, saya melihat mulut si kakak diam tapi mata kemana-mana. Sesampainya di rumah, dia membuka buku juz amma nya dan mulai membaca satu persatu surat yang dibaca di sekolah. Dia membaca 'sendiri' setiap waktu hingga akhirnya dia hafal! Subhanallah..


Belajar Banyak Kosakata, Bahasa dan Good Manner

Al Hadi mengajarkan tiga bahasa dalam kurikulum sekolahnya : Zhongwen (bahasa mandarin Taiwan), Ingwen (bahasa Inggris), dan Arabic. Which is itu cocok banget buat Kia yang ngga bisa diam ini, ditambah sekolahnya full day (mulai jam 8 pulang jam 4), saya yakin dengan begitu otaknya secara langsung maupun tidak akan banyak menyerap kosakata dan bahasa dari teachers dan laoshi.

Ditambah lagi Al Hadi memiliki guru-guru yang sangat berkualitas. Ada teacher Maryam lahir dan besar di US, pengajaran beliau contains Montessori Lessons. Ada teacher Juwariyah yang lahir dan besar di Madinah, beliau datang di Al Hadi sebagai Arabic native teacher. Ada lagi teacher Nourhan asal Arab-Amerika dan beliau memiliki semangat untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap science untuk anak-anak. Semuanya di "back up" oleh guru-guru yang tak kalah berkualitas yakni laoshi Malika (selaku guru serba bisa) dan laoshi Fatimah (CEO dari Al Hadi School). 




Walau berkiblat ke Arab dalam pelajaran yang diberikan, namun dalam pengajaran manner diadaptasi dari orang Asia Timur yang serba cepat, cekatan dan disiplin. Yaa, selain mengedepankan akademis, Al Hadi juga menyisipkan pelajaran life skill yang jempolan punya, seperti makan sendiri, cuci piring sendiri, lipat sleeping bag setelah selesai tidur siang dll. Semua serba mandiri dan rapi. Satu bulan di Al Hadi, #SingkekKriwul benar-benar improve positif dalam kepribadiannya.


Jadi Punya Banyak Teman

Ini sudah sepaket nih sama sekolahannya, jadi punya banyak teman! Ngga hanya teman dari Indonesia, ada pula yang dari Mesir, Malaysia, Arab, Amerika, Taiwan, India dan beberapa diantaranya adalah blasteran dari negara-negara tersebut. Maasya Allah.

#SingkekKriwul yang rupanya berjiwa sosialis, masuk Al Hadi ibaratnya ingin selalu masuk paling pagi dan pulang paling sore, hanya untuk bertemu teman-teman dan guru-gurunya. Dia betah banget disana. Kalaupun hari berganti Sabtu dan Minggu, dia selalu bilang ingin segera masuk sekolah.


Memang lingkungan dan budaya yang baik akan mempengaruhi pemikiran dan sifat anak-anak ya. Dalam kasus ini adalah lingkungan sekolah yang mana #SingkekKriwul seharian berada disana. Sebulan yang menyenangkan ya kakak 💖


Source foto : Facebook Al Hadi Parents Group

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Segitu dulu cerita kali ini. Terima kasih temans membaca artikel ini sampai akhir. Semoga bermanfaat.
Saya sangat ingin mendengar komentar temans setelah membaca. Silahkan, temans bebas berkomentar apa saja namun harap tetap menjaga kesopanan.
Sayang sekali komentar dengan subjek Anonymous akan terhapus otomatis, jadi mohon kesediaannya untuk memberi nama asli ya.
Terima kasih ^^.
Love, Lisa.