Cherry Blossom, Lohas Park 樂活公園 dan Nangang, Liburan Serba Pink!



Hari-hari sebelumnya, tidak ketara kalau Kia menunjukkan minatnya pada warna Pink. Sampai ketika saya minta dia untuk memilih warna baju yang saya dan dia pakai. Baju saya ada blouse warna biru dan magenta, Kia bilang, "Ibu...PINK" berulang kali sambil ambil blouse magenta, padahal saya sebenarnya ingin pakai warna biru haha. Kemudian untuk baju yang dia pakai, Kia bilang, "PIIINKK". Saya ulangi bertanya lagi, dia tetep kekeuh bilang pink. Alamak, padahal pilihannya hanya ada warna biru hitam atau merah marun.

~oOo~


Jadwal ingin ke Lohas Park (Lè huó gōngyuán樂活公園) untuk melihat si cherry blossoms sebenarnya sudah kami rencanakan dari minggu lalu dan berangkat hari Rabu kemarin (yang kenyataannya gagal karena kemalaman berangkatnya). Tapi, alhamdulillah Jum'at kemarin kesampaian deh lihat bunga musim semi bermekaran.




Lohas Park ini merupakan salah satu tempat di Taipei yang ditumbuhi oleh cherry blossoms atau yang biasa kita bilang bunga sakura. Saat melihat google maps, Lohas park ini terletak di bantaran pecahan sungai Keelung dan menjadi salah satu batas antara Taipei City dan New Taipei City. Uniknya si cherry blossoms ini tumbuh disepanjang bantaran sungai gengs.


Kami datang hari Jum'at sore, dan wahhh sudah ada banyak pengunjung datang melihat keindahan si bunga sakura. Iya si, sudah masuk musim libur anak sekolah dan dekat dengan hari lebaran mereka Chinese New Year. Semangat berebut lokasi foto nih ahahahaaa xD





How to get there : Lohas park letaknya di distrik Neihu, stasiun MRT terdekat yakni Stasiun MRT Donghu (Brown Line). Kami naik bus 711 (karena paling cepat datangnya) dari stasiun Donghu lalu turun di Donghu Elementary School. Sebenarnya bisa jalan dari stasiun Donghu ke Lohas Park (karena berjarak hanya 850meter), tapi pertimbangan kami bawa stroller yang isinya #SingkekKriwul dan medan jalan yang ditempuh tidak bagus untuk pejalan kaki sehingga naik bus lebih baik. Dari Donghu Elementary School ke Lohas Park kami berjalan kira-kira 270meter. Untuk baliknya sama ya ;).

Sudah puas berfoto, waktunya manjakan anak. Dari baru datang, si #singkekkriwul ini sudah kepengen main perosotan aza. Padahal jaraknya lumayan jauh dari tempat foto lho, tapi Kia bisa melihat dengan jelas bentuk perosotannya. Berarti matanya sangat bagus fungsi pandangannya.

Saya pernah bercerita di channel youtube Limaura, kalau ada culture lokal dimana anak-anak tidak sembarang bermain di luar rumah. Setiap setelah pulang sekolah, mereka langsung pulang ke rumah. Secara para orang tua mereka juga sibuk bekerja. Lalu kapan waktu bermainnya ke luarnya? Ya saat weekend atau liburan seperti ini. Oleh karena itu 'park' di Taipei selalu identik dengan hiburan untuk anak-anak hingga lansia. Selain berbentuk ruang terbuka hijau, juga disediakan fasilitas alat olahraga untuk para lansia dan playground untuk anak-anak.




Pas ini hari libur anak sekolah, taman ramai playground pun otomatis juga ramai, jadi Kia bisa bersosialisasi dengan anak-anak sebayanya. Bagaiamana dengan orang tuanya? Saya pribadi senang saat lihat Kia senang ^^. Apalagi saat Kia ikut mengantri turun perosotan. Duh ya, anak gue uda gede aja nih, kasian kalau di rumah temannya cuma sama alat-alat rumah dan mainannya. Sekarang lepaskan nak, mainnya hati-hati yaa.

Saat update foto ke Eyang di Surabaya, beliau berkomentar, "awas lho nduk, ilang iku areke, podo sipit te". Tenang yang,, yang rambutnya kriwul cuma Kia doank koq hahaha.

Matahari hampir tenggelam dan sinarnya mulai meredup, saatnya Kia diambil dan dipeluk. Kami bertolak dari Lohas Park menuju Nangang untuk makan malam.


