Jadi Pelatih Renang Otodidak

Akhir bulan itu selalu menjadi sebuah hal penyebab stress tersendiri ketika pencapaian bulanan belum maksimal. Itu yang selalu aku rasakan, deg-deg an, frustasi, jengkel, mangkel dan lain sebagainya.

Tapi dering telepon rumah pagi ini menepis semua frustasi. Dua keponakan kecil-kecil berebut memegang telepon dan mengajak (faktanya, meminta dan memaksa ala anak kecil) untuk berenang hari ini. Sebenarnya mereka meminta si adik (selaku guru les mereka) untuk berenang sudah lama banget, tapi baru terealisasi sekarang, dan karena mereka memberi tahu nya terlambat (alasan si adik) dia tidak bisa menemani berenang hari ini. Alhasil si adik menawarkan aku untuk menggantikannya. Daripada ga ngapa-ngapain dirumah karena hari ini hari Minggu, berenang juga tidak buruk untuk dilakukan di akhir bulan.


Kami bertemu pada waktu dan tempat yang telah ditentukan : pukul 9 lebih di kolam renang Manyar - Surabaya. Dua keponakanku diantar oleh bapaknya dan ditunggu oleh bundanya. Sudah yuk, cus langsung renang. Ehh lupa,, bayar tiket masuk dulu hihihi.

Tempat beli tiket masuk

Harga tiket masuk saat weekend gini lumayan mahal nih, untuk dewasa dikenakan harga Rp 40.000,- dan untuk anak-anak yang tingginya kurang dari 100 centimeter dikenakan harga Rp 30.000,-. Kalau weekday (Senin-Jum'at) harga tiket untuk dewasa adalah Rp 35.000,- dan untuk anak-anak Rp 25.000,-

Pintu masuk menuju kolam renang

Kami bertiga (aku, bening dan al) langsung menuju pintu masuk dan kamar ganti, sementara mbak Atik (bundanya bening - al yang juga sepupu aku) tidak ikut masuk dan menunggu di ruang tunggu.

Kamar ganti wanita

Karena Al masih kecil dan masih belum bisa dibiarkan ganti di kamar ganti sendiri, aku ajak sekalian deh masuk ke kamar ganti wanita. Saat itu kamar ganti wanita sangat penuh sesak pengunjung. Untung saja kami sudah pakai baju renang dari rumah, jadi ga perlu repot-repot antri untuk ganti baju.

Di luar kamar ganti (wanita dan pria) terdapat loker untuk meletakkan barang bawaan. Aku belum tau sistem loker nya bagaimana sih, karena mbak Atik bersedia menunggu barang kami. Alhamdulillah.. Matur nuwun mbak ^^

Setelah meletakkan barang bawaan di kursi dekat ruang tunggu, aku minta bening dan al untuk pemanasan. Bening nurut, dia mau mengikuti gerakan pemanasan yang aku contohkan, sementara Al cuma epek-epek in tangan dan kakinya. Haduh Aaalll o(>.<)o. Dia uda ga sabar pingin nyemplung air.

Kolam air hangat, kolam 100cm dan kolam besar

Di kolam renang Manyar ada 3 bagian kolam dan 1 kolam air hangat. 3 bagian kolam tersebut terdiri dari kolam dengan kedalaman air 100cm, kolam 120cm dan kolam besar. Sudut kanan dan kiri kolam besar memiliki kedalaman yang berbeda dimana kedalaman 130cm (dekat dengan kolam 100cm) hingga 280cm.

Sisi kolam besar dengan kedalaman 280cm

Aku, Bening dan Al pertama kali berenang disini. Sempat kebingungan juga dimana letak pintu masuk, ruang ganti dan tentang kedalaman kolam. Tapi disekeliling kolam terdapat beberapa penjaga yang senantiasa meniup peluit dan berteriak apabila ada sesuatu yang berjalan tidak sesuai dengan aturan. Penjaga-penjaga tersebut juga bersedia menjawab dan menjelaskan sejelas-jelasnya apa-apa yang kita tanyakan. Pelayanan yang bagus  b^^

Sempat ketir-ketir ketika Al, "keponakan" laki-laki yang tidak tau takut langsung njebur ke salah satu kolam renang yang aku pun tidak tau ukuran kedalamannya. Untung saja dia lompat di kolam dengan kedalaman 120cm. Sementara Bening, "keponakan" perempuan yang tindak tanduknya ala putri Solo, selalu berhati-hati dan memperhatikan tiap kata-kata ku. Benar-benar siblings dengan sifat 180 derajat berbeda.

