#FoodPhilosophy Trip Surabaya : Kulineran Bareng Hemaviton Cardio




Beware, it is a trap!

Membaca artikel berikut akan memberikan dampak pada mata dan perut anda.



***


Anugerah mana yang bisa didustakan ketika menjadi blogger terpilih ikut acara tanggal 8 April 2017 di kota bersejarah, Surabaya. Personal chat wasap dari om Budiono emang bikin mata berbinar-binar. Oh ya, ada yang tau acara apa sih ini? Buat temans yang Sabtu kemarin sedang stay on instagram dan twitter, pasti deh uda kepoin tagar #FoodPhilosphy #FoodPhilosophyTrip. Yhaaa~ ini adalah acara kulineran yang diadakan oleh hemaviton cardio, ditemani oleh Chef Ken plus seorang pakar nutrisionist Dr. Fanny Immanuddin, dan pesertanya adalah mayoritas dari food blogger Surabaya.

Dengan diantarkan bus kami menuju beberapa destinasi untuk makan, jalan, makan, makan, makan, masak, makan dan makan lagi. Begitulah kira-kira gambaran dari perjalanan ini. Selain pikiran yang kaget diawal ketika pertama kali melihat rundown acara yang kebanyakan agenda “makan” (hehehe), perut dan badan saya rupanya juga sempat kaget di pertengahan acara. Padahal saya suka dan hobi makan. Apa karena efek dari makanan hari ini termasuk makanan kelas berat semua ya? Hihihi #mewek. Untung aja, kami dibekali Hemaviton Cardio dan Hemaviton Glucare. Hmmm…

Dih Lis curhat mulu, bikin penasaran ajah. Ya udah, ini saya ceritain ya, in sya allah dengan detail, jadi duduk yang manis ya. Ada delapan destinasi yang dikunjungi selama 15 jam #FoodPhilosophy Trip hari ini. Apa saja?


***


#FoodPhilosophy Trip Surabaya 2017 berawal di Hotel Swiss Berlin Manyar. Ke 20 teman bloggers wajib dicek kadar kolesterol dan gula darahnya dulu sebelum berangkat kulineran.


…kalo gak tinggi kolesterolnya ya bukan food blogger namanya…


Pukul 06.30 saya sampai di hotel, kemudian mengisi absensi dan mendapat urutan ketiga untuk diambil darahnya.

Senut-senut

#Glek. Saya paling takut sama yang namanya “diambil darah”, karena sudah pasti ada sebuah benda lancip yang mencubles kulit. Benar saja, setelah mbak Yuni giliran saya untuk di “tembak”. Saya memotivasi diri agar loncat dadakan dengan mengingat wajah berseri-seri mbak Yuni ketika jemarinya dicubles sama lancing device. Tapi…tetap saja, saya masih tegang. Apesnya saya, ketika jari tengah sudah dicubles dan darah sudah digoreskan ke meteran test, rupanya mbak petugasnya salah meletakkan meteran glukosa ke alat test kolesterol (mungkin karena itu alat tidak bekerja). Karena menunggu terlalu lama, darah di jari jadi kering dan tidak mau keluar (mbak petugasnya tetap memencet jari saya dan terus memaksa darah dijari untuk keluar, itu yang bikin jari senut-senut kemeng coy). Dan ujung-ujungnyaaa, jari telunjuk saya yang gantian mau dicubles. Gusti Allah…

Seorang mbak cantik datang (namanya kurang tau karena belum sempat kenalan) dan menyarankan untuk mengubah jarum tembak ke nomor 4 (karena sebelumnya jarum tembak ada di nomor 2) agar lubang kulit yang dibentuk lebih besar dan darah akan keluar dengan leluasa. #Glek. Saya beneran merinding dan sengaja tidak melihat alat tembak itu. Saking banyaknya darah yang keluar dari jari tengah, mungkin cukup mengisi 5 meteran test.

Adegan pengambilan darah telah berakhir dan saya sangat bersyukur. Sekarang menunggu alat tersebut bekerja. Sekitar kurang lebih tiga menit menunggu, hasil kolesterol dan gula darah saya keluar.

Kalau kamu ?

