Hakikat Perempuan


Sejenak aku tak bernafas saat pertama kali membaca cuplikan kalimat (yang aku beri warna merah muda) dan tiba-tiba aku seperti melayang saat aku memejamkan mata dan membaringkan kepalaku diatas tempat tidur (sementara badan duduk di lantai karpet kamar).

Aku menarik nafas dan berfikir : jadi selama ini hakikat perempuan itu seperti apa? Apakah memang dia hanya sebatas tulang rusuk? Yang ketika didunia, untuk perempuan yang taat hanya tinggal dirumah dan mematuhi semua perintah suaminya? Yang mengurus rumah, keluarga dan anak-anak mereka? Yang kebanyakan dari golongannya menjadi penghuni neraka? Jika ada laki-laki yang taat pada agamanya, yang di dunia (semisal) teramat mencintai perempuan (istri) nya, namun ketika di akhirat nanti mereka bisa memilih gadis-gadis cantik bermata indah di surga? Kalau begitu tidak ada yang namanya cinta sejati dong...?

Oh, dangkalnya pemikiranku...

Disela kerisauanku, timbul kelegaan dalam hati. Aku menarik nafas lagi dan menghembuskannya dengan perasaan lega, namun ternyata masih teramat berat untuk mengatakan Alhamdulillah.

Aku lega, karena dari sinilah aku tidak perlu "terlalu" mengutamakan penampilan dengan mempercantik diri. Untuk apa, jika aku terlalu mempercantik diri dengan membuang waktu dan membuang uang, namun pada akhirnya orang yang baik dan taat agamanya yang menjadi suamiku kelak lebih memilih bidadari surga daripadaku. Karena orang yang baik dan taat pada agamanya kelak masuk surga.

Aku lega, karena waktu dan uang (yang semisal terjadi pada orang lain) yang dihabiskan untuk mempercantik diri,, jika aku jadi dia, aku akan mempergunakan waktu dan uang itu untuk hal lainnya, semisal untuk sekolah; kursus dan lain sebagainya. Entah mengapa dalam hati kecilku masih dan tetap bergejolak ingin sekolah lagi.

Aku lega dan kali ini sangat bersyukur, aku diciptakan sempurna fisik oleh Allah, anggota badan yang lengkap, postur tubuh yang tidak berlebihan, dan looking good kalau kata orang-orang. Jadi tidak perlu berlebihan dalam mempoles, mendempul atau mempermak badan. Cukup dengan bersyukur, selalu melihat kebawah dan menjaga pemikiran,, hal-hal itu selalu menjadi penyeimbang antara kesehatan jasmani dan rohani.

Jika seandainya, para perempuan di dunia mengetahui hakikat perempuan yang sebenarnya. Maka mereka pasti tidak akan melakukan hal-hal yang berlebihan dan dibenci oleh Allah.

Tidak perlu memakai make up menor untuk menarik perhatian lawan jenis. Tidak perlu berpose narsis didepan kamera kemudian mem-posting di jejaring sosmed nya hanya untuk menarik lawan jenis atau memperlihatkan pada dunia : inilah aku. Tidak perlu membenci orang lain (secara berlebihan atau yang biasa disebut dengan haters) yang memiliki kelebihan lebih dari dirinya. Semua yang tidak perlu ini nampak jelas jika pada akhirnya akan bermuara pada "menginginkan pengakuan dari orang lain". Jika kita tidak pandai bersyukur, maka penyakit-penyakit tersebut akan mudah menyerang kita.

"A rose can never be a sunflower. A sunflower can never be a rose. All flowers are beautiful in their own way. And that's like women too"
-Miranda Kerr-

Diciptakan menjadi seorang perempuan itu gampang-suussah-gampang. Mereka harus menjadi pribadi yang intelligent, good manner and attitude, multitasking, taat beragama, patuh, kuat, tahu diri, sopan, smart, bersahaja, dan lain-lain sehingga jika semua hal baik itu digabungkan akan semakin memperlihatkan bahwa kita bisa menjadi sosok perempuan yang baik. Menambah ilmu agama kemudian mengamalkannya secara rutin, juga akan menjauhkan kita dari api neraka.

Pesan untuk seluruh perempuan pembaca blog ini,, marilah menjadi perempuan yang baik dimata orang lain (tidak hanya dimata kita sendiri). Baik secara alami dan tidak dibuat-buat ^^

Aku pun masih bertanya-tanya mengenai apa hakikat perempuan yang sebenarnya, namun pertanyaan itu tetap akan aku simpan rapi, tidak berani mengungkapkan karena pastinya nanti akan mengundangku untuk berdebat. Sementara setelah semakin banyak membaca buku agama islam, aku menjadi pribadi yang tak ingin berdebat.

Jika kamu jadi aku, apa yang kamu pikirkan setelah membaca cuplikan kalimat pada gambar paling atas...? ^^

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Segitu dulu cerita kali ini. Terima kasih temans membaca artikel ini sampai akhir. Semoga bermanfaat.
Saya sangat ingin mendengar komentar temans setelah membaca. Silahkan, temans bebas berkomentar apa saja namun harap tetap menjaga kesopanan.
Sayang sekali komentar dengan subjek Anonymous akan terhapus otomatis, jadi mohon kesediaannya untuk memberi nama asli ya.
Terima kasih ^^.
Love, Lisa.