~oOo~


Lohas Park dan Nangang punya jarak yang berdekatan. Kami memilih Nangang sebagai tempat makan malam karena ada restoran yang menyediakan bahan halal dan ada restoran yang menyediakan makanan berbahan dasar serba sayuran (vegetarian). Selain itu, Stasiun Nangang letaknya di jalur biru yang mana nanti memudahkan kami untuk pulang (karena rumah kami dekat dengan stasiun jalur biru juga).

Cintanya saya ke negeri formosa ini, karena akses dan fasilitas umum lengkap aman dan cepat. Hampir di setiap stasiun MRT di Taipei terdapat berbagai mall yang lengkap dengan tempat berbelanja dan tempat makannya. Walau letaknya kebanyakan underground atau di bawah tanah, jangan remehkan keindahan arsitekturnya ya, yang saya tangkap beberapa diantaranya jauh lebih indah; bagus dan nyaman daripada yang di gedung bertingkat. Kadang nih, saat ada di underground gitu, daya tangkap sinyal smartphone saya tetiba berkurang, otomatis internet hape pun ngga jalan. Disitulah akses wifi mall berfungsi. Seperti kejadian kemarin, sama sekali ngga ada sinyal di hape saya saat makan di foodcourt mall bawah tanah Global Mall Nangang. Saya iseng nyalakan wifi dan yak langsung deh ketangkap akses wifi mall. Walaupun untuk umum, tetapi kecepatannya minta ampun deh ngga ada yang ngalahin!. Salut bangett saya.

How to get there : Bertolak dari Lohas Park kami berjalan menuju halte bus Donghu Elementary School. Kami naik bus 203 ke arah Nangang. --Kalau temans mabuk darat dan tidak terbiasa naik bus (supir bus Taiwan kebanyakan kalau nyetir suka main gas rem gas rem gaesss), setelah naik bus 203 bisa turun di Stasiun MRT Donghu. Dari stasiun Donghu lanjut ke Stasiun MRT Taipei Nangang Exhibition Center dan oper kereta Blue Line menuju ke Stasiun MRT Dingpu tapi turun di Stasiun MRT Nangang (satu stasiun setelah stasiun Taipei Nangang Exhibition Center). --Tapi kalau ngga ingin ribet oper-oper kereta, bisa juga kok langsung naik bus 203 menuju stasiun Nangang seperti yang kami lakukan #smile.

Usai makan malam, kami berkeliling mall untuk menurunkan begah di perut hehe.

#SingkekKriwul saya biarkan jalan dan menggandeng tangan saya. Sejurus kemudian dia melepaskan gandengan dan berjalan cepat menuju ke sebuah store yang berisi beberapa mobil-mobilan mini. Ngga pake tolah toleh, dia langsung memanjat naik ke sebuah mobil cantik berwarna merah muda cerah. OemJi anakkuuhhh.


Mas husband bilang, "Lihat sini bu, itu bisa disewa. Ngga mahal kok". Saat do'i bilang "ngga mahal", otak emak-emak saya langsung bermain. Berapa itu dibilang ngga mahal?

Untuk weekday, 10menit 100NT, 20menit 150NT dan seterusnya.

Mas husband pilih waktu yang 10menit sambil mengeluarkan dompetnya, tapi saya rasa 20menit dengan nambah hanya 50NT lebih kerasa puas. Do'i kemudian setuju dengan saya. Yes, emak-emak tak terkalahkan haha.

Do'i memberikan kartu penduduknya sebagai jaminan setelah membayar, lalu mbak laopaniang nya memberikan remot mobil ke saya sambil menjelaskan bagaimana kerja remotnya.

Hao de hao de.

Jalanlah si boneka kecil saya dengan mobil pink nya keliling mall hahaaaii. Sumpah lucu banget sih, gemyessss. Saya dan mas husband bergantian pegang remotnya. Lumayan capeg juga keliling mall.


Ngga kerasa waktu sudah menunjukkan pukul sembilan lebih, time to go home. Kami masih harus menempuh perjalanan satu jam lamanya. Yaa walau satu jalur kereta Blue Line, tapi ibaratnya kayak ngetan ngulon, dari timur menuju ke barat melewati 16 stasiun MRT.


~oOo~


Alhamdulillah liburan kali ini menyenangkan, pergi ke tempat yang baru nan indah!



Terima kasih teman sudah berkunjung dan membaca sampai akhir cerita curhatan saya hehe. Sampai ketemu di artikel selanjutnya ^^

28 komentar

  1. Aku memang baca Taipei itu lebih nyaman memang dibanding China bahkan HK :D. Tempat yg pgn aku datangin tp kok ya ga jadi2 :D.

