KB | Kebiasaan Pola Makan serta Keseharian Caca dan Lip

Sejenak aku berfikir bahwa memelihara kura-kura dari bayi sama seperti membesarkan anak dalam keluarga. Apa yang kita ajarkan, apa yang kita biasakan dan apa yang kita lakukan ketika mereka still baby akan membentuk mereka dan mempengaruhi kebiasaan mereka ketika dewasa. Aku melihat beberapa pola pengajaran dan didikan berbagai orang tua pada anaknya semasa kecil sangat jelas mempengaruhi pola hidup anak ketika dia dewasa. Begitu pula dengan kura-kura, atau bahkan hewan peliharaan mereka. Karena manusia dan hewan sama-sama memiliki hati dan rasa, tentunya.

Aku membesarkan Caca dan Lip -yang tanpa sengaja- dengan perlakuan berbeda telah mempengaruhi kebiasaan mereka dewasa ini. Sebut saja kebiasaan makan dan kebiasaan dalam keseharian.

Pola makan
Ketika Caca kecil, karena aku masih newbie dan tak ingin gagal membesarkan hewan peliharaan, selain aku rutin memberinya makan pelet, aku juga memberikan Caca makanan apa saja yang pantas untuk dimakan manusia seperti buah dan sayuran. Aku juga memberikan dia beberapa jenis makanan -yang dari beberapa sumber mengatakan bahwa kura-kura suka akan makanan itu- berupa hewan kecil seperti cacing darah, ulat hongkong dan daging ikan. Aku tidak pernah memberi Caca pakan berupa kecoa atau jangkrik, selain aku jijik pada hewan ini aku juga tahu dan mengerti bahwa kecoa dan jangkrik menyimpan berbagai macam jenis cacing dan bakteri pada perutnya.

Caca kecil sangat menikmati semua makanan itu bahkan setiap jam makan, dia selalu bersikap antusias pada apa yang aku bawa untuk dimakannya. Caca tumbuh besar dan menyukai hampir semua makanan. Namun disini aku menyadari kesalahanku yakni ketika memberikan porsi pengenalan pakan hewani lebih besar dari pada pakan nabati ketika Caca masih kecil. Dewasa ini Caca hampir selalu menunggu daging ikan yang aku berikan setiap 3x seminggu (pada saat makan pagi), dan selama menunggu itu dia lebih memilih untuk berpuasa seharian daripada memakan pelet yang selalu aku berikan 3x sehari. Terkadang Caca memakan pelet itu kalau dia sangat lapar dan terpikat melihat Lip yang selalu lahap dan tidak pernah absen menghabiskan pelet yang aku beri. But anyway I'm grateful, Caca tidak menghilangkan rasa suka nya terhadap buah dan kadang sayuran. Caca menyukai buah semangka dan pepaya, bahkan dia tidak pernah mengabaikan ketika aku memberinya buah-buahan yang selalu aku makan seperti apel, mangga dan alpukat. Sementara sayuran, apalagi yang berwarna hijau (kebanyakan sayuran berwarna hijau yak xixixi), dia sudah jarang sekali memakannya. Mungkin dia melihat warna sayuran itu sama seperti warna pelet : Hijau.

