Teman Baru di Perjalanan : Sepasang Sepatu Karet Elegan



Dimusim yang tidak menentu seperti ini,, yang kadang panas dan kadang hujan, untuk bepergian saya lebih menyukai sepatu yang multifungsi namun tidak meninggalkan kesan cantik di kaki. Dan sudah 7 tahun saya terbiasa memakai sepatu berbahan karet disamping memakai sepatu kets. Sepatu berbahan karet selain nyaman dikaki, juga bisa dipakai kapan saja dan dimana saja. Sepatu berbahan karet ini bisa melindungi kaki disaat hujan datang mengguyur dan juga menghindarkan kaki dari bau keringat akibat panasnya cuaca. Multifungsi banget kan!
Sekitar 9 tahun yang lalu, saat gencar-gencarnya distribusi sepatu karet yang dipasarkan oleh pabrik sepatu karet terkenal dunia, memang sepatu karet banyak peminatnya namun harga ternyata bisa jadi pembatas keinginan dan kebutuhan. Dengan kata lain hanya penduduk Indonesia yang ber-duit-lah yang bisa membeli sepatu karet berlogo buaya ini. Kemudian Indonesia mulai membuat tiruan sepatu karet dengan desain yang lebih variatif dan unik namun memiliki harga jual yang bisa menjangkau lapisan masyarakat termasuk saya (yang super duper selektif dalam hal keuangan ini). Dua tahun kemudian saya menjatuhkan pilihan sepatu karet pada sepatu produksi dalam negeri yang terjangkau harganya namun tetap nyaman di kaki. Saya menamai sepatu itu : sepatu perang, ha ha karena bisa dipakai kemana saja.
Selera saya berubah seiring berjalannya waktu. Kala itu (sekitar tahun 2011) saya diperkenalkan oleh si adik (yang lebih peka terhadap fashion) pada sepatu wedges yang berbahan karet. Awalnya saya menolak karena saat itu kegiatan saya lebih sering berada di lapangan ketimbang dalam ruangan, tidak cocok mengenakan sepatu wedges walau berbahan karet sekalipun. Apalagi style saya ini 60% tomboy 40% feminim, jadi tentara kampus lagi ha ha, ga cucok deh kalau pakai wedges. Tapi saya berpikir lagi dan lagi, hmmm, sekali-sekali menaikkan prosentase feminim di diri oke juga. Akhirnya kami berdua memutuskan untuk membeli sepatu wedges berbahan karet yang berlogo buaya itu, adik memilih warna abu-abu bercorak tutul-tutul dan saya memilih warna crem polos. Ga tanggung-tanggung, si adik minta sepatu berlogo buaya yang asli, hmm nyahok nih dompet, untunglah sang ibu bersedia menambahi. Matur nuwun ibu..
Sepatu wedges karet berlogo buaya dan asli milikku bertahan dipakai hingga tahun 2014, sementara punya adik bertahan hingga tahun 2015. Jangan ditanya kenapa kok lebih awet milik si adik ya...
Saya ketagihan memakai sepatu wedges bahan karet disamping memakai sepatu kets, lantas saya mencari sepatu yang sama dan berniat membeli yang asli agar bisa tahan lebih lama. Sayangnya produk yang asli tak lagi diproduksi. Alternatif lain, saya harus mencari produk tersebut yang KW alias tiruan, dan saya menemukannya. Warna abu-abu hitam tanpa motif yang terlihat cantik di kaki telah menjadi teman perjalanan selama kurang dari 2 tahun. Dua sepatu wedges bahan karet yang telah saya pakai rusak karena sering dipakai. Yah, memang tak ada yang abadi...#halah
Saya harus mencari lagi produk yang serupa, tepatnya kemarin, saya dan adik hunting sepatu di 3 tempat bersama-sama. Namun produk yang saya inginkan tidak ada. Akhirnya saya pergi mencari sendiri di 2 tempat lagi, dan saya menemukannya!

Saya teringat, sang ibu dulu gemar sekali membelikan sepatu untuk sekolah di Bata, alasannya karena awet dan tahan lama. Dan kini, setelah berputar-putar dengan beberapa merk sepatu, akhirnya saya kembali pada selera ibu.
Dari beberapa brand sepatu Bata yang memproduksi sepatu berbahan karet hanya dari brand Sandak. Saya suka bahan karetnya, lebih tebal dan terasa kuat jika dibanding dengan sepatu wedges bahan karet yang berlogo buaya. Alas kaki nya pun tak kalah empuk dan kokoh. Style yang ditunjukkan ketika dipakai dikaki juga tidak terlalu kaku, justru terkesan elegan dan kaki terlihat cantik. Ketinggian wedges yakni sekitar 5 centimeter dibagian tumit tidak terlalu terasa di kaki karena saking empuk dan nyamannya bahan wedges nya. Finishing luar sepatu terlihat rapi dan mewah membuat kaki menjadi semakin menawan.
Ada satu bagian yang sedikit mengecewakan saya dari sepatu ini, yaitu warna alas yang berwarna merah magenta o(>.<)o
Ada 3 pilihan warna sepatu ini : Putih crem, Cokelat maroon dan Hitam abu-abu. Warnanya cantik-cantik, jujur membuat saya ingin membeli dan mengoleksi semuanya ha ha. Dari 3 tempat yang saya datangi, warna hitam lah yang paling laris (karena stok yang ada di toko kebanyakan warna putih dan cokelat). Dan saya bersyukur di mall terakhir yang saya datangi, tersisa 'satu' sepatu warna hitam dan pas dengan ukuran kaki saya. Setelah saya cek tidak ada kecacatan di sepatu laste tersebut, saya langsung membawanya pulang (#lho dibayar dulu di kasir maksudnya...). Alhamdulillah.. akhirnya kumenemukanmu #itujudullagu #lebay.
Harganya bagaimana?
Harganya tidak terlampau mahal kug guys, kemarin saya membayar seratus tiga puluh ribu rupiah sama mbak kasir nya dikembalikan seratus rupiah.
Semoga teman baruku ini lebih lama menemaniku ya ^^

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Segitu dulu cerita kali ini. Terima kasih temans membaca artikel ini sampai akhir. Semoga bermanfaat.
Saya sangat ingin mendengar komentar temans setelah membaca. Silahkan, temans bebas berkomentar apa saja namun harap tetap menjaga kesopanan.
Sayang sekali komentar dengan subjek Anonymous akan terhapus otomatis, jadi mohon kesediaannya untuk memberi nama asli ya.
Terima kasih ^^.
Love, Lisa.