Jalan-Jalan di Taipei Zoo, Ngga Cukup Sehari !

Beneran iniihhh, kalau mau ke Taipei Zoo (台北市立動物園), temans harus meluangkan waktu sehari penuh untuk menikmati keanekaragaman hewan dan keindahan disetiap sudutnya. Pasalnya, kebun binatang terbesar se-Asia ini memiliki luas gabungan 165 hektar dengan ruang publik sebesar 90 hektar.


Oiyaa, kalau mau ke Taipei Zoo, temans bisa langsung naik kereta Brown Line (BR/Wenhu Line) jurusan atau menuju ke Muzha atau Taipei Zoo. Tinggal duduk manis sambil menikmati pemandangan modernnya kota Taipei, lalu sampai deh di tujuan (ngga perlu oper-oper). Di ujung MRT brown line ini terdapat dua destinasi wisata : Maokong Gondola dan Taipei Zoo. Untuk Taipei Zoo kita harus keluar melalui Exit 1.


Taipei Zoo memiliki 2 kawasan pameran nih : Indoor dan Outdoor. Untuk Indoor dibagi jadi 9 area : pusat edukasi, rumah insektarium, lorong konservasi, teater anak-anak, rumah koala, rumah giant panda, rumah konservasi energi dingin, rumah amfibi dan reptil dan rumah pinguin. Untuk kawasan Outdoor dibagi menjadi 12 area : area binatang formosa, area taman pakis, taman kupu-kupu (lembah serangga), kebun binatang anak-anak, area binatang hutan hujan tropis asia, taman air, area binatang gurun, area binatang australia, area binatang afrika, dunia burung, area binatang yang tinggal di iklim sedang, dan taman lahan basah. Temans bisa lihat maps Taipei Zoo disini.


Maka dari itu, hmmm, kami menjelajah kebun binatang ini secara acak. Kami hanya punya waktu sekitar dua sampai tiga jam untuk menjelajah sebelum kebun binatang tutup. Pun ini musim panasss, pastinya ngga bakal tahan berlama-lama berada di outdoor.

Sebelum masuk area, kami diperiksa suhu terlebih dulu oleh petugas volunteer, sekarang sudah menjadi kewajiban walau sudah beberapa waktu Taiwan dinyatakan nol case covid. Eh, kebetulan mbak volunteer nya orang Indonesia yang nampaknya sedang libur kuliah. Ngga banyak ngobrol sih, takut keburu tutup kebun binatangnya heheh.

Cek suhu disini


Setelah dicek suhu dan kelengkapan (menunjukkan bukti kami punya ARC/Resident permit/ID Card), kami menuju ke mesin pencetak tiket. Yup, self service guys. Ngga perlu bingung ngga perlu khawatir, walau petugas di kebun binatang hampir tidak kelihatan (atau pas sedang istirahat ya mereka), di mesin pencetak tiket sudah tertera tata cara kalau mau beli tiketnya. Jadi, budayakan membaca ya ;).



Total kami dikenakan biaya 120 NT. Anak kecil tidak dihitung ya. Mau masuk ke kebun binatang, kami harus scan barcode dari kertas tiket (yang kami bayar di vending machine tadi) terlebih dulu baru pintu gate akan terbuka.

Masuk disini

Well, persis seperti yang saya baca di internet, kebun binatang ini buessaaaaarrr sekali. Waktu lihat peta nya bingung dong kami mau mulai dari mana dulu. Mana hawanya suwumukk puoll. Passs, saya lihat dikejauhan ada shuttle train station gitu. Wes naik aja itu dulu. Masalah nanti mau kemana, dipikir nanti wae, yang penting sekarang kena 'angin' dulu hahaha.

Menuju Shuttle Train

Shuttle train station ini berada persis disebelah rumah koala gengs. Kami membayar lagi 5 NT/orang untuk sekali jalan. Karena cuma 5 NT, kenapa engga bayarnya pakai Easy Card. Praktis ! Menunggu kereta nya yang sabar ya, ngga sampai 5 menit kereta nya akan datang lagi.



Shuttle train ini membawa kami menuju barat laut kebun binatang (jika dilihat dari peta). Sekitar 10 menit kemudian kereta berhenti di area outdoor dunia burung. Asyiknya di pintu masuk area ini ada penyewaan stroller gengs, secaraaa nantinya akan banyak jalan, jadi kalau semisal temans datang bawa bayi atau batita dan pas tidak bawa stroller, bisa pinjam disini. 


Melihat-lihat sekitar, hawa semakin panas. Bagaimana kalau ngadem dulu di area indoor. Yuuuukkk ! Kami langsung melesat masuk ke rumah amfibi dan reptil. Mak nyesss. Sambil ngadem sambil keliling. Kia sudah ngga sabar pengen turun dari stroller, kakinya uda loncat-loncat pengen lari-lari wakakak. Sabarr ya dek, sabaaarrr..



Koleksi rumah amfibi dan reptil ini sangat beragam. Mulai dari yang kecil seperti jenis kura-kura, lalu ada banyak macam ular, hingga buaya dalam akuarium pun juga ada. Subhanallah.

Keluar dari rumah amfibi dan reptil rupanya kami ngerasa kurang lama ngademnya huhuhu. Asli yaaa, musim panas di Taipei ini ngga seperti musim panas di Surabaya. Blasss ngga ada angin lewattt. Kalau ingatingat saat latihan menwa, yang namanya baju itu langsung kering walau habis lari-lari dan berkeringat hebat. Lah ini, yang namanya keringat ngga kering-kering. #mengeluhModeOn Astaghfirulloohh...


Melewati kandang beruang kutub, sayang ngga kelihatan beruangnya. Foto keluarga sajalah.

Kami langsung menuju ke utara : rumah penguin. Hmmm saya sudah bayangin ngadem se-adem-ademnya bikin pengen cepet-cepet kesana. Namun saat sudah sampai sana... Dinginnya ngga jauh beda saat di rumah reptil hahaha nasibbb.

Kalau tidak salah hitung, saya melihat ada dua jenis penguin di rumah penguin ini. Jika temans pernah melihat film Happy Feet yang pertama dan kedua, nahhh, koleksi penguin disini mirip dengan penguin yang ada di film tersebut. Di website resmi Taipei Zoo menyebutkan sebenarnya ada 18 spesies penguin yang ditemukan di benua antarktika dimana habitat aslinya sebagian besar dekat dengan perairan, namun yang dapat diadaptasikan dalam kebun binatang ada dua jenis : penguin raja dan penguin afrika. Lucu bangettt aslinya, sayang ngga bisa pegang. Pikiran saya dan Kia samaan hehehe.

Sudah lihat tas Kia yang berbentuk penguin? Lucu ya, bibirnya mirip bibir Kia hahaha. Ayahnya nih yang tetiba belikan Kia tas punggung itu saat berada di souvenir shop dekat dengan rumah penguin. Katanya uda yuk pilih satu sebelum barang-barang toko ditata Kia di lantai. Bhahahaha, Kia mah gitu orangnya, suka nata-nata.

Keluar dari rumah penguin, kami bingung mau kemana lagi. Yaudin jalan aja ngikutin arah lorong wkwk. Karena lumayan capek, kami beristirahat di sebuah taman kecil dekat dengan Hi-life. Kia yang ngga ada capeknya, berjalan-jalan kesana kemari. Ada seekor burung mirip spesies flamingo namun berwarna putih berjalan melintas didepan kami. Tanpa tunggu lama, Kia pun mengikuti burung tersebut.


Burungnya tidak terbang tapi jalannya sangat cepat. Kia cuma bisa duduk melihat burungnya pergi. Kemudian tiba-tiba ada seekor tupai datang dari belakang mas husband. Tupai tersebut mendatangi tas saya kemudian berjalan menuju stroller Kia. Nampaknya tupai itu mengendus sesuatu.

Oh hi !

Yakkk, si tupai mengendus ada bau harum kentang goreng dibagasi stroller Kia. Perhatian Kia langsung tertuju pada si tupai. Kia baru pertama melihat tupai (biasanya cuma lihat diyutub), bikin dia terus mendekati si tupai, bahkan ingin terus menyentuh si tupai. Padahal si tupai lagi asyik makan kentang goreng.

Kemana si tupai pergi, Kia mengikuti. Saat dirasa ada kesempatan jari mungil Kia mencoba menyentuh kepala tupai. Anaknya mah santuy, ortunya yang khawatir takut tupainya salah gigit.

Tupainya juga santuy ~

Usai tupai pergi, kami lanjut perjalanan. Ngga kerasa uda hampir jam 5, it means kudu cepat ke stasiun shuffle train tadi. Mas husband mengajak jalan sampai ke pintu keluar sih, saat dilihat di map yang tertampang besar didekat tembok, beuh, harus menempuh lebih dari 1000meter agar sampai ke pintu keluar. Lah yooo nangis.

Engga wes engga, naik kereta saja. Lebih cepat dan dapat angin hehe.



Byee


Ngga lama, kami sampai di pintu awal shuttle train dekat rumah koala. Sebelum keluar kebun binatang, rasanya kurang afdhol kalau ngga masuk ke Zoo Gift Shop nya. Masuk dan berkeliling, woowww harganya lumayan ngga menguras kantong gengss, tapi kalau beli banyakan yaa kalau ngga di rem juga bikin kantong bolong haha. Tapi beneran deh temans kalau belanja disini, dijamin puas karena ada banyak pilihan oleh-oleh dari Taipei Zoo ini.



Baiique, segitu dulu cerita ke kebun binatang Taipei ya, mamak mau main sama Kia dulu hehe. Temans bisa juga lihat hasil rekaman kami jalan-jalan ke Taipei Zoo di youtube channel Limaura ^^.


Ada yang sudah pernah ke Taipei Zoo ini? Share dong pengalamannya ^^

Sampai ketemu di artikel selanjutnya !

8 komentar

  1. Waaah jd referensi ku kalo nanti ke Taipei mba. Gede juga yaaaaa. Tiap kali ke negara 4 musim, jujurnya aku ga pernah pas summer. Ga kuat panasnya :p. Selalu pas winter, Krn aku suka dingin juga.

    Taipei aku ga jadi Mulu nih mau kesana. Padahal sebelum pandemi BHI pemegang bisa Schengen yg blm 10 THN, bisa msk Taipei free visa. Aku kebetulan ada. Eh malah pandemi skr :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau Taiwan sudah dibuka untuk turis, langsung cuss kesini mbaaak, siapa tau kita bisa kopdar :D
      Untuk saat ini dibukanya masih untuk pelajar sama diploma gitu.. Semoga musim gugur tahun depan sudah buka, dijamin asyik mbak kalau jalan pas musim gugur gini hihihi.

      Hapus
    2. Aaamiiin :D. THN depan memang berharap bgt bisa traveling lagi mba. Ga harus yg jauh bgt kayak eropalah. LBH ribet juga bisanya. Mnding yg gampang dan murah dulu kayak Taiwan ini :D. Musim gugur paling asik yaa di sana ;)? . Selama ini aku seringnya pas winter Mulu klo liburan ke negara 4 musim.

      Hapus
    3. Betuuullll. Saya tunggu ya mbak ^^ #eh ngarep hehe

      Hapus
  2. Wow, kebun binatangnya luas banget,ya. Bersih juga dan sangat terawat. Mungkin karena mau tutup ya jadi sepi. Kalau lagi rame pasti tambah seru, ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bangeeett mbaaakk. Hari itu walau mau tutup juga masih ruamee mbak. Mungkin karena tempatnya yg luas, makanya ngga keliatan walau banyak pengunjung sekalipun hihihi.
      Yuk jalan-jalan kesini mbak :D

      Hapus
  3. Hi mba Lisa,

    Seru banget yah bisa jalan-jalan ke zoo, saya jadi rindu mau ke zoo tapi sampai sekarang masih belum bisa sering ke luar rumah. Sebab was-was rasanya takut tertular Corona hehe. Thankfully, di Taiwan sudah zero case 200 harian yah (dari berita yang saya baca), semoga akan terus zero case selamanya hingga one day kembali buka pintu untuk turis internasional :D

    By the way, saya suka Taiwan saat musim gugur, cantiiiik soalnya <3

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga Indonesia juga segera 0 case covid ya mbak..
      Kalau mbak Eno main ke Jeju lagi, mampir Taipei dong mbak,, hehe

      Hapus

Segitu dulu cerita kali ini. Terima kasih temans membaca artikel ini sampai akhir. Semoga bermanfaat.
Saya sangat ingin mendengar komentar temans setelah membaca. Silahkan, temans bebas berkomentar apa saja namun harap tetap menjaga kesopanan.
Sayang sekali komentar dengan subjek Anonymous akan terhapus otomatis, jadi mohon kesediaannya untuk memberi nama asli ya.
Terima kasih ^^.
Love, Lisa.