Berenang 'hanya' dengan anak-anak adalah kali pertama untukku. Awalnya bete karena aku harus memantau Bening dan Al, tapi kupikir lagi apa salahnya membaur dengan anak-anak, pasti lebih dari sekedar have fun. Lagipula kuperhatikan Bening dan Al berenang tanpa arahan alias cuma main air. Yuk mari kita ajarkan sesuatu yang baik ^^

Pikiran kemudian membawaku flashback kebelakang. Bapak aku jago berenang dan pernah menjadi pelatih renang. Ketika aku masih kecil, setiap Minggu aku dan adik selalu diajak berenang di kolam renang Brantas, Surabaya (kini kolam renang yang juga menjadi salah satu aset cagar budaya di Surabaya tersebut sudah tak ada). Dan setiap itu pula aku hanya bermain air. Aku ingat kala itu aku bandel banget, diajarin bapak berenang tapi akunya ga mau, aku cuma main dan main air. Kini ketika bapak sudah berumur dan jarang terjun ke kolam renang, aku jadi getun (merasa kecewa terhadap diri sendiri), karena ternyata skill berenang itu memang sangat dibutuhkan sementara sudah tak ada lagi guru yang setiap saat bisa memberi contoh dan pelajaran berenang.

Al dan Bening

Jelas aku tidak mau nantinya Bening dan Al merasakan getun seperti yang aku rasakan. Aku mulai mencoba mengarahkan mereka berdua secara bergantian untuk melakukan gerakan dasar berenang. Sempat menjadi pusat perhatian, karena aku bersuara sedikit galak untuk memacu semangat Bening dan Al tetap mengayuh kaki dan tangannya.

Al tetap menjaga semangatnya hingga akhir, dia anak laki-laki yang kuat dan siap menghadapi ketakutannya. Aku salut sama dia. Sementara mbak nya, si Bening, duh biyung, putri Solo biangett, penakut dan tidak ada keinginan untuk mencoba menghadapi rasa takut tenggelamnya. Padahal kita ada di kolam renang dengan kedalaman 100cm.

Perlu ada yang mengarahkan keberanian Al, perlu juga ada yang mengarahkan dia untuk berenang dengan benar, karena ketangkasan dan semangatnya itu jika bisa diarahkan dan diajarkan dengan baik, pasti dia akan berhasil dalam bidang ini. Untuk Bening, hmmm, aku masih belum bisa memaksa dia untuk mencoba, aku juga belum bisa memasukkan pengertian akan pentingnya berenang dalam pikirannya. Dia mengatakan bahwa tidak masalah jika tidak bisa berenang. Baiklah... Semoga pemikirannya itu bisa pudar seiring berjalannya waktu.


~oOo~


Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya disertai angin kencang. Kami berteduh dekat ruang tunggu. Disana mbak Atik langsung mengeluarkan makanan untuk Bening dan Al, sementara aku makan bekal yang aku bawa : alpukat cincang dengan sedikit kopi dan gula. Nyam nyam.

Hujan turun cukup lama dengan intensitas berat, duhai angin nya itu yang bikin badan menggigil. Baju handuk pink kesayangan lumayan untuk menghangatkan badan. Kemudian Al minta dibelikan nasi goreng ke bunda nya. Dan hfuallah, kami pergi ke kantin untuk memesan nasi goreng.

Kantin
Sekitar 15 menit kami menunggu nasi goreng dan selama itu pula hujan mulai mereda. Alhamdulillah..

Kami langsung membawa nasi goreng ke tempat semula. Al dan Bening bebarengan menghabiskan. Sayangnya mereka tidak bisa menghabiskan dan memintaku untuk menghabiskan. Ya uda deh, aku dan mbak Atik bebarengan menghabiskan. Porsinya lumayan banyak untuk harga Rp 20.000,-

Usai makan, kami lanjut deh renangnya.

Lorong santai


~oOo~


Jam-jam terakhir berenang, aku berkenalan dengan seorang anak perempuan berusia sekitar 5 tahun (dia mengaku masih sekolah TK B) bernama Caca. Pertama dia berenang dengan mama nya kemudian entah kemana mamanya itu tiba-tiba meninggalkan anak kecil ini sendirian berenang. Haddeehhh. Tapi, pertama kali melihat Caca yang tidak takut naik perosotan, aku yakin ini anak pasti pemberani. Ga heran kalau mama nya tiba-tiba ninggalin dia, mamanya begitu percaya dengannya. Usut punya usut, ternyata mama nya sedang jaga adik laki-laki nya yang juga berenang di kolam mini. Lalu kemana papa nya...??? Entahlah...