How about Lip? Ah, Lip mah, makanan apa saja masuk mulutnya. Ga heran kalau badannya begitu berat, lebih berat dibanding Caca. Lemaknya yang menjuntai dari leher dan bagian depan badannya, (bagaimana aku harus mengatakannya-aku selalu tertawa geli ketika mengingat dan melihatnya) membentuk layaknya payudara pada wanita, begitu berlemak. Sampai sekarang pun aku masih mencari tahu bagaimana caranya mengurangi nafsu makan Lip yang tidak karuan itu. Karena seingatku, aku memberi makan Lip sama seperti Caca, baik dari segi intensitas waktu maupun porsi makanan. Hanya saja ketika mereka masih sama-sama kecil, kecepatan makan Lip berbeda dengan Caca, dan tetap sama hingga mereka dewasa. Ketika ada makanan masuk ke dalam mulut mungilnya, Lip langsung menelan makanan itu dan hanya sesekali mengunyah. Sementara Caca begitu selektif, dia mengunyah makanan beberapa kali hingga dirasa oke masuk perut baru dia menelannya.
Lihatlah! Betapa gemuknya Lip
Lip kecil adalah kura-kura yang istimewa bagiku. Rasa tidak ingin kehilangan kura-kura lagi menyebabkan aku terlalu memanjakan Lip. Saat itu aku hanya berfikir harus memberikan makanan yang sehat dan dapat menghasilkan energi lebih pada Lip untuk survive. Untuk itu aku hanya mengenalkannya pada pakan hewani. Daging ayam, daging ikan, ulat hongkong,, Lip sangat menyukainya. Dan melupakan jika pakan nabati juga sama pentingnya. Sayur dan buah dia tidak terlalu suka (kecuali buah alpukat). Walau aku memanjakan Lip, dia tidak pernah lupa untuk berusaha. Lip tumbuh menjadi kura-kura aktif, manja dan penakut,, sementara Caca tumbuh menjadi kura-kura yang pasif tapi mandiri. Ketika mereka masih kecil, aku memberi pakan Caca dan Lip berupa ikan komet kecil -yang seukuran dengan mulut baby RES-, Lip lebih interest untuk mengejar hingga berhasil mendapatkannya daripada menunggu ikan berenang mendekat. Dan ketika mereka beranjak lebih besar sementara aku tak punya waktu untuk menunggu dan mengamati mereka, saat waktu makan tiba seringnya aku menjatuhkan makanan di kolam airnya, Lip melahap habis makanan dengan cepat sebab dia tidak mengunyah makanan itu, sementara Caca hanya mendapat sedikit. Oleh karena itu, aku menyiasatinya, yakni memberi makan dengan tangan sendiri, dengan kata lain aku menyuapi mereka. Karena Lip menemukan solusi dari "menyuapi" yakni merebut makanan Caca, aku memberi porsi makan Lip lebih sedikit dibanding Caca.

Kebiasaan
Caca menjadi kura-kura yang mandiri dan seringnya risih jika dimanja, karena saat kecil dia tidak aku manja. Seringnya aku mengabaikannya untuk mengurus Nunu dan Kame yang memiliki daya tahan tubuh lemah. Caca selalu berusaha sendiri menyelesaikan apa masalahnya dan diam jika dia terluka. Aku trenyuh saat dia hanya diam dan tidak nafsu makan karena kakinya digigit Lip. Dia bahkan tidak membalas menggigit Lip. Dia hanya menyembunyikan kakinya saat aku datang mengamati mereka dan baru aku mengetahui beberapa waktu kemudian

Walau Caca adalah kura-kura yang pasif, tapi dia adalah kura-kura yang gigih. Dia selalu mendapatkan apa yang dia inginkan walau tidak secepat Lip. Dan yang terutama adalah dia selalu sayang sama adik-adiknya, hal yang menjadi kebiasaannya ketika masih kecil. Dia selalu hobi mencium Nunu, Kame dan seringnya pada Lip.
Caca kecil suka sekali berjemur dibawah matahari
Dari kecil hingga sekarang, Caca sangat suka berjemur dibawah matahari. Dia begitu menikmati sinar matahari yang menyorot badan hijaunya. Bahkan dia tidak sungkan untuk menjulurkan kedua tangan dan kedua kakinya ketika berjemur. Lucu banget pokoknya. Apalagi jika ada sandal atau potongan kayu (digunakan sebagai sandaran jagang motor) yang diletakkan tepat di dada dan perutnya, dapat dipastikan selama beberapa menit dia tidak akan merubah posisi uwenaknya itu.
"Jangan ganggu aku..", kata Caca
Dibanding Lip, Caca sangat suka dan lebih betah di air. Karena saat Caca kecil, dia sangat sering berada di air, untuk makan untuk bermain dan tidur pun dia bisa bernafas di air. Caca kecil sering aku latih untuk berenang di kedalaman tertentu, yaa dia aku cemplungkan pada bak dengan ketinggian air 10x lebih tinggi darinya. Dan dia survive!

Saat musim hujan sekitar bulan Desember hingga Mei, air dan udara begitu dingin. Begitu pula di bak air. 2 tahun lalu ketika aku mulai membiasakan Caca dan Lip berada di air, aku ga tega saat air di bak jadi dingin akibat musim. Kemudian aku berinisiatif untuk memberinya air hangat ketika malam hari, dan hal ini aku lakukan setiap hari selama musim hujan dan hawa dingin. Caca sangat menikmati hangatnya air, terlihat dari kakinya yang sengaja ia regangkan (luruskan) di beberapa menit dia berendam di air hangat.

