Inspirasi Muncul Karena Ibu-ibu Pecinta Mangrove Ini

Selama mengikuti kegiatan mangrove di Wonorejo, memberikan ilmu tentang dasar konservasi mangrove serta menciptakan produk olahan (bukan tebang batang) dari mangrove, saya justru belajar banyak dari peserta yang datang. Peserta yang datang kebanyakan dari pelajar, mahasiswa dan ibu-ibu.

Untuk kali ini saya menyorot ibu-ibu yang terlihat bersemangat belajar tentang alam mangrove.

Mereka tidak keberatan "blusukan" ke hutan mangrove untuk belajar mangrove

Dan ibu-ibu inilah yang menginspirasi saya bahwa sehebat apapun wanita ujung-ujungnya adalah berada di dapur. Tapi, wanita tidak boleh hanya stagnan di dapur, wanita harus bisa melakukan apa saja dan hebat dimana saja. Saya mah apa atuh dibanding dengan ibu-ibu hebat ini.

Layaknya orator, ibu berbaju hitam ini membuat ibu-ibu yang lain tetap bersemangat walau cuaca sangat terik

Sebagian besar dari ibu-ibu ini sangat antusias ingin belajar mengolah produk dari buah dan daun mangrove. Membuat hutan mangrove jadi lebih hidup hehe

Namanya juga ibu-ibu, pastinya akan "cerewet" jika bertanya hehe

Semuanya ingin bergerak dan bicara. Jempol !!!

Ada satu ibu yang sayang dan perhatian kepada saya layaknya anak sendiri. Beliau adalah istri dari pak Soni, saya memanggil beliau bu Soni. Beliau juga salah satu ibu yang menginspirasi saya. Bagaimana tidak, pak Soni adalah seseorang yang hebat dan gemar "mbabat alas". Sebagai belahan jiwa, bu Soni terus mendampingi bapak kemanapun beliau pergi.

Ibu Soni 

Bu Soni juga memiliki segudang keahlian : memasak, menyanyi, melakukan semua kegiatan rumah tangga, mengolah produk mangrove dengan kreasi sendiri. Ya, beliau adalah pencipta dari kreasi masakan olahan buah mangrove. Semua keahlian yang dimiliki beliau seolah-olah tersembunyi karena kerendahan hatinya, suka memberi, tidak ada rasa sombong dan pamer. Oh sungguh beliau patut diacungi 1000 jempol.

Jika ibu-ibu diatas tergerak untuk mempelajari mangrove, bagaimana dengan anda?

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Segitu dulu cerita kali ini. Terima kasih temans membaca artikel ini sampai akhir. Semoga bermanfaat.
Saya sangat ingin mendengar komentar temans setelah membaca. Silahkan, temans bebas berkomentar apa saja namun harap tetap menjaga kesopanan.
Sayang sekali komentar dengan subjek Anonymous akan terhapus otomatis, jadi mohon kesediaannya untuk memberi nama asli ya.
Terima kasih ^^.
Love, Lisa.