    Kalo aja di dekat rumahku ada taman bagus gitu, akupun bakal ajak anak2 kesana mba. Mereka juga seneng kalo ketemu taman dengan tempat main kecil. Kadang kalo sdg di LN, aku juga seneng ajakin anak2 cari taman, supaya mereka bisa main bentar sebelum lanjut ke tempat wisata . Paling asyik pas di jepang, itu tamannya banyak :D. Jd si Kaka kalo udah liat ayunan di taman, langsung deh lari :D.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekaliii mbak Fanny ^^, Taiwan kata orang-orang memang ramah banget sama seperti di New Zaeland. Yuuukk main kesini, nanti dijemput di Bandara Songshan yak kalau dari Jepang ^^

      Hapus
  2. Hi, mba Lisa 😍 Asik banget, saya jadi seperti diajak jalan-jalan virtual hihihi ~

    By the way, di Taiwan sudah masuk musim semi, yaaa. Di Korea biasanya akhir Maret sampai awal April baru keluar 😆 Cantiiiik warna-warni pink cherry blossoms-nya, always love to see it. By the way, adik Kia lucuuuk banget dengan foto dua jari di pipi, too cuteeeee! 😍

    Thankfully, ikut senang, liburan mba sekeluarga berjalan lancar. Sehat selalu, mba Lisa 💕

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haloo mbak Eno, iyaa minggu-minggu kemarin saya lihat berita di TV kalau korea masih bersalju tebbeeell. Walau ketutup salju, tapi pepohonan yang katanya sudah berusia ribuan tahun itu masih terlihat cantik, bunganya jadi kayak bunga putih gituu.
      Sehat-sehat terus juga buat mbak Eno dan keluarga ^^

      Hapus
  3. Balasan
    1. Ayoo Mas Jhu, kalau visa visitor Taiwan dibuka langsung apply yaaa. Ato klo ngga sabar, bisa dicoba apply visa pelajar lanjut studi kesini ^^

      Hapus
  4. Aku pertama kali "jumpa" cherry blossom malah pas ke India. Haha. Kirain tadinya bakalan nemu kalau berkesempatan ke Jepang, duduk di bawah pohon sambil piknik kayak Nobita dan keluarganya. Kalau gak ada corona, mestinya tahun lalu aku udah ke Taiwan nih.

    Ini informasinya detil banget, sampe nama stasiunnya ditulis. Sangat berfaedah :) Dan, kalau nanti aku jadi ke Taiwan, aku udah tahu bakalan ubek blog mana untuk cari informasi detilnya. TFS mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huwii beneran mas di India ada cherry blossom? Padahal India masuk negara tropis yak?
      Yuppp,, colek kami yaa kalau uda di Taiwan. Siapa tau bisa kopdar nii hehe ^^

      Hapus
  5. Ternyata cherry blossom itu bukan cuma di Jepang ya? Baru tau ini. Jadi mupeng, ngeliat fasilitasnya yang walaupun untuk umum, tapi kondisi jiwa raganya kok beda sama di sini huff.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Indonesia masi dalam tahap menuju ke fasilitas terbagus mas. Harap bersabar dan terus dukung Indonesianya ^^

      Hapus
  6. Cantiiik nian itu bunga-bunganya warna pink syahdu 😍 Kalau cuma liat sekilas, bakalan ngira negeri jepang atau korea.

    Kalau di bekasi sini aja juga tuh kak yang mirip mirip gitu. Satu tempat penuh wahana mainan anak-anak dengan atmosfer musim semi. Tapi ya... artificial semua hahaha

    Fajarwalker.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biar kata artificial juga tetep buatan dalam negeri mas, wajib cinta ama produk produk Indonesia ^^

      Hapus
  7. Jadi ingat Mba, waktu kuliah saya jadi panitia symposium dan beberapa anggota kelompok dari Taipe. Mereka seru banget cerita tentang tempat tinggalnya masing-masing. Liat blog ini jadi keinget lagi cerita-cerita mereka. Bagus banget cherry blossomnya. Kirain cuma di Jepang dan Korsel aja loh yang ada cherry blossom gini..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahh iya mbak, klo sudah orang Taiwan ke luar negeri, biasanya mereka open minded sama suka komunikasi sama orang lokal.
      Hu.um cherry blossom ada di negeri subtropis, Taiwan masi negeri subtropis ^^