Akibat aku sering mengajak si Caca ngobrol, ini anak ngintilin aku terus ha ha ha. Alhasil aku ngurusin 3 bocah-bocah dehhh. Rempong karena semuanya minta diperhatikan tapi senang juga wkwkwk.

Ada satu kejadian saat aku leluasa berenang di kolam besar, awalnya 3 bocah ini istirahat dan main air di kolam kedalaman 100cm. Aku bisa memantau mereka walau dalam keadaan berenang. Ketika wajah muncul ke permukaan untuk bernafas, aku melihat mereka bertiga tiba-tiba gerudukan berjalan menghampiriku. Lho lho lho. Sek rek!

Pertama aku minta Al untuk turun pelan-pelan, biar Bening dan Caca bisa lihat seberapa dalamnya kolam ini untuk mereka. Kaki Al jinjit dan dia tidak mempermasalahkan itu. Bening dan Caca masih memperhatikan. Al bertingkah semakin seru, dia minta untuk ditangkap ketika terjun bebas ke kolam itu. Adu dek! Ternyata Caca tertarik meniru Al dan minta ditangkap, sementara Bening agak ragu tapi wajahnya seakan terlihat mau untuk mencoba. Satu persatu mereka bertiga terjun dan kutangkap. Sekali, dua kali lalu berkali-kali. Yang paling seru ketika mereka berebut untuk digendong. ASTAGA, lha ya mana bisa aku T_T. Caca nampaknya terlihat curang, dia ga mau dilepas dari gendongan, membuat Al dan Bening semakin berteriak berebut. Pusying pala Barbie...

Setelah adegan berebut, aku minta Bening dan Caca di kolam mini saja. Sementara Al yang masih bersemangat untuk berenang aku ajak ke kolam yang agak dalam, tapi dengan berenang. Dia ayo ayo aja. Al kuminta untuk rileks, luruskan tangan kedepan, tetap mengayuh kaki dan membenamkan muka di air. Ketika aku bilang up, dia harus menarik wajahnya dari air dan bernafas. Dan ketika aku bilang down, dia harus kembali menenggelamkan wajahnya ke air. Aku menjaga agar badan Al tetap lurus diatas permukaan air selama dia mengayuh kakinya dengan benar. Dia menuruti semua apa yang aku suruh. Dan tanpa dia sadari, perlahan aku menarik tangan dan dia bisa berenang. Ketika dia sadar, dia kehilangan keseimbangan dan otomatis badannya tertarik ke dasar air. Itu konsekuensi nya dan dia sedikit memahami. Kami berhasil melewati jarak kurang lebih 10 meter, dan bolak-balik dari kolam dengan kedalaman 130cm hingga 160cm, bolak-baliknya itu tak terhitung jumlahnya. GOOD JOB AL!

Lalu Bening minta ditemani berendam di kolam air hangat, baiklah yuk..

Kolam air hangat

Air di kolam ini hangat cenderung dingin. Mungkin ini efek hawa dingin usai hujan ya... Jadi air yang semula hangat-panas jadi hangat-dingin. Fffhhh.. Still menggigil.


~oOo~


All right! Waktu menunjukkan pukul 2 siang. Aku meminta Al dan Bening untuk menyudahi renangnya. Kami bergegas menuju ruang tunggu untuk mengambil barang kemudian menuju kamar ganti. Setelah mandi dan ganti baju, kami bertiga keluar menuju parkiran.

Pintu masuk dan keluar area terdapat kolam ikan mas dan louhan. WOW
Parkir mobil
Parkir motor

Kolam renang yang terletak di jalan Manyar Tirtoyoso II ini bagus dan berkualitas, recommended kalau mau renang disini ^^. Kalau kalian lupa membawa baju renang, disini juga disediakan store khusus menjual baju renang untuk segala jenis umur.

Tertarik mencoba?

Akhir kata, alhamdulillah.. Today is amazing and remarkable day!

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Segitu dulu cerita kali ini. Terima kasih temans membaca artikel ini sampai akhir. Semoga bermanfaat.
Saya sangat ingin mendengar komentar temans setelah membaca. Silahkan, temans bebas berkomentar apa saja namun harap tetap menjaga kesopanan.
Sayang sekali komentar dengan subjek Anonymous akan terhapus otomatis, jadi mohon kesediaannya untuk memberi nama asli ya.
Terima kasih ^^.
Love, Lisa.