Sayangnya Lip selalu tidak bisa berendam di air hangat. Beberapa menit setelah Lip berendam, dia selalu meloncat-loncat ingin keluar bak. Hingga sekarang dia masih seperti itu. Bahkan tadi malam jam 3, saat aku selesai berwudhu aku melihat dia loncat dan mendadak terbalik di air. Dengan sigap aku mengangkatnya dari air. Dan dia tidak berhenti berontak. Dia mengepak-ngepakkan kedua tangan dan kedua kakinya dengan cepat seolah-olah dia sedang gelisah. Seperti biasa aku meletakkan dia diatas pangkuan, memeluk dengan setengah tangan dan menenangkannya. Tangan dan kaki Lip berhenti lalu memposisikan tubuhnya senyaman mungkin, dia terlihat menikmati belaian jariku dikepalanya, namun tidak dengan pernafasannya.
Lip kecil yang suka tidur dipangkuan setelah sesak nafas
Aku menduga Lip selalu sesak nafas jika berada di air hangat. Pertama kali dia berlaku begitu sekitar 2 tahun yang lalu. Ketika aku mengangkatnya dari air kemudian mengamati, mendadak Lip bernafas dengan mulutnya dan lehernya tidak henti-hentinya mengembang dan mengempis begitu lebar, seperti ada yang tersumbat disaluran pernafasannya. Dia baru berhenti gelisah saat aku mendekapnya, beberapa menit kemudian dia tertidur -___- selalu seperti itu, benar-benar kura-kura yang manja. Aku tidak tahu mengapa dan sengaja tidak membawanya ke dokter hewan, karena kurasa ini hanya kebiasaan ketika dia berendam di air hangat.

Ketika di air dingin, seringnya Lip tidur dengan kepala dan hidung "mecungul" di permukaan. Yap, Lip lebih suka untuk tidur di daratan dibanding di air. Apalagi jika ada kain tebal dan hangat tiba-tiba terjatuh diatasnya, pasti dia memilih untuk diam dan tidur selama berjam-jam. Sayangnya, Lip tidak suka berada dibawah matahari untuk berjemur (walau dia lebih suka di daratan). Dia selalu kabur ketika aku menaruhnya tepat disebelah Caca yang sedang berjemur.

Result
Nah, bisa kita simpulkan bahwa hewan yang kita pelihara sedari kecil sama seperti bayi manusia. Tingkah laku dan kebiasaan ketika mereka dewasa merupakan hasil dari tingkah laku dan kebiasaan semasa kecil. Oleh sebab itu, jika kita akan memutuskan untuk memiliki hewan peliharaan, ketahui dulu apakah kita mampu dan sanggup menjaga dan mendidiknya dari mereka kecil hingga beranjak dewasa. Sebab yang kita lakukan hari ini akan membentuknya dikemudian hari, lho..

Enjoy your holiday ^^

NB :
*Pakan adalah nama lain dari makanan untuk hewan dan tumbuhan
*Pangan adalah nama lain dari makanan untuk manusia

4 komentar

  1. Mantapppp sukses yah jd mommy turtkex....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih ^^ Kak Hennaxeni juga yaa, sukses buat ngebesarin moku ^^

      Hapus
  2. wah halaman yang baik dan artikel yang bagus . saya senang bisa menemukan halaman ini karena artikelnya menarik untuk saya baca . Terimakasih untuk informasinya dan ditunggu postingan berikutnya...salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah mampir ^^ semoga bermanfaat ^^

      Hapus

Segitu dulu cerita kali ini. Terima kasih temans membaca artikel ini sampai akhir. Semoga bermanfaat.
Saya sangat ingin mendengar komentar temans setelah membaca. Silahkan, temans bebas berkomentar apa saja namun harap tetap menjaga kesopanan.
Sayang sekali komentar dengan subjek Anonymous akan terhapus otomatis, jadi mohon kesediaannya untuk memberi nama asli ya.
Terima kasih ^^.
Love, Lisa.