Angka yang ditunjukkan dari alat test kolesterol adalah 133, sementara untuk alat test gula darah 127. Mbak petugasnya mengatakan untuk kolesterol saya masih baik karena masih jauh dibawah angka 200, sementara gula darahnya dinilai tinggi karena normalnya gula darah manusia tidak lebih dari angka 120. Hmmm…

Usai cek kolesterol dan gula darah, peserta diberi goodie bag, diminta untuk berganti baju dan bersiap untuk berangkat. Penasaran sama apa isi goodie bagnya, saya bersama teman bloggers lain membongkarnya di kamar mandi. Isinya : 1 kaos acara, 1 handuk kecil, 1 tepak plastik berlabel Hemaviton, 3 kotak Hemaviton Cardio, 2 kotak Hemaviton Glucare, 1 strip Hemaviton Skin Nutrient, 1 gantungan kunci unik berlabel Hemaviton. WOW.

Dok. #FoodPhilosophy Trip



Hotel Swiss Belinn Manyar
Jl. Manyar Kertoarjo no. 100 Surabaya 60231
(031) 5946868


***


Perjalanan kuliner pertama kami adalah menikmati Soto Tapak Siring, soto daging dan jeroan khas Madura.

Dalam perjalanan chef Ken menjelaskan tentang resep dan sejarah soto daging dan jeroan ini. Yang menjadi pertanyaan dia dan tak terkecuali saya adalah bagaimana bisa orang tua jaman dahulu memilih kunyit sebagai salah satu komponen penting bahan pembuat soto. Apakah karena mereka telah mengetahui bahwa kunyit mengandung bahan aktif yang dapat mengurangi potensi kolesterol dan diabetes pada tubuh manusia, atau hanya digunakan sebagai pewarna kuning saja. Apapun tujuannya, kunyit tidak bisa dilepaskan dari yang namanya soto dan juga sebaliknya, seperti akang yang tidak bisa lepas dari ingatan saya #tsaahh #kibasjilbab.

Hehehe

Selain rasa yang sudah tak diragukan lagi enaknya, ada beberapa kelebihan dan keunikan yang saya temukan di Soto Tapak Siring cabang Dharmahusada ini. Pertama, kita bisa memilih aneka isi dari soto tersebut, bisa hanya daging saja atau jeroan saja atau bahkan dicampur. Kedua, soto disajikan terpisah dengan nasinya. Ketiga, nasi dengan ukuran porsi sekepal dibungkus dengan daun pisang. 


…biasanya untuk perempuan bisa menghabiskan dua bungkus nasi disini…


Hwoooww


Sayangnya perut hanya bisa menghabiskan satu bungkus nasi dengan lauk daging soto. Sementara berbagai jeroan dalam mangkuk saya tinggalkan. Maaf ya jeroan…


Soto Tapak Siring Cab. Dharmahusada
Jl. Dharmahusada no. 14
Surabaya


***


Instagram @thebiggerchef

Lanjut ke destinasi kedua : Tugu Pahlawan. Ahaaiiiyy waktunya menghancurkan makanan diperut dengan aktivitas berjalan. Jadi setelahnya bisa makan lagi xixiixxiixixi.

Jalan-jalan

Walaupun saya sudah terhitung sangat sering mengunjungi Tugu Pahlawan dan musiumnya, tapi saya merasa tempat bersejarah bagi warga Surabaya ini tidak pernah kehilangan pesona tangguhnya.

Gagah !

Sekitar kurang lebih 30 menit saya berkeliling dan mengakrabkan diri dengan teman bloggers. Sueneng buangett!


Monumen Tugu Pahlawan
(Heroes Monument)
Jl. Pahlawan Surabaya 60174


***


Sate Klopo Ondomohen Bu Asih menjadi destinasi ketiga hari ini. Pak Sopir bus mengingatkan agar penumpang turun dengan cepat karena ditakutkan akan terjadi kemacetan disepanjang jalan walikota mustajab. Inggih bapak..siap.



Yeiyy makan lagi! Hmmm… Bau asapnya itu lho, menggodaahh.

Ada dua opsi sate jika temans ingin makan disini, ada sate daging dan sate ayam. Bentuk potongan sate daging lebih besar ketimbang sate ayam. Tentu saja kedua opsi sate tersebut sama-sama dibalut dengan bumbu rahasia dan yang paling khas adalah ada rasa dari kelapanya. Hmmm…

Hampir saja tidak dapat tempat duduk karena saking ramainya pembeli yang ingin makan ditempat. Eh iya, ini juga pas di jam makan siang. Setelah mengantri beberapa menit, saya mendapat tempat duduk bersama mbak Intan; Vivi; Eka dan Lidia. Seorang mbak pelayannya menawarkan mau minum apa, dan tiga menit kemudian dia datang membawa lima piring sate klopo daging, tiga gelas es teh manis, dua botol air mineral kemasan dan 1 porsi nasi.