      Hapus
  8. Diawal minta warna pink, eh di akhir dapet juga warna pink (dalam bentuk mobil-mobilan) hahaha. Anw aku baru tau kalau serame ini tamannya. Karena bunga sakura bermekaran ya. Ada yang picnic ga mbak kaya di Jepang? Atau cuman foto-foto aja?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nii, anak perempuan nurun suka pink kek Ibunya hehe.
      Iya mbak, tamannya jadi langganan tiap tahunnya, makin rame karena pas liburan imlek plus bunga-bunga baru mekar ^^

      Hapus
  9. Emang cantik banget bunga sakura mau dari jauh atau dari deket asli cakep. Semoga bisa juga lihat bunga sakura yang rame secara langsung.

    Btw, di sana taman bermain buat anak mainannya bagus-bagus dan seperti terawat ya. Ngelihatnya foto anak-anak mbak main jadi ikutan seneng.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin,, semoga mas Zikri berkesempatan menikmati bunga sakura di negeri aslinya yaa.
      Betul bangeettt, salah satu kelebihan disini, fasilitasnya selalu terjaga, baik sama pemerintah maupun warganya ^^

      Hapus
  10. Aih kok ya pas banget lagi pengen baca perjalanan luar negeri
    Eh ada Kia dan ayah bundanya lagi di Taiwan dan cerita di sini
    Aku sampe sekarang cuma bisa membayangkan Taipei dari kartu pos eh lihat pemandangan bunga pink di sini jadi pengen juga kesana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Puokoknyaa mbak Amma klo ke Taiwan wajib colek kamiii yaaa ^^
      Aamiinnn

      Hapus
  11. Salah satu wish listku adalah datang ke negara2 yang ada cerry blossom-nya. Entah berupa taman-taman atau bahkan berupa festival. Penasaran banget, gimana indahnya negara-negara ini.

    Baca tulisan ini, rasanya ingin berdoa yang makin kencang supaya bisa segera kesana setelah pandemi berakhir

    BalasHapus
  12. Asiknyaaa wifi mall di sana kencang padahal untuk diakses umum.

    Hiwaaa si cherry blossom ini sungguh menggoda. Kapan yaaa aku bisa lihat cherry blossom di luar negeri? Habis yang di Kebun Raya Cibodas mekarnya kayaknya nggak wow gitu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asyik bangett mbaak, dimana-mana dapat akses terus wifinya ngga pernah lelet juga.
      Semogaaa kesampaian liat cherry blossoms di luar Indonesia yaaa, yg aslii ^^

      Hapus
  13. Hai mbak Lim... salam kenal

    ini pemandangan cherry blossomnya menawan sekali. Jadi inget kenangan saat mampir di singapore, ada bunga-bunga cherry blossom juga di sana. tapi tentu melihat langsung di taman gini lebih nyaman yaa..

    Oh di sana kalau weekday anak-anak nggak boleh main ya ke taman. Jadi anak-anak dilarang main ke taman kah? menarik juga aturan ini. Jadi weekend benar-benar quality time ya mbak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haloo mbak Ghina ^^.
      Cantik cherry blossoms nya ya ^^
      Bukan dilarang main mbak. Tapi kebanyakan para orang tua disini bekerja, sementara anak-anaknya sama ART gitu. Nah, mungkin agar terjaga keamanannya, selepas sekolah anak-anaknya langsung pulang ke rumah. Kebanyakan mereka pergi ke luar nya pas weekend, dimana orangtuanya juga libur. Begitu.. ^^

      Hapus
  14. Halo Mbak Limaura, salam kenal dari Keluarga Biru. Senangnya bisa merasakan hidup di luar negeri, meskipun pasti ada dukanya juga ya Mbak. Indah banget bunga sakuranya, pengin someday bisa melihat langsung di tempat asalnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga kesampaian keluarga biru melihat bunga sakura di tempat asalnya ^^. Jangan lupa colek yaa kalau lagi main ke Taiwan ^^

      Hapus

Segitu dulu cerita kali ini. Terima kasih temans membaca artikel ini sampai akhir. Semoga bermanfaat.
Saya sangat ingin mendengar komentar temans setelah membaca. Silahkan, temans bebas berkomentar apa saja namun harap tetap menjaga kesopanan.
Sayang sekali komentar dengan subjek Anonymous akan terhapus otomatis, jadi mohon kesediaannya untuk memberi nama asli ya.
Terima kasih ^^.
Love, Lisa.