Ke empat teman bloggers kaget secara bersamaan karena dalam satu piring terdapat 10 tusuk sate klopo daging. Untung saja hanya pesan satu piring nasi untuk berlima. Saya kagetnya belakangan saat akan makan, biasanya bisa menghabiskan satu piring nasi dan 10 tusuk sate daging klopo, tapi sekarang nampaknya akan berbeda.

Heelluuukk

Benar saja, dari lima cewek-cewek ini, hanya tiga orang yang bisa menghabiskan 10 tusuk sate tapi tanpa nasi. Nasinya tercuil sedikit karena hanya saya yang makan, fiuh, mubazir deh jadinya. Saya dan Vivi menyisakan lima tusuk sate, kemudian meminta mbak pelayan untuk membungkusnya saja.

Perut dan kepala mulai kaget, selama perjalanan menuju destinasi berikutnya saya menahan pusing dan mual. Hmmm. Ada yang ga beres sama badan. Silvi menganjurkan untuk mencoba Hemaviton Cardio. Iya ya, kenapa engga dicoba. Tanpa pikir panjang, saya meminum satu kapsul salut Hemaviton Cardio. Lumayan ya, setelah minum kepala jadi ringan. Saya siap untuk makan lagi! #eh


Sate Klopo Ondomohen Bu Asih
Jl. Walikota Mustajab no. 36 
Surabaya


***


Destinasi selanjutnya adalah Bebek Sinjay Bangkalan.

Untuk mencapai tempat bebek Sinjay, kami melakukan perjalanan panjang melalui jalan Kapasan yang tidak pernah lepas dari yang namanya kemacetan, kemudian melewati jembatan Suramadu yang memiliki panjang kurang lebih 5.438 meter.

Suasana dalam bis mendadak sepi ketika bis melaju menuju kota Bangkalan. Para penumpang sedang asyik dengan gadget masing-masing, ada pula yang dengan santainya menikmati tidur siang. Tidak tinggal diam, sang pembawa acara meramaikan suasana dua kali. Yang pertama ketika bis menerobos kemacetan di jalan Kapasan, dia membagikan door prise, syaratnya peserta harus menjawab pertanyaan terlebih dulu.


Berapakah lebih tepatnya panjang dari jembatan Suramadu?
Lima ribu empat ratus tiga puluh meter.


Aldi anggota Plat M mengangkat tangan dengan sigap dan jawabannya mendekati jawaban yang benar. Dia mendapat door prise. Yuhuuu~ Selamat Aldi!

Yang kedua ketika bis melalui jembatan Suramadu. Pembawa acara meminta om Budiono untuk sedikit menjabarkan tempat-tempat kuliner di Surabaya yang bisa menjadi jujukan selain destinasi kuliner hari ini. Om Budiono dengan asyiknya menjabarkan tempat makan mulai dari soto daging, sate babad, lontong balap, tahu campur, dan aduhh semua penjelasan om Budiono bikin perut berbunyi. Padahal ya barusan sate klopo aja ngga abis, minta dibungkus.


Kami sampai di Bebek Sinjay Bangkalan. Adududududdduuuuhhh ramai sekaaaliiii~. Full of people-people kelaparan #eh. Mereka rela mengantri panjang demi menikmati bebek yang terkenal akan bumbu koya dan sambal pencitnya ini.

Saya bersama Silvi, mbak Intan dan Lidia mendapat tempat duduk tepat disamping bapak peracik es kelapa. Mbak Intan memesan tiga butir es kelapa, dan saya hanya minta sebotol air mineral. Secara bergantian Silvi dan Lidia mencari toilet dan mushola lebih dulu, sementara mbak Intan dan saya menjaga barang-barang. Mbak Yuni datang bergabung di meja kami. Es kelapa datang tiga menit diantar oleh bapak peracik es kelapa, kemudian disusul lima piring nasi bebek sinjay lima belas menit kemudian diantar oleh seorang kru kameramen. Wah, terima kasih dan bismillahirrokhmaanirrokhiim, selamat makan!

Subhanallah...

Do you know what, porsi nasi dari bebek Sinjay ini sungguh amat teristimewah. Saya selalu tidak pernah bisa menghabiskannya. Untung saya membawa tas kresek kecil-kecil, jadi saya bisa "membungkus" sendiri. Hahaha, tidak mubazir khaaan. 


Bebek Sinjay Bangkalan
Jl. Raya Ketengan no. 45 
Burneh, Kab. Bangkalan, Madura


***


Kami kembali melalui perjalanan panjang menuju destinasi ke lima : Zangrandi Ice Cream. What? Ice Cream? Can't wait!


Chef Ken mengatakan bahwa dari destinasi kuliner hari ini yang paling berpotensi menimbulkan kolesterol jahat dalam tubuh adalah ketika kita makan bebek. Lho kenapa chef?

Dokter Fanny menjelaskan bahwa sebuah bahan makanan yang diproses dengan pembakaran tinggi akan menimbulkan potensi peningkatan lemak jenuh dan ketika makanan tersebut masuk dalam tubuh manusia maka akan membuat kadar kolesterol dalam darah meningkat. Dan dari makanan yang sudah kita makan, jika ditilik dari proses pembuatannya maka proses penggorengan bebek lah yang memiliki potensi lemak jenuh tinggi. Jika tidak diimbangi dengan asupan makan lain atau minum hemaviton cardio, maka kolesterol jahat akan menyumbat pembuluh darah dan akan menimbulkan penyakit stroke atau jantung koroner. 

Hmmm... Jadi... Hayo siapa yang tadi habis sepiring bebek dan ingin tambah lagi? Segera minum Hemaviton Cardio gih.


Sampai di Zangrandi Ice Cream tepat pukul tiga sore. (ting !). Ingat Lis, jangan banyak-banyak makan ice cream, gula darahmu diatas normal sudah! #mulutmanyun ketika ingat-ingat hasil tes tadi pagi. Baiklah,, saya hanya incip-incip, tapi rata semua rasa yaa wkwkwk. Ga khawatir kok... Kan ada Hemaviton Glucare.

Ssluuurrrppp

Siapa sih yang tidak kenal sama Eskrim Zangrandi, eskrim legendaris buatan Roberto Zangrandi berkebangsaan Italia yang sudah terkenal sejak tahun 1930-an ini masih mempertahankan cita rasanya hingga sekarang. Bukan hanya cita rasanya, tempatnya pun tidak berubah secara signifikan. Tidak akan pernah kalah dengan gerai ice cream yang mulai menjamur di Surabaya. Tapi jangan ditanya kalau soal harga yaaa huehehehe. Ada harga ada rupa lah ya.

Sudah ah, yok nikmatin aja ice creamnyah. Ada empat rasa yang tersaji di meja kami : coklat, vanilla, kopi dan durian. Hmmm #ngilu saking enaknya. Lalu sebagai pemungkas, datang eskrim rasa kopyor dan coklat. Sikatt semuanyaaahh!

Cuek sama gula darah tinggi, kan ada Hemaviton Glucare


Zangrandi Ice Cream
Jl. Yos Sudarso no. 15
Surabaya


***


Masih belum berhenti lho ini ceritanya, masih ada dua tempat lagi yang dikunjungi. Masih kuat kan mata dan perutnya?hehehe

Hiyaaa, kami lanjut cuss ke destinasi berikutnya : Pipe and Barrel. Hwow! Ada yang tau tempat apa ini? Atau ada yang sudah pernah kesini? Pastinya ada dongs, saya aja yang ketinggalan huahahaha.


Pipe and Barrel a.k.a Pipa dan Drum adalah sejenis restoran yang nongkrongable bingits (udah able pake bingits), yang didirikan sama Chef Ken. Konsep restorannya emang vintage dan anak muda banget, ada indoor juga outdoor. Sayang sekali saya tidak sempat berkeliling hiks hiks, dampak terlalu fokus sama acara dan henpon yang mulai lobet.

Kru kameramen mengaba-aba bloggers untuk masuk secara bersamaan. Dari halaman menuju tempat indoor kemudian menuju tempat outdoor. Disini kita tidak sepenuhnya makan lho ya, tapi juga ada acara masak-memasak yang dipandu oleh chef Ken sendiri. Hmmm... Masaakk... *naik-naikin alis*.



Menunggu chef Ken berganti kostum memasak, saya dan Silvi numpang sholat Ashar terlebih dulu. Tak disangka, acara tiba-tiba dimulai dan otomatis kami akan ketinggalan. Chef Ken menjelaskan beberapa rules sembari menunggu peserta yang sedang sholat. Usai sholat, saya dan Silvi gabung dengan teman bloggers karena tidak kebagian kitchen mini set. Silvi dengan Lidia dan saya dengan mbak Yuni. Yuhuu~ mari kita masak!

Ada bahan plus alat lengkap, dan ada secarik kertas berisi resep Spicy Wings with Salted Egg Sauce alias Sayap Ayam Pedas Telur Asin. Kami diminta secara mandiri untuk memasak tanpa ada demo memasak dari chef Ken sebelumnya. Yes! Kami pasti bisa!

Bawang putih diiris, jahe diiris korek api, daun bawang diiris, bawang merah diiris, daun jeruk diiris tipis, telur asin dipisah antara kuning dan putihnya, semuanya menggunakan pisau dapur yang besar dan tajamnya hampir sama seperti celurit sawah huahahaha. Walau pisaunya jauh lebih besar dari tangan, saya harus bisa menyelesaikannya tepat waktu. Butter dimasukkan dalam penggorengan kemudian menumis bahan dan putih telur asin, kemudian dimasukkan ayamnya, lalu kuning telur asinnya, lalu garam dan gula.

Chef Ken datang membantu saya menumis dan melempar-lempar (baca : mengaduk ala chef) bahan dari penggorengan agar semuanya tercampur rata (tanpa bantuan sutil kayu). Kalik ya chef Ken kasihan sama saya yang ketinggalan memasak (karena datang terlambat abis sholat), jadinya saya dibantuin. Mbak Yuni nya entah pergi kemana, mungkin masih sibuk mendokumentasikan acara...hiks hiks.

Dan masakan saya pun jadi! Mas pembawa acara yang sedari tadi duduk di sebelah mini kitchen set saya meminta incip masakan saya. Dia bilang enak lho. Eh masak? Saya tidak percaya huahaha, malahan saya kira masakan akan gagal di rasa bumbunya. Pas saya coba, eh iya, enak juga... Pasti ini karena dibantuin sama chef Ken wkwkwk.

Waktu sudah habis dan giliran chef Ken yang mencicipi satu persatu masakan peserta. Hmmm, berbagai penilaian dan reaksi teman bloggers terlihat mantap semua, pasti masakan mereka jauh jauh lebih enak dari punyaku. Giliran chef Ken mencicipi masakanku. Karena penggorengan punya saya sudah diambil oleh mas pegawai pipe n barrel dengan maksud dibersihkan, jadi chef Ken mencicipi masakan dari wadah plating.


Hmmm, good..
Iya lah good, wong saya dibantu sama chef Ken..
Lho, kan yang banyak memasak ya kamu.
Terima kasih chef..hehe




Yang ditunggu pun tiba, chef Ken mengumumkan juara 1, 2 dan 3 yang masakannya terenak. Aldi, mbak Intan dan Lidia+Silvi memenangkan lomba memasak kali ini. Yeeaaaiiiyyy,, selamaaatttt temaaann! ^^. Saya sempat mencicipi masakan Lidia dan Silvi, mmmhhhh bumbu telur asinnya yang kerasa banget, uwenak buangettt, pantas jadi juara! Ini yang dinamakan friendship goals! ^^

Usai memasak kami bersantai, mengobrol dan menikmati hidangan kudapan yang disediakan sambil menunggu adzan maghrib. Setelah selesai sholat maghrib bergantian, kami move ke destinasi selanjutnya dan yang terakhir.


Pipe and Barrel
Jl. Polisi Istimewa no. 22
Surabaya


***


Destinasi ke delapan yang menjadi destinasi terakhir perjalanan wisata kuliner hari ini adalah Terminal Seafood. Ayo kitaaa!! Makan lagi...

Di sepanjang perjalanan menuju destinasi terakhir, dokter Fanny menjelaskan tentang kadar kolesterol dari makanan seafood dan menyarankan agar lebih memilih masakan laut yang dibakar ketimbang yang dimasak dengan saus padang dan kawan-kawan. Tenang dokter, kan ada Hemaviton Cardio hehehe.

Dok. foodgrafer

Sampai di Terminal Seafood! Lagi-lagi kru kameramen meminta peserta bloggers untuk masuk secara bersamaan. Dan saya tidak sabar ingin segera makan seafood! Nyaammm~

Dua orang menyambut kami didepan pintu masuk Terminal Seafood dan mempersilahkan untuk naik ke lantai dua, ruangan untuk rombongan kuliner #FoodPhilosophy berada di ruangan VIP 2. Pas saya masuk keruangan tersebut, LHO, kok sepi...? Eh lhadalah ternyata baru saya yang masuk duluan, sepertinya saya terlalu bersemangat.

Tiga meja bundar telah disiapkan untuk rombongan. Jadi ingat konferensi meja bundar #eh. Saya bersama ke 8 teman bloggers : Vivi, Aldi, Eka, Sayadi, mas Eko, mas Zamroni, Aya, mbak Yuni dan mbak Avy sudah siap menyantap kuliner terakhir malam ini.

Satu persatu makanan seafood dihidangkan keatas meja kami.

Hmmm

Tapi.....

Kami harus menunggu untuk tidak makan dulu, karena Vivi dan Aldi harus diambil gambarnya untuk mempromosikan produk PT. Tempo Scan Pasifik TBK ini.


Gusti... Ini berbagai makanan seafood didepan saya seolah menari-nari memancing nafsu makan...


Empat puluh tujuh menit pun berlalu, dan kami akhirnya makan juga. Sorak sorai suara kami "yang akhirnya makan" ini memenuhi seluruh ruangan. Sampai-sampai chef Ken tertarik untuk melihat kami yang makan belakangan..hahaha.




Terminal Live Seafood
Jl. Manyar Kertoarjo no. 40
Surabaya


***


Dengan berakhirnya perjalanan, berakhir pula perjumpaan kami hari ini.

Tapi ijinkanlah saya untuk menyampaikan beberapa patah kata #halahh.

Seorang blogger, yang kebanyakan pekerjaannya adalah dibelakang leptop dan sedikit banyak bisa dikatakan kurang gerak karena posisinya kita dituntut untuk duduk dan berfikir. Ada banyak resiko akibat dari kurangnya gerak tubuh, diantaranya berat badan berlebih atau kegemukan; hipertensi; naiknya kadar gula dan kolesterol jahat dalam darah. Hmmm, mungkin jika berat badan berlebih bisa diturunkan, dan jika terjadi hipertensi bisa diakalin dengan memakan atau meminum bahan penurun tekanan darah.

Tapi bagaimana jika terjadi penyumbatan pembuluh darah akibat menumpuknya kolesterol dalam darah secara tiba-tiba? Atau naiknya kadar gula karena terjadi kekurangan hormon insulin? Hmmm... Untuk mencegahnya kita wajib mengatur pola hidup sehat dan pola makan kita. Selain itu, Hemaviton Cardio dan Hemaviton Glucare juga dapat membantu mengurangi kolesterol dan diabetes lho, disarankan banget untuk dikonsumsi oleh penderita kolesterol dan penderita diabetes.



Hemaviton Cardio memiliki komposisi bahan Phytosterol alami yang dapat mengurangi kolesterol jahat dalam darah. Jika temans terlanjur memiliki kadar kolesterol tinggi, disarankan untuk minum Hemaviton Cardio rutin 3x sehari pada waktu makan atau setelah makan. Nah tapi ada anjuran pakainya ya, pada saat mengkonsumsi Hemaviton Cardio, temans juga wajib untuk diet makanan rendah lemak dan berolahraga secara teratur.

Untuk Hemaviton Glucare cocok dikonsumsi bagi pecinta makanan dan minuman manis (seperti saya hehe), karena tiap kaplet salutnya mengandung Chromium nicotinate yang berfungsi untuk mengatur kadar gula dalam darah. Cara pemakaianpun tidak jauh berbeda dengan Hemaviton Cardio, yakni dikonsumsi rutin 3x sehari saat atau setelah makan.


Hmmmhh, banyak sekali yang saya dapatkan hari ini, dari wisata kuliner bersama teman bloggers, ilmu mengolah masakan dari chef Ken hingga pengetahuan tentang kesehatan dari dokter Fanny.

Terima kasih semuanya ! Kalian KEREN !

1 komentar

  1. Ah senangnya bisa duduk bareng sama mba Lisa seharian penuuuh. Kenyang bareng, bahagia bareng :D

    BalasHapus

Segitu dulu cerita kali ini. Terima kasih temans membaca artikel ini sampai akhir. Semoga bermanfaat.
Saya sangat ingin mendengar komentar temans setelah membaca. Silahkan, temans bebas berkomentar apa saja namun harap tetap menjaga kesopanan.
Sayang sekali komentar dengan subjek Anonymous akan terhapus otomatis, jadi mohon kesediaannya untuk memberi nama asli ya.
Terima kasih ^^.
Love